commit to user
4.3 Pembahasan
1. Hipotesis Pertama: Arus Kas Operasi
CFO berpengaruh signifikan dan positif terhadap
return
saham Berdasarkan Tabel 4.6 dan Tabel 4.7 hasil analisis data menggunakan
teknik analisis regresi linier berganda, diperoleh hasil bahwa Arus Kas Operasi
CFO memiliki nilai koefisien regresi sebesar 1,108. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh dari variabel bebas CFO terhadap
return
saham sebagai variabel terikat adalah positif. Apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap tidak berubah, maka perubahan CFO sebesar 1 akan
menaikkan
return
saham sebesar 110,8. Selain itu dari hasil uji t yang terlihat pada tabel 4.6, menunjukkan
bahwa secara parsial variabel CFO mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
return
saham dengan nilai Sig. sebesar 0,004. Nilai tersebut lebih kecil dari = 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan antara Arus Kas Operasi CFO terhadap
return
saham. Dengan demikian H
3
penelitian ini diterima. Atau dengan kata lain secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen Arus Kas
Operasi X
3
terhadap variabel dependen
return
saham Y. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh
Triyono dan Hartono 2000, Nasir 2008, Elleuch 2009, Utari 2006, Livnat dan Santicchia 2006 dan Dastgir 2010. Penelitian Triyono dan
Hartono 2000 menguji kandungan laba dan informasi arus kas yang dikelompokkan dari aktivitas operasi, pendanaaan dan investasi, yang hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa total arus kas tidak mempunyai hubungan
commit to user
yang signifikan dengan
return
saham, tetapi pemisahan arus kas ke dalam komponen arus kas operasi, pendanaan dan investasi menunjukkan adanya
hubungan yang signifikan dengan
return
saham. Hal tersebut sesuai dengan hipotesis yang diajukan yaitu ada hubungan antara perubahan arus kas dari
aktivitas operasi dengan
return
saham. Penelitian yang dilakukan oleh Elleuch 2009 di pasar bursa Tunisia
dan hasilnya hampir semua sinyal fundamental yang diteliti mempunyai korelasi yang positif dengan
return
saham termasuk arus kas, pemilihan duabelas sinyal dasar ini, telah dihandalkan dan banyak ditunjukkan dari
penelitian sebelumnya, dalam kemampuannya memprediksi laba masa depan,
performa nce
dan
return
. Demikian juga hasil penelitian yang dilakukan oleh Utari 2006 arus
kas bersih dari aktivitas operasi dan pendapatan serta laba akuntansi berpengaruh secara signifikan terhadap
return
saham, dan arus kas operasi memiliki pengaruh yang paling signifikan. Dalam penelitian Dastgir 2010
juga terbukti bahwa arus kas dari operasi mempunyai hubungan yang kuat dengan
stock return
hal ini sesuai dengan teori bahwa, semakin tinggi arus kas operasional perusahaan, maka semakin tinggi kepercayaan investor pada
perusahaan tersebut, sehingga semakin besar pula nilai
expected return
saham, dan sebaliknya, semakin rendah arus kas operasional perusahaan maka semakin kecil kepercayaan investor pada perusahaan tersebut, sehingga
semakin kecil pula nilai
expected return
saham. 2.
Hipotesis Kedua:
Price Ea rnings Ratio
PER berpengaruh positif dan signifikan terhadap
return
saham
commit to user
Berdasarkan Tabel 4.6 dan Tabel 4.7 hasil analisis data menggunakan teknik analisis regresi linier berganda, diperoleh hasil bahwa
Price Ea rnings Ra tio
PER memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0,030, dengan nilai t
va lue
sebesar -0,752 dan nilai signifikan sebesar 0,455, nilai tersebut lebih besar dari = 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang
signifikan antara
Price Ea rnings Ratio
PER terhadap
return
saham. Dengan demikian H
a
dalam penelitian ini ditolak tidak didukung data. Atau dengan kata lain tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen
Price Ea rnings Ratio
X
1
terhadap variabel dependen
return
saham Y. Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Aydogan dan Gursoy 2000 yang hasilnya menunjukkan bahwa
Price- to-Ea rnings Ra tios
memiliki kekuatan prediktif terhadap
return
. Demikian juga Hardiningsih, Pancawati, Suryanto dan Chariri 2002, Tendi, Stevanus
dan Maya 2005 hasil penelitiannya menyatakan bahwa variabel
Price Ea rnings Ratio
PER juga berpengaruh positif terhadap harga atau
return
saham. Akan tetapi hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang
dilakukan oleh Nugroho 2009 dan Wijaya 2008 yang mengambil sampel perusahaan telekomunikasi yang publik di Indonesia sebanyak enam
perusahaan dengan menggunakan analisis regresi
linier berganda menunjukkan hasil tidak signifikan dan negatif antara
Price Ea rnings Ratio
terhadap
return
saham. Argumen yang diberikan dari penelitian ini bahwa untuk menarik minat investor, maka emiten akan berusaha menaikkan nilai
PER dengan cara menahan sebagian labanya yang seharusnya dibagikan
commit to user
sebagai deviden, sehingga EPS rendah, EPS rendah maka
return
yang diterima oleh investor juga rendah, sehingga tingginya PER tidak akan
berpengaruh terhadap
return
. 3.
Hipotesis Ketiga:
Debt to Equity Ratio
DER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
return
saham Berdasarkan Tabel 4.6 dan Tabel 4.7 hasil analisis data menggunakan
teknik analisis regresi linier berganda, diperoleh hasil bahwa
Debt to Equity Ra tio
DER memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0,954, dengan t
va lue
- 1,657 dan nilai signifikansi sebesar 0,102 yang lebih besar dari 0,05.Dengan
demikian H
a
penelitian ini ditolak tidak didukung dengan data. Atau dengan kata lain tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen
Debt to Equity Ratio
X
2
terhadap variabel dependen
return
saham Y, sehingga hipotesis yang menyatakan
Debt to Equity Ratio
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
return
saham tidak terbukti. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang
dilakukan oleh George dan Hwang 2007 dan Adami
et a l
. 2010 yang hasilnya menunjukkan hubungan negatif dan signifikan antara
levera ge
dengan
return
saham, semakin tinggi utang leverage semakin rendah return saham. Argumen yang dikemukakan menyatakan bahwa perusahaan yang
mempunyai nilai utang yang tinggi, maka perusahaan akan terbebani bunga yang tinggi pula tentu saja hal ini akan mengurangi hak pemegang saham
berupa deviden dan akhirnya akan mengurangi
return
yang akan diterima. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh
Sari dan Hutagaol 2009, yang menyatakan bahwa
Debt to Equity Ratio
tidak
commit to user
berpengaruh signifikan terhadap
return
saham. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa dengan
adanya utang,
perusahaan berusaha menyeimbangkan antara manfaat dengan biaya yang ditimbulkan adanya
hutang. Dan juga adanya perbedaan dari beberapa investor dalam memandang DER, sebagian investor memandang DER sebagai bentuk tanggung jawab
perusahaan terhadap pihak ketiga yaitu kreditor, semakin besar nilai DER semakin besar tanggungan perusahaan dan di lain pihak investor memandang
bahwa perusahaan yang tumbuh pasti akan memerlukan utang untuk operasional yang tidak mungkin dapat dipenuhi hanya dari modal sendiri
yang dimiliki perusahaan. Perbedaan pandangan tersebut yang menyebabkan kurang signifikannya pengaruh DER terhadap
return
saham.
commit to user
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN