commit to user
4.1.2 Variabel
Analisa deskripsi statistik semua variabel baik variabel bebas maupun variabel terikat adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation CFO
80 9.37
13.47 11.4670
.87277 PER
80 2.94
38.21 14.2930
7.57254 DER
80 .08
2.90 .8019
.55720 RETURN
80 -.88
12.13 2.3774
2.77546 Valid N listwise
80
Sumber:
Output
Pengolahan Data dengan menggunakan SPSS 19 Dari hasil analisis data pada table 4.2 di atas diketahui bahwa nilai rata-
rata variabel Arus Kas Operasional CFO sebesar 11,46, dengan nilai minimum sebesar 9,37 dan nilai maksimum sebesar 13,47. Nilai rata-rata
variabel
Price Ea rnings Ratio
PER sebesar 14,29, dengan nilai minimum sebesar 2,94 dan nilai maksimum sebesar 38,21.
Nilai rata-rata variabel
Debt to Equity Ratio
DER sebesar 0,80, dengan nilai minimum sebesar 0,08 dan nilai maksimum sebesar 2,90. Nilai rata-rata
variabel
Return
sebesar 2,37, dengan nilai minimum sebesar -0,88 dan nilai maksimum sebesar 12,13.
4.2 Hasil Analisis Data
4.2.1 Hasil Uji Asumsi Klasik
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Linear Berganda, agar menghasilkan suatu analisis data yang akurat maka persamaan
regresi sebaiknya memenuhi semua asumsi klasik. Asumsi-asumsi klasik yang
commit to user
harus dipenuhi antara lain terbebas dari uji normalitas, uji multikolonieritas, uji autokorelasi dan uji heterokedastisitas.
4.2.1.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, baik variabel dependen maupun variabel independen, keduanya mempunyai distribusi
normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki data normal atau mendekati normal. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
uji
Statistic Kolmogorov Smirnov
dengan kriteria yang digunakan adalah dengan membandingkan nilai signifikan yang telah ditentukan yaitu sebesar 5 0,05,
jika nilai probabilitas yang diperoleh lebih besar dari 0,05, maka data berdistribusi normal, dan juga akan dideteksi melalui grafis yang dihasilkan melalui
perhitungan regresi dengan
software
SPSS. Sunyoto 2011: 89 menyatakan bahwa suatu data dikatakan berdistribusi normal jika garis data riil mengikuti
garis diagonal. Uji normalitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.3 di
bawah ini: Tabel 4.3
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
CFO PER
DER RETURN
N 80
80 80
80 Normal Parameters
a
Mean 11.4670
14.2930 .8019
2.3774 Std. Deviation
.87277 7.57254
.55720 2.77546
Most Extreme Differences Absolute
.139 .125
.098 .141
Positive .139
.125 .097
.141 Negative
-.116 -.081
-.098 -.120
Kolmogorov-Smirnov Z 1.241
1.121 .873
1.260 Asymp. Sig. 2-tailed
.092 .162
.432 .084
a. Test distribution is Normal.
commit to user
Berdasarkan tabel 4.3 di atas, nilai probablitas signifikansi
Asymp. Sig. 2- tailed
untuk CFO sebesar 0,092, PER sebesar 0,162, DER sebesar 0,432, dan
return
sebesar 0,084 nilai-nilai tersebut di atas 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi pada penelitian ini berdistribusi normal.
Uji normalitas yang dideteksi melalui analisis grafik normal
P-Plot
juga memperlihatkan bahwa penyebaran data yang terjadi ada di sekitar garis diagonal
dan mengikuti garis diagonal, dengan demikian distribusi data juga telah memenuhi asumsi normalitas.
Gambar 2 Uji Normalitas Variabel CFO
Gambar 2 Uji Normalitas Variabel PER
Gambar 3 Uji Normalitas Variabel PER
commit to user
4.2.1.2 Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Uji multikolinearitas
dilakukan dengan cara melihat nilai dari
tolera nce va lue
atau
Va ria nce Inflation Fa ctor
VIF dengan alat bantu program SPSS, apabila
tolerance va lue
lebih kecil dari 10 dan VIF lebih besar dari 10 maka terjadi Multikolinieritas.
Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance
VIF Kesimpulan
CFO 0,870
1,150 Bebas Multikolinearitas PER
0,952 1,050 Bebas Multikolinearitas
DER 0,871
1,148 Bebas Multikolinearitas
Hasil dari tabel 4.4 tersebut di atas menunjukkan bahwa variabel bebas yaitu CFO, PER dan DER memiliki angka
Va ria nce Infla tion Fa ctor
VIF dibawah angka 10 dan
tolera nce va lue
di atas 0,10, sehingga dapat disimpulkan bahwa Gambar 4
Uji Normalitas Variabel DER
commit to user
variabel bebas tidak saling berkorelasi secara signifikan, atau persamaan regresi yang dipakai sebagai model analisis tidak terdapat persoalan multikolinieritas.
