Analisis kualitas inderawi menggunakan rumus anava klasifikasi tunggal

proses berbeda dilihat dari kualitas inderawi, kandungan gizi dan kesukaan masyarakat akan dijelaskan dibawah ini:

3.4.1 Analisis kualitas inderawi menggunakan rumus anava klasifikasi tunggal

Dari penilaian subyektif ini akan diperoleh daat kemudian data tersebut ditabulasi dan dianalisis secara statistik agar hasil penilaiannnya tidak subyektif lagi dan data penilainnya benar-benar dapat diandalkan. Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh teknik analisis uji anava klasifikasi tunggal. Analisis tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah hasil eksperimen mempunyai perbedaan yang berarti atau tidak. Pada anava klasifikasi tunggal digunakan rumus dengan langkah-langkah sebagai berikut: Tabel 3.3: Rumus Anava Klasifikasi Tunggal Sumber Varian SV Derajat Kebebasan db Jumlah Kuadrat JK Rerata JK R JKMK Sampel a DB a = a - 1 FK b a JK a − = 2 DBa JKa MKa = Panelis b DB b = b - 1 FK a a JK a − = 2 DBb JKb MKb = Error c DB c = DB a .DB b JKb JKa JKt JKc − − = DBc JKc MKc = Total DB t = DB FK X JK t − = 2 t t t DB JK MK = Keterangan : a = Banyaknya sampel b = Jumlah panelis X = Nilai per sampel a b 2 × a = Faktor koreksi Sumber: Kartika, Hastuti, Supartono, 1988:90 Harga f hitung dapat dicari dengan membagi rerata jumlah kuadrat sampel MKa dengan rerata jumlah kuadrat error MKc dengan menggunakan rumus dibawah ini: Adapun ketentuan uji frekuensi adalah sebagai berikut : Jika Fo Ft, maka hipotesis diterima Jika Fo Ft, maka hipotesis ditolak Jika dari hipotesis ditolak atau menyatakan tidak ada perbedaan kualitas pindakaas biji treembesi ditinjau dari aspek warna, aroma, rasa, dan tekstur maka selanjutnya dilakukan analisis lanjutan untuk mengetahui perbedaan antar sampel. Dalam penelitian ini uji lanjut yang digunakan adalah uji tukey untuk mengetahui hasil pindakaas biji trembesi yang paling baik dengan menggunakan rumus sebagai berikut : panelis jumlah error kuadrat jumlah rata - rata SE = Kartika, Hastuti, Supartono, 1988:87. Dilanjutkan dengan mencari nilai LSD least significant difference pada tabel. Nilai perbandingan adalah SE x LSD. Ketentuan penilaian adalah jika selisisih antar sampel Np Nilai Pembanding, berarti terdapat perbedaan nyata. Dalam penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kualitas pindakaas yang ada dipasaran dengan pindakaas hasil eksperimen dengan uji t-test Arikunto S, 2002 : 294

3.4.2 Analisis kualitas gizi menggunakan metode deskriptif