Tinjauan Tentang Biji Trembesi Dasar Pertimbangan Pemilihan Biji Trembesi Sebagai Bahan Dasar

Biji trembesi sebagai alternatif bahan dasar pindakaas meliputi tinjauan tentang biji trembesi, dasar pertimbangan pemilihan biji trembesi sebagai bahan dasar alternatif untuk pembuatan pindakaas, modifikasi proses pembuatan pindakaas kacang tanah dengan biji trembesi.

2.1.2.1 Tinjauan Tentang Biji Trembesi

Biji trembesi merupakan biji dari pohon trembesi, pohon ini dengan nama latin ”Samanea Saman”. Di Jawa Barat, trembesi alias pohon hujan rain tree sering disebut Kihujan. Trembesi pernah menjadi salah satu tanaman favorit penghijauan di Belanda. Di Srilangka Amerika Tengah tanaman ini dijadikan pelindung perkebunan kokoa dan teh, ini didukung oleh ukuran yang raksasa, percabangannya yang kokoh dan bentuk tajuknya seperti payung. Lebar tajuk tanaman biji trembesi tergolong yang terbesar diantar pohon pelindung lainnya. Umur dapat mencapai ratusan tahun, dan berwarna hijau, batangnya berwarna hitam kokoh. Pohon trembesi berbunga pada musim kemarau. Bunga ini kemudian menghasilkan buah yang didalamnya terdapat biji. Bunganya berwarna merah muda dengan tangkai dan benang sari menonjol keatas. Buahnya memanjang berwarna hijau selagi muda dan berwarna hitam setelah tua dan kering. Biji trembesi berwarna coklat tua dan berkulit keras, daging buahnya berwarna putih. Oleh masyarakat biji ini tidak begitu diperhatikan atau tidak dipelihara. Kadang-kadang orang memanfaatkan hanya disangrai sebagai makanan ringan. Hal ini karena kebanyakan orang belum mengetahui kandungan gizi dari biji trembesi tersebut. Padahal dari hasil pengujian di Laboratorium Balai Penelitian dan Pengembangan Industri Semarang, dengan menggunakan metode uji kjentec automatic biji trembesi yang disangrai kemudian dihaluskan setiap 100 gram mengandung 44,4 Sri Kamtini, 2001. Gambar 2. Biji Trembesi

2.1.2.2 Dasar Pertimbangan Pemilihan Biji Trembesi Sebagai Bahan Dasar

Alternatif Untuk Pembuatan Pindakaas Hasil pengujian di Laboratorium Balai Penelitian dan Pengembangan Industri Semarang dengan menggunakan uji Kjentec Automatic, biji trembesi yang telah disangrai dan di buat tepung dalam 100 gram mengandung protein yang cukup besar 44, 4 Sri Kamtini, 2001, sehingga dapat dijadikan alternatif alasan kesehatan baik bagi yang ingin memenuhi kebutuhan protein, karena pembuatan pindakaas ditambahkan bahan lainnya sehingga kandungan gizinya akan meningkat Ketersedian biji trembesi selalu ada karena tumbuh secara liar dan tidak mengenal musim sehingga mudah didapat dipasar tradisional dan belum di manfaatkan secara optimal, orang memanfaatkannya hanya sebagai makanan ringan dengan cara disangrai. Harga biji trembesi kupas sangrai relatif murah yaitu Rp 7500 per kg dibanding kacang tanah Rp. 13.000 per kg sehingga bila biji trembesi diolah menjadi produk misal pindakaas maka biaya produksi dalam pengolahan produk pindakaas dapat diperkecil. Biaya produksi yang lebih kecil ini akan memberikan keuntungan bagi produsen, sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomi dari biji trembesi itu sendiri. Pengolahan biji trembesi menjadi pindakaas merupakan upaya untuk mendapatkan bahan dasar pindakaas dengan harga murah sehingga diharapkan dapat memberikan dampak dan prospek yang baik bagi produsen terhadap nilai jualnya, sehingga semua orang mampu memperoleh pindakaas yang berkualitas baik, karena harga nilai jualnya murah karena kacang tanah sebagai bahan baku pindakaas diganti dengan biji trembesi

2.1.2.3 Modifikasi proses pembuatan pindakaas kacang tanah dengan biji