BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam mendirikaan perusahaan, kelangsungan produktivitas perusahaan tersebut diharapkan dapat terus bertahan, karena tujuan utama didirikannyaa
perusaahaan adalah kontinuitas perusahaan. Dan agar diperoleh kontinuitas tersebut maka perusahaan harus memperoleh laba. Dalam menjalankan
aktivitasnya untuk memperoleh laba itu sering suatu perusahaan menghadapi hambatan dan permaasalahan. Untuk memecahkan perusahaan yang ada
diperlukan informaasi yang lengkap, tepat dan cepat. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkaan informasi yang lengkap, salah satu cara
mendapatkan informaasi tersebut adalah dengan anggaran Anggaran merupakan rencana yang mencakup seluruh kegiatan
perusahaan yang dinyatakan dalam suatu uang dan berlaku untuk masa yang akan datang. Laba yang menjadi tujuan tersebut tercermin dalam anggaran. Anggaran
diperlukaan oleh manajemen untuk dapat menjabarkaan perencanaan, koordinasi dan pengawasan secara sistematis dan tepat untuk mengetahui adanya
penyimpangan-penyimpangan juga untuk meningkatkan tanggung jawab dari setiap karyawan, sebab seluruh unsur yang terkait dalam perusahaan mengetahui
tujuan dan target yang harus dicapai oleh perusahaan. Dengan kata lain anggaran merupakan alat manajemen didalam menjalankan aktivitas. Perusahaan dalam
fungsi perencanaan, koordinasi dan pengawasan.
Universitas Sumatera Utara
Dengan demikian anggaran merupakan salah satu unsur dari sistem pengawasan, maka anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk menciptakan
pengawasan yang lebih baik. Kegagalan membuat anggaran yang lebih baik pada suatu perusahaan dapat mengakibatkaan terganggunya kegiaataan perusahaan
sehingga sasaran yang telah ditetapkaan tidak dapat tercapai. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-perorangan atau
badan hukum yang melandasi kegiatannya berdasarkan prinsip kerja sama cooperative sekaligus sebagai bentuk gerakan rakyat yang berdasarkan atas azas
kekeluargaan. Bentuk usaha inilah yang sebenarnya paling sesuai dengan prinsip demokrasi ekonomi. Prinsip demokrasi tersebut dimuat dalam Undang-undang
Dasar 1945 Pasal 33 ayat 1 “ Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas-azas kekeluargaan.” Koperasi merupakan organisasi yang
berwatak sosial dan ekonomi, berarti bukan hanya memperhatikan bisnisnya, tetapi juga memperhatikan aspek sosial.
Ciri utama koperasi yang membedakannya dengan bentuk usaha lain terletak pada posisi anggotanya. Melalui koperasi, para anggota ikut secara aktif
memperbaiki kehidupannya dan kehidupan masyarakat di sekitarnya melalui karya dan jasa yang disumbangkan. Dalam usahanya, koperasi akan lebih banyak
menekankan pada pelayanan terhadap kepentingan anggota. Kegiatan koparasi akan lebih banyak dilakukan kepada anggota dibandingkan dengan pihak luar.
Oleh karena itu, dalam koperasi anggota bertindak sebagai pemilik sekaligus sebagai pengguna jasa dan usaha yang didirikan, dimiliki, dikelola, diawasi dan
dimanfaatkan oleh para anggotanya.
Universitas Sumatera Utara
Seperti umumnya badan usaha, koperasi juga membuat atau menyusun prosedur penyusunan anggaran laba rugi guna memberikan gambaran informasi
yang menyeluruh mengenai keadaan harta, utang, modal pendapatan hasil dan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh suatu koperasi agar dapat berguna bagi
koperasi itu maupun pihak lain yang berkepantingan. Prosedur penyusunan anggaran laba rugi tersebut memperlihatkan aktivitas koperasi dalam suatu
periode tertentu yang dinyatakan dalam bentuk uang . Namun demikian prosedur penyusunan anggaran laba rugi hanya menyajikan data yang bersifat umum yang
merupakan suatu daftar atau laporan saja.atas dasar inilah penulis merasa tertarik untuk meneliti “ Prosedur Penyusunan Anggaran Laba Rugi Pada Koperasi
Pegawai Republik Indonesia KPRI Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika Diskominfo Medan” sebagai judul tugas akhir ini .
B. Permasalahan