Deskripsi Proyek dan Lokasi Tapak

1 BAB I SUNGAI DELI MARTABAT KOTA MEDAN

1.1 Deskripsi Proyek dan Lokasi Tapak

Skripsi dan perancangan arsitektur 6 menjadi bahan tugas akhir bagi mahasiswa semester 8. Format nya cukup berbeda dengan mahasiswa tugas akhir yang dulu. Sekarang mahasiswa menyelesaikan desain pada perancangan arsitektur 6 dan menuliskan nya kedalam skripsi. Isi skripsi tersebut adalah perancangan arsitektur 6 tersebut. Semua kegiatan perancangan arsitektur 6 berkaitan dengan skripsi. Sistem sidang yang dibuat juga sudah berbeda dengan Tugas Akhir. Skripsi profesional bernilai 60 desain dan 40 skripsilaporan. Sistem pengumpulan tugas desain juga tidak berupa gambar kerja yang detail, hanya saja tentang desain yang berkaitan dengan tema, lalu dengan teknik presentasi bergambar sehingga tidak perlu gambar detail. Hanya garis besar desain dengan struktur, mekanikal dan elektrikal yang cukup penjelasannya. Sistem skripsi profesi memiliki jadwal asistensi dengan dosen dan arsitek profesional. Hal ini membantu mahasiswa untuk seperti langsung menghadapi proyek nyata seperti dalam dunia kerja. Proyek tentang pengembangan sungai Deli ini sangat mengintepretasikan kondisi kota Medan sekarang yang sudah mulai mengembangkan fungsi sungai sebagai nilai jual. Pengembangan ini juga bertujuan bukan hanya untuk menguntungkan para stakeholders saja. Karena tepi sungai identik dengan masyarakat menengah bawah dan kumuh. Sungai Deli juga Universitas Sumatera Utara bukan milik pribadi pada stakeholders, sehingga sungai Deli harus tetap dapat terbuka untuk umum tanpa batasan. Penulis mendapatkan tema besar yaitu Sosiologi Perkotaan. Sosiologi perkotaan adalah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan sosial dan interaksi manusia di wilayah metropolitan atau perkotaan. Sosiologi perkotaan mempelajari masyarakat perkotaan dan segala pola interaksi yang dilakukannya sesuai dengan lingkungan tempat tinggalnya. Salah satu yang dibahas pada studi sosiologi perkotaan adalah budaya. Sehingga penentuan sub tema akan berhubungan dengan budaya. Akhirnya ditentukan sub tema “Urban Fusion; Eksistensi Arsitektur Melayu ditengah Kota Medan” Minggu pertama setelah pemberitahuan tugas dilaksanakannya studi lapangan survey. Penulis mendapatkan area tapak yang berada pada Kecamatan Medan Maimun, Kelurahan Aur dan Kelurahan Hamdan. tepat di Jl. Mangkubumi dan jl. Badur. Hasil yang diperoleh adalah topografi pinggir sungai yang tidak beraturan, kontur tanah mulai dari jalan raya menurun sekitar 7 meter kebawah sungai, mengakibatkan terjadi nya longsor dan tidak adanya tanggul sungai sehingga sering terjadi banjir dan penumpukan sampah di tepi sungai juga mengakibatkan banjir. Padahal posisi sungai ini berada di tengah kota Medan. Saat hujan lebat air bisa naik hingga 3 meter dan masuk kedalam pemukiman liar, sehingga saat hujan mereka selalu mengadakan penggalangan dana untuk membantu korban banjir. Keadaan sungai sangat tidak terawat. Universitas Sumatera Utara Padahal Sungai Deli merupakan salah satu sejarah kota Medan, seharusnya dijaga dan dirawat kebersihan nya. 1.1 Kondisi Sungai Deli pada jl. Suprapto pada Tapak 1.2 Kontur Tapak yang menurun ke sungai Lokasi yang berada ditengah kota terlihat lebih baik tanpa pemukiman kumuh lagi untuk mencerminkan kota metropolitan. Bangunan dan struktur fisik di area tepi sungai juga tidak terlihat sangat kumuh dan kotor. Ruko