41 i Revisi Produk
Revisi produk ini dilakukan, apabila dalam pemakaian yang lebih luas terdapat kekurangan atau kelemahan. Dalam uji lapangan, sebaiknya
pembuat produk selalu mengevaluasi kinerja produk tersebut. j
Pembuatan Produk Bila produk yang berupa modul pembelajaran tersebut telah dinyatakan
layak dalam beberapa kali pengujian, maka metode pembelajaran dengan modul tersebut dapat diproduksi untuk diterapkan untuk menjadi bahan ajar
yang efektif untuk membantu siswa dalam belajar.
B. Kajian Penelitian yang Relevan
1. Penelitian Eko Dwi Cahyono 2014 tentang “Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Mata Pelajaran Teknik Pemrograman
Pada Program Keahlian Teknik Audio Video di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta”.
Penelitian ini merupakan penelitian Research
and Development RD dengan menggunakan model pengembangan ADDI E:
Analyze, Design,
Develop, I mplement,
Evaluate . I nstrumen yang
digunakan adalah angket dengan skala likert empat jawaban. Validitas angket berupa validitas logis, untuk angket ahli materi memiliki reliabilitas
sebesar 0,949 sangat reliabel, ahli media sebesar 0,939 sangat reliabel, dan reliabilitas untuk siswa sebesar 0,886 sangat reliabel. Kelayakan
modul pembelajaran ditunjukkan oleh komponen media, materi serta hasil dari Small Group Test. Komponen materi mendapatkan kategori layak
dengan rincian sangat layak 50 dan layak 50 . Aspek media
42 mendapatkan kategori sangat layak 100 .
Small Group Test mendapatkan kategori layak dengan rincian, sangat layak 33,30 , dan
layak 66,70 . Unjuk kerja modul dinilai berdasarkan kinerja modul pada saat digunakan sebagai bahan ajar dalam kegiatan belajar mengajar
dengan menggunakan
metode pembelajaran
berbasis masalah.
Berdasarkan angket yang diisi 30 siswa, unjuk kerja modul pembelajaran berbasis masalah mendapatkan kategori layak. Kategori layak tersebut
disimpulkan dari hasil persebaran distribusi sangat layak 13,30 , layak 80 , dan cukup layak 6,70 .
2. Penelitian Melani khusna 2014 tentang “Pengembangan modul belajar mandiri materi aspek geometri dalam pembelajaran matematika untuk
siswa SD MI ” menghasilkan penelitian yang pertama yaitu berhasil dikembangkan media pembelajaran modul belajar mandiri mata pelajaran
matematika aspek geometri keliling dan luas bangun datar untuk siswa SD MI . Hasil kedua yaitu didapat hasil penilaian kelayakan media
pembelajaran. Hasil penilaian menurut ahlimateri adalah Baik B dengan skor 77. Berdasarkan penilaian ahli media adalah Sangat Baik SB dengan
skor 48. Berdasarkan penilaian peer reviewer adalah Baik B dengan skor 118,5. Berdasarkan penilaian guru matematika adalah Baik B dengan skor
117. Dengan demikian, modul belajar mandiri ini layak digunakan dalam pembelajaran matematika untuk siswa SD MI . Berdasarkan hasil respon
siswa maka didapat kesimpulan bahwa sebagian besar siswa merespon positif dengan adanya media modul belajar mandiri materi aspek geometri
dalam pembelajaran matematika untuk siswa SD MI .
43 3. Penelitian pengembangan Research and Development yang relevan
dilakukan oleh Agus Dwi Cahyani 2013 dengan judul “Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika Berbasis Pemecahan Masalah Sebagai
Media Pembelajaran I nteraktif Pada Materi Statistika SMA Kelas XI I PA”. Hasil uji kevalidan modul dari ahli media pembelajaran adalah 73 , yang
berada pada kualitas baik atau valid. Kemudian, dari ahli materi pembelajaran adalah sebesar 77 yang berada pada kualitas baik atau
valid. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan modul matematika berbasis pemecahan masalah efektif digunakan, hal ini
ditunjukkan oleh perhitungan uji t diperoleh = dan
= 1,70. Karena
= = maka Ho ditolak. Hasil belajar siswa yang
menggunakan modul matematika berbasis pemecahan masalah lebih baik daripada hasil belajar siswa yang tidak menggunakannya, hal ini
ditunjukkan oleh perhitungan uji t diperoleh = dan
= 1,669.
C. Kerangka Pikir