Uji statistik Deskriptif Uji Kualitas Data

C. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat kualitas data yang digunakan. Uji asumsi klasik dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal atau tidak dimana model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah One Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Pengambilan keputusan data berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal dengan melihat nilai probabilitas. Apabila nilai probabilitasnya atau alpha 0,05 atau 5 maka data berdistribusi normal. Tabel 4.3 menunjukkan ringkasan dari hasil normalitas. Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Model Nilai KS Sig Kesimpulan 1 0,102 0,088 Data berdistribusi Normal 2 0,099 0,189 Data berdistribusi Normal Sumber : Hasil Olah Data Uji Normalitas 2016 Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan hasil perhitungan dari uji normalitas dapat disimpulkan bahwa pada model 1 menunjukkan bahwa nilai dari asymp. Sig 2-tailed adalah sebesar 0,088 lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa residual persamaan regresi tersebut normal. Model 2 menunjukkan bahwa nilai dari asymp. Sig 2-tailed adalah sebesar 0,189 lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa residual persamaan regresi tersebut normal.

2. Uji Autokorealsi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Pengujian autokorelasi dapat menggunakan Uji Durbin-Watson. Tabel 4.4 menunjukkan ringkasan dari hasil uji autokorelasi. Tabel 4.4 Hasil uji autokorelasi Model Nilai Dw Kesimpulan 1 1,964 Tidak terjadi autokorelasi 2 1,790 Tidak terjadi autokorelasi Sumber : hasil olah data uji autokoreasi 2016 Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan hasil dari perhitungan autokorelasi dapat disimpulkan bahwa nilai hasil Uji Durbin Watson pada model 1 dan model 2 terbebas dari autokorelasi. Model 1 menunjukkan bahwa nilai dw sebesar 1,964 dan model 2 menunjukkan bahwa nilai dw sebesar 1,790. Nilai dU pada model 1 dan model 2 sebesar 1,7311.

3. Uji Multikolinearitas

Uji multikolonieritas berguna untuk mengetahui adanya korelasi atau hubungan linear antar sesama variabel bebas independen. Pendeteksian multikolinearitas dapat dilihat melalui nilai Variance Inflation Factors VIF atau nilai Tollerance, karena VIF=1Tollerance. Kriteria pengujiannya yaitu apabila nilai VIF 10 atau nilai Tollerance 0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas diantara variabel independen. Tabel 4.5 menunjukkan hasil ringkasan dari uji multikolinearitas. Tabel 4.5 Hasil uji multikolinearitas Model Variabel Tolerance VIF Kesimpulan 1 ROE 0,983 1,017 Tidak terjadi multikolinearitas SIZE 0,806 1,241 Tidak terjadi multikolinearitas KM 0,886 1,129 Tidak terjadi multiolinearitas CSR 0,893 1,120 Tidak terjadi multikolinearitas 2 ROE 0,037 26,952 Multikolinearitas SIZE 0,093 10,809 Multikolinearitas KM 0,102 9,824 Tidak terjadi multikolinearitas CSR 0,004 226,688 Multikolinearitas ROE_CSR 0,036 27,927 Multikolinearitas SIZE_CSR 0,004 266,432 Multikolinearitas KM_CSR 0,094 10,649 Multikolinearitas Sumber : Hasil Olah Data Uji Multikolinearitas Berdasarkan pada Tabel 4.5 diketahui bahwa model 1 dengan menggunakan metode VIF, nilai tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF 10 maka dapat disimpulkan bahwa ROE, SIZE, KM dan CSR tidak terjadi multikolinearitas. Model 2 variabel ROE_CSR menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode VIF, nilai tolerance sebesar 0,036 0,1 dan nilai VIF sebesar 27,927 10 maka dapat disimpulkan bahwa ROE_CSR terkena multikolinearitas. Variabel SIZE_CSR menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode VIF, nilai tolerance sebesar 0,004 0,1 dan nilai VIF sebesar 266,432 10 maka dapat disimpulkan bahwa SIZE_CSR terkena

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia)

0 5 19

PENGARUH PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI)

2 28 21

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Tambang yang Terdaftar di BEI)

0 4 25

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI)

1 47 22

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN (FIRM SIZE), PROFITABILITAS, DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP DIVIDEN (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 10 20

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN NKEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 10 42

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAl RESPONSIBILITY (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012)

2 6 70

PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Food dan Beverage yang Listing di Bursa Efek Indonesia)

1 14 63

ANALISIS PENGARUH EARNINGS MANAGEMENT TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE DENGAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

4 23 53

ANALISIS GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN SIZE TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY YANG BERDAMPAK PADA NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

1 3 13