yang berdiri sangat rapat bersamaan dengan pemukiman kumuh yang menggunakan struktur kayu dan rawan sekali akan runtuh. Tidak adanya bangunan dengan arsitektur yang bagus disekitar site. Universitas Sumatera Utara Akses kendaraan pada tapak ini dapat dilalui dua jalur kendaraan dari jl. Suprapto dan jl. Palang Merah. Lebar jalan di Mangkubumi cukup besar namun pada jl. Badur sangat kecil sehingga sulit saat sebuah mobil berpapasan dengan mobil dari jalur berlawanan. Sangat disayangkan tidak ditemukan pedestrian yang sesuai standart pada area ini. Tidak ada sama sekali pedestrian, fasilitas jalan juga tidak ada seperti tempat duduk atau tong sampah. Jalan raya juga langsung berbatasan dengan rumah penduduk, parkir kendaraan dibadan jalan. Kondisi sirkulasi dan jalan sekitar sangat tidak teratur. 1.3 Pencapaian dari kota menuju tapak Pencapaian dari Jalan Suprapto Pencapaian dari Jalan Bridjen Katamso Pencapaian dari Jalan Palang Merah Universitas Sumatera Utara Iklim diarea sungai Deli memiliki sedikit perbedaan antara musim kemarau dan musim hujan. Suhu udara berkisar antara 21 C - 33 C dan suhu rata – rata tahunan adalah 26 C. Keadaan area tapak juga tidak ada area terbuka disana semua penuh dengan perumahan dan area perkantoran hanya ada lahan kosong yang dijadikan tempat pembuangan sampah sementara. Seharusnya sebuah sungai itu harus memiliki hutan alam ditepi nya sebagai kawasan resapan air untuk mencegah banjir dan erosi sumber : BLH Sumut 1 1 BLH Sumut : Badan Lingkungan Hidup . Keadaan pada tapak pepohonan malah menjadi benda yang merusak diarea tapak. Pohon-pohon yang tumbuh dengan liar tanpa ada penataan yang bagus. Sehingga keberadaan pohon vegetasi tersebut tidak menjadikan area yang rindang pada tepi sungai. Dahulu nya sungai Deli ini termasuk dalam, karena ada nya pengikisan tepi sungai dan penumpukan sampah tiap tahunnya makanya sungai deli lambat laun menjadi sangat dangkal. Pendangkalan sungai terjadi akibat sedimentasi dari sampah-sampah yang menumpuk didalam sungai. Semua penduduk dan masyarakat sekitar menjadikan sungai deli ini menjadi area pembuangan sampah. Pembuangan yang berasal dari riol kota juga dialirkan ke sungai Deli ini, sehingga sungai Deli ini mengandung limbah industri yang dapat membahayakan masyarakat sekitar. Keadaan yang begitu kumuh , tidak tertata ini tidak sewajarnya ada di tengah kota. Universitas Sumatera Utara 1.4 Kondisi tepi sungai yang dipenuhi oleh sampah dan pemukiman liar 1.5 Sungai Deli menjadi area pembuangan limbah dari kota Dahulu sungai Deli merupakan mode transportasi air bagi perdagangan masa kerajaan Deli, namun sekarang sungai Deli sudah tidak bisa dilalui oleh kapal lagi. Ini mengakibatkan salah satu situs sejarah kota Medan akan hancur, Kota Medan tentunya akan kehilangan akar sejarah yang dimasa lalu begitu jaya menjadi jalur transportasi dan perdagangan. Sehingga untuk mengembalikan fungsi sungai deli, dengan pelaksanaan pembangunan apartemen dan fasilitas pendukungnya, di butuhkan banyak perubahan. Seperti pada daerah muka sungai harus dibuat tanggul, menambahkan area terbuka hijau sebagai sumbangan untuk publik. Universitas Sumatera Utara Bangunan – bangunan yang berdiri disekitar muka sungai lebih didominasi oleh ruko, kantor dan area komersial seperti hotel dan restaurant. 1.6 Keberadaan bangunan disekitar tapak sebagai area komersial

1.2 Peran Faktor Sosial pada Tapak dan Area Sekitarnya