Pengertian Komunikasi Kualitas Komunikasi Dalam Perkawinan

24 dengan orang lain dan yang mau melakukan komunikasi dapat menghindari banyak kesalahpahaman yang merumitkan penysuaian perkawinan Hurlock, 1996; 291. Orang dewasa yang sepanjang masa anak-anak dan masa remajanya membutuhkan kemampuan menyesuaikan diri dengan orang lain dan juga membutuhkan wawasan sosial yang perlu untuk menyesuaikan diri. Selain itu, mereka juga perlu belajar untuk memberi dan menerima afeksi, berkomunikasi dengan orang lain dan menunjukkan bahwa dia senang bersama orang lain dan menilai persahabatan. Berbagai pengalaman ini terus dipakai untuk melakukan penyesuaian perkawinan dengan lebih mudah.

2.2 Kualitas Komunikasi Dalam Perkawinan

Komunikasi dalam hubungan suami istri bukan hanya sekedar pertukaran informasi. Melalui pembicaraan dapat dinyatakan perasaan hati, memperjelas pikiran, menyampaikan ide dan juga berhubungan dengan orang lain. Komunikasi merupakan cara yang menyenangkan untuk meluangkan waktu, belajar mengenal satu sama lain, melepas ketegangan serta menyampaikan pendapat. Tujuan dari suatu komunikasi keluarga bukanlah sekedar menyampaikan informasi, melainkan membentuk hubungan dengan orang lain.

2.2.1 Pengertian Komunikasi

Komunikasi mengandung makna bersama-sama common. Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnya communis, yang 25 bermakna umum atau bersama-sama Wiryanto, 2006; 5. Bila komunikasi berlangsung terus-menerus akan terjadi interaksi, yaitu proses saling mempengaruhi antara individu satu dengan yang lain. Komunikasi adalah proses penyampaian dan penerimaan lambang- lambang yang mengandung arti, baik yang berwujud informasi-informasi, pemikiran-pemikiran, pengetahuan ataupun yang lain-lain dari penyampai atau komunikator kepada penerima atau komunikan Walgito, 2003; 65. Dalam komunikasi yang penting adalah adanya pengertian bersama dari lambang- lambang tersebut, dan karena itu komunikasi merupakan proses sosial Katz dalam Walgito, 2003; 65. Hovland, dkk Rakhmat, 2005; 3 mengartikan komunikasi sebagai suatu proses dimana individu komunikator memberikan rangsangan biasanya bersifat verbal untuk membentuk perilaku individu yang lain komunikan. Everett, dkk menyebutkan bahwa komunikasi adalah suatu proses yang dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi antara satu sama lain, yang pada gilirannya terjadi saling pengertian yang mendalam Wiryanto, 2006; 6. Komunikasi menurut Norman Wright Kuntaraf dan Kuntaraf, 1999; 9 adalah proses membagikan informasi baik secara tertulis maupun lisan dengan orang lain. Komunikasi bukan hanya sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan antarpribadi, bukan hanya menentukan content tetapi juga relationship Rakhmat, 2005: 119. Komunikasi antar pribadi merupakan cara untuk membentuk, memelihara hubungan dengan orang lain, dengan 26 komunikasi segala perbedaan dan persamaan dapat dibicarakan secara jujur dan terbuka. Sehubungan dengan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam komunikasi ada orang yang menyampaikan komunikasi komunikator, dan ada orang yang menerima informasi yang disampaikan oleh komunikator komunikan. Apa yang disampaikan itu dapat berwujud informasi, pengetahuan, pemikiran ataupun hal-hal lain pesan atau message dalam komunikasi. Diperlukan perantara atau media penyampai dalam penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan. Komunikator sebagai penyampai pesan perlu menyampaikan pesan dengan baik agar pesan dapat dimengerti oleh komunikan. Pesan tersebut kemudian diterima, dimengerti dan ditanggapi oleh komunikan. Tanggapan atau reaksi dari komunikan ini penting, karena merupakan umpan balik feedback yang menunjukkan bagaimana pesan itu diterima oleh komunikan.

2.2.2 Pengertian Kualitas