Penelitian yang Relevan KAJIAN PUSTAKA
sedangkan perawat di RSJ Grhasia berjumlah 140, sehingga sering terjadi kesalahan. Perawat yang seharusnya mengikuti pelatihan justru tidak
menggikuti pelatihan dan sebaliknya. Hal tersebut mempengaruhi kinerja perawat, sehingga perawat kinerjanya belum optimal. Fenomena tersebut
menunjukkan adanya pengaruh pengembangan SDM terhadap kinerja perawat. Semakin baik pengembangan SDM akan berpengaruh positif
terhadap kinerja perawat.
3.Pengaruh Gaya Kepemimpinan transformasional dan Pengembangan SDM terhadap Kinerja Perawat RSJ Grhasia
Kinerja perawat dalam bekerja merupakan etalase sebuah rumah sakit karena bekerja berhadapan langsung dengan pelanggan. Karakteristik
pasien yang dihadapi di RSJ Grhasia berbeda dari rumah saikit lainnya. Hal tersebut harus dibutuhkan energi ekstra karena menghadapi pasien yang
kurang normal. Menghadapi kondisi seperti itu dibutuhkan pengelolaan SDM yang tepat antara lain gaya kepemimpinan transformasional dan
pengembangan SDM. Gaya kepemimpinan transformasional dan pengembangan SDM
merupakan suatu hal yang tidak dapat diabaikan untuk memaksimalkan kinerja perawat. Penggunaan gaya kemimpinan yang tepat akan membuat
organisasi semakin membuat bergairah. Adanya pimpinan yang
menginspirasi bawahan dan memotivasi akan meningkatkan kinerja perawat. Sebagaian perawat mengakui kepala ruang belum memberikan
sugesti postitif untuk meningkatkan motivasi. Pimpinan belum mengartikulasikan visi menarik kepada para perawat supaya timbul
motivasi tinggi dalam bekerja dan memberikan dorongan terhadap apa yang perlu dilakukan sehingga akan meningkatkan kinerja perawat.
Dari wawancara dengan sebagaian perawat
didapatkan informasi bahwa pertimbangan individual yang diterapkan oleh pimpinan
RSJ Grhasia dalam memenuhi kebutuhan bawahannya dirasakan belum sepenuhnya menyerap aspirasi perawat sebagai bawahannya. Pimpinan
belum bisa membantu memajukan karir terhadap bawahannya, sehingga kemajuan karir di organisasi tersebut menjadi terhambat. Para perawat
yang potensial harus menuggu waktu lama supaya jenjang karirnya naik. Selama ini aktivitas pengembangan SDM di RSJ Grashia juga
belum efektif hal tersebut ditunjukan belum maksimalnya pengembangan SDM seperti peningkatan kompetensi melalui program pelatihan belum
efektif. Hal tersebut tentunya akan berdampak pada kinerja perawat yang tidak bisa secara optimal. Jika gaya kepemimpinan transformasional dan
pengembangan SDM baik maka akan meningkatkan kinerja perawat perawat, namun hasilnya akan berbeda jika gaya kepemimpinan
transformasional buruk, maka oraganisasi akan mengalamai stagnasi. Program pengembangan SDM tidak berjalan efektif karena pimpinan
cendrung tidak memenuhi kebutuhan oraganisasi. Begitu juga jika gaya kepemimpian transformasional baik dan pengembangan SDM buruk,
berarti menunjukkan gaya kepemimpinan yang diterapkan tidak ditrima di organisasi tersebut, sehingga kinerja perawat tidak baik karena tidak ada
penambahan kompetensi.
Namun jika
gaya kepemimpinan
transformasional buruk dan pengembangan SDM baik, situasi ini akan