4.2.1.3 Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji, apakah model regresi
terjadi ketidaksamaan
va ria nce
dari
residua l
suatu pengamatan ke pengamatan lain. Deteksi dapat dilakukan dengan menggunakan uji metode grafis yaitu
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu yang tergambar pada
scatterplot
. Heteroskedastisitas terjadi jika pada
sca tterplot
titik-titiknya mempunyai pola yang teratur, baik menyempit, melebar maupun bergelombang-gelombang
Sunyoto 2011: 83. Model regresi yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas. Homokedastisitas terjadi jika pada
sca tterplot
titik-titik hasil pengolahan data antara ZPRED dan SRESID menyebar di bawah ataupun di atas
titik origin angka 0 pada sumbu Y dan tidak mempunyai pola yang teratur Sunyoto 2011: 83.
Hasil pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar 5 dibawah ini: Gambar 5
commit to user
Pada gambar 5 tersebut dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas
maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai.
4.2.1.4 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi dilakukan dengan melihat nilai
Durbin Wa tson
. Cara mendeteksi apakah model yang digunakan mengalami gejala autokorelasi adalah
dengan melihat nilai statistik
Durbin-Wa tson
. Hasil dari nilai
Durbin-Wa tson
dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.5
Hasil Uji Autokorelasi
Model R
R Square Adjusted
R Square Durbin-Watson
1 .339
a
.115 .080
1.700 a. Predictors: Constant, CFO, PER, DER
b. Dependent Variable: RETURN
Dari tabel 4.5 tersebut, dapat dilihat bahwa nilai
Durbin-Wa tson
sebesar 1,700 dan sesuai dengan yang disampaikan oleh Sunyoto 2011: 92 tidak terjadi
autokorelasi jika nilai DW berada diantara -2 dan +2 atau -2 ≤ DW ≤ +2. Dengan
demikian nilai DW sebesar 1,700 pada tabel di atas berada di antara angka patokan yang disampaikan oleh Sunyoto 2011: 92, yang menunjukkan bahwa
tidak terjadi autokorelasi antar variabel bebas yang diteliti. 4.2.2
Pengujian Hipotesis 4.2.2.1
Analisis Regresi Linier Berganda Penelitian ini menggunakan program SPPS 19 untuk menguji pengaruh
variabel Arus Kas Operasi CFO,
Price Ea rnings Ratio
PER dan
Debt to Equity
commit to user
Ra tio
DER terhadap
return
saham yang terdaftar di BEI tahun 2006 – 2010, sedangkan
output
analisis regresi dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.6
Hasil Uji Regresi Linier Berganda Variabel
Koefisien Regresi t
value
-va lue
Konstanta CFO
PER DER
-9,126 1,108
-0,030 -0,954
3,010 -0,752
-1,657 0,004
0,455 0,102
F
va lue
F Prob R
2
Adjusted
R
2
3,286 0,025
0,115 0,080
Sumber: Data diolah Berdasarkan Tabel 4.6 di atas, Model yang diperoleh untuk menunjukkan
pengaruh CFO, PER dan DER terhadap
return
saham adalah sebagai berikut: Y = -9,126 + 1,108 CFO – 0,030 PER – 0,954 DER+
e
Persamaan regresi linier berganda tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : Koefisien regresi CFO b
3
bernilai positif yaitu sebesar 1,108. Hal ini menunjukkan bahwa Arus Kas Operasi CFO mempunyai pengaruh positif
terhadap
return
saham. 4.2.2.2
Koefisien Determinasi R
2
Dari Tabel 4.6 tersebut di atas, dapat dilihat bahwa nilai R
2
koefisien determinasi dari persamaan regresi adalah sebesar 0,115. Hal ini berarti 11,5
variasi perubahan
return
saham dapat dijelaskan oleh variasi variabel Arus Kas Operasi
CFO,
Price Ea rnings Ra tio
PER dan
Debt to Equity Ratio
DER. Dan sisanya sebesar 88,5 dijelaskan oleh faktor lain yang tidak ikut diteliti.
commit to user
4.2.2.3 Uji F
Uji F atau uji bersama digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Berdasarkan
tabel 4.6 di atas, dapat dilihat bahwa nilai F
hitung
sebesar 3,286 dan nilai F
prob
sebesar 0,025, yang berarti bahwa nilai signifikan F
prob
lebih kecil dari nilai α=0,05, ini berarti H
ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa Arus Kas Operasi
CFO,
Price Ea rnings Ratio
PER, dan
Debt to Equity Ratio
DER secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
return
saham. 4.2.2.4
Uji t Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas
independen secara individu terhadap variabel terikat dependen. Tabel 4.7
Hasil Uji t Variabel
t-
va lue
-
va lue
Kesimpulan CFO
PER DER
3,010 -0,752
-1,657 0,004
0,455 0,102
Signifikan Tidak signifikan
Tidak signifikan
Sumber : Data diolah Berdasarkan Tabel 4.7 di atas, dapat dilihat bahwa nilai signifikan variabel
PER sebesar 0,455 dan variabel DER sebesar 0,102, karena variabel PER dan DER memiliki nilai
signifikan yang lebih besar dari α = 0,05, maka H diterima
dan H
a
ditolak, ini berarti PER dan DER tidak berpengaruh signifikan terhadap
return
saham. Sedangkan nilai signifikan variabel CFO sebesar 0,004, karena memiliki nilai signifikan yang lebih kecil dari
α = 0,05, maka H ditolak dan H
a
diterima, ini berarti CFO berpengaruh signifikan terhadap
return
saham.
commit to user
4.3 Pembahasan