3. Alfrida 2014 dengan judul “Hubungan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kepuasan Kerja Dengan Kinerja Perawat Di Rumah Sakit
Stella Maris Makassar” hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara pengembangan sumber daya manusia
dengan kinerja perawat. Kinerja perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas pada umumnya ditunjang oleh pengembangan
sumber daya SDM keperawatan yang ada dan kepuasan kerja yang positif dari perawat.
Jika pengembangan perawat baik maka akan menaikkan kinerja perawat.
C. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional terhadap Kinerja
Perawat RSJ Grhasia
Bangun 2012 menunjukkan pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap kinerja perawat pelaksana kontrak adalah positif
dan signifikan. Dengan adanya pimpinan yang menginspirasi bawahan dan memotivasi maka kinerja perawat akan semakin membaik, karena meraka
akan antusias dalam bekerja . Pemimpin adalah yang pengatur ritme suatu organisasi. Dinamika suatu organisasi sangat ditentukan oleh gaya
kepemimpinan organisasi. Gaya kepemimpinan di RSJ Grhasia belum sesuai yang dengan situasi
sekarang. Sebagaian perawat mengakui kepala ruang belum memberikan sugesti postitif untuk
kinerja. Dari wawancara dengan 10 perawat didapatkan informasi bahwa, pertimbangan individual yang diterapkan
oleh pimpinan RSJ Grhasia dalam memenuhi kebutuhan bawahannya dirasakan belum sepenuhnya menyerap aspirasi
perawat sebagai
bawahannya. Pimpinan belum bisa membantu memajukan karir terhadap bawahannya, sehingga kemajuan karir di organisasi tersebut menjadi
terhabat. Menurut Gillies 1989 dalam Bangun 2013 kepala ruang
adalah manajer lini pertama memiliki Tanggung jawab pemberian perawatan yang efektif serta aman kepada seluruh pasien, hingga manajer
lini pertama dapat menjalankan tanggung jawab tersebut hanya melalui usaha bawahannya perawat pelaksana. Untuk memastikan pemberian
perawatan dengan kualitas yang baik pada pasien, kepala ruang harus mengarahkan anggota staf perawat pelaksana untuk menjalankan tugas
mereka menurut kebijaksanaan dan standar kelembagaan serta harus mengawasi pelaksanaan tugas pekerja. Atas tanggung jawab tersebut
penggunaan gaya kepemimpinan yang tepat bagi setiap kepala ruang sangat
diperlukan. Maka
dibutuhkan gaya
kepemimpinan transformasional, karena pimpinan yang menginspirasi bawahan dan,
memotivasi akan meningkatkan kinerja perawat.
Hal tersebut menunjukkan adanya pengaruh gaya kepemimpinan transformasional
terhadap kinerja
perawat. Semakin
baik gaya
kepemimpinan transformasionalmaka akan semakin baik pula kinerja perawat, karena
pengaruh gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh positif terhadap kinerja perawat.