Metode Penelitian Pengumpulan Data dan Pemilihan Sampel Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

commit to user

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.

3.2 Pengumpulan Data dan Pemilihan Sampel

3.2.1. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini digunakan dengan cara studi dokumentasi. Dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan semua data sekunder berupa data keuangan yang dipublikasikan oleh Indonesian Stock Excha nge IDX, dan Indonesia n Ca pita l Ma rket Directory ICMD tentang perusahaan-perusahaan public yang terdapat di Bursa Efek Indonesia dalam kurun waktu lima tahun terakhir 2006-2010. 3.2.2. Pemilihan Sampel Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang membentuk peristiwa, hal, atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti Zikmund 2003, dan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder berupa data keuangan perusahaan go public yang tercatat di Bursa Efek Indonesia untuk lima tahun terakhir periode 2006- 2010 yang dikelompokkan dalam sembilan kelompok industri, yang dipublikasikan Indonesian Capita l Ma rket Directory ICMD tahun 2007, 2008 dan 2011. commit to user Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sa mpling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif dengan kriteria berikut ini: 1. Perusahaan manufaktur yang saham-sahamnya selalu terdaftar di BEI pada kurun waktu 2006 sampai dengan 2010. 2. Perusahaan tersebut selalu menyajikan laporan keuangan pada setiap periode pengamatan. 3. Data tersedia secara lengkap data laporan arus kas positif. 4. Data disajikan dengan mata uang rupiah. 5. Perusahaan tersebut memiliki utang pada setiap periode pengamatan. 6. Perusahaan tersebut melakukan pembayaran dividen minimal tiga kali dalam setiap periode pengamatan.

3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Masing-masing variabel dalam penelitian ini secara operasional didefinisikan dan diukur sebagai berikut: 3.3.1 Return Saham Setiap investasi, baik jangka pendek maupun jangka panjang mempunyai tujuan utama yaitu memperoleh keuntungan yang disebut return, baik secara langsung maupun tidak langsung. Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi Hartono 2009: 199. Return merupakan tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya. Tanpa commit to user keuntungan yang diperoleh, tentunya investor tidak mau melakukan investasi yang tidak ada hasilnya. Dalam penelitian ini return yang diterima oleh pemegang saham, adalah pengembalian yang diterima oleh para pemegang saham atas investasi yang telah dilakukan, yang berupa persentase dividen kas ditambah dengan selisih harga saham Ca pita l Gainsloss , sebagaimana formula yang dikemukakan oleh Hartono 2009: 200 sebagai berikut: Return = Capita l gains loss + Yield Ca pita l gains atau Ca pita l loss merupakan selisih dari harga investasi sekarang relatif dengan harga periode yang lalu : Ca pita l gains loss = 9 Jika harga investasi sekarang lebih tinggi dari harga investasi periode lalu ini berarti terjadi keuntungan modal ca pita l gains, dan sebaliknya terjadi kerugian modal ca pita l loss . Yield merupakan persentase penerimaan kas periodik terhadap harga investasi periode tertentu dari suatu investasi. Untuk saham, Yield adalah persentase dividen terhadap harga saham periode sebelumnya. Dengan demikian Return total dapat dinyatakan sebagai berikut : Return = 10 Variabel Return saham merupakan variabel dependen dan diberi simbol Y Data variabel ini diperoleh dari Indonesian Capita l Ma rket Directory ICMD. 3.3.2 Arus Kas Operasi commit to user Arus Kas Operasi Ca sh Flows from Operation merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasi perusahaan dapat menghasilkan kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Sebagaimana diungkapkan oleh Kieso dan Weygant 2007: 213 bahwa arus kas operasi melibatkan efek dari kas yang berkaitan dengan transaksi yang menentukan Net Income . Arus Kas operasi Ca sh Flows from Operation adalah selisih bersih antara penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang berasal dari aktivitas operasi selama satu tahun buku atau arus kas bersih operasi, sebagaimana tercantum dalam Laporan Arus Kas. Arus Kas Operasi diukur dengan satuan rupiah per lembar saham, dan merupakan variabel independen dan simbol yang digunakan dalam variabel ini adalah . Datanya dapat diperoleh dari Anua l Report dalam Indonesian Stock Excha nge IDX. 3.3.3 Price Ea rnings Ratio Price Ea rnings Ra tio merupakan perbandingan antara harga pasar suatu saham Market Price dengan Ea rnings Per Sha re EPS dari saham yang bersangkutan, variabel ini merupakan variabel independen dan diberi simbol , dan pengukurannya menggunakan formula sebagai berikut : 11 Stock Price merupakan harga pasar saham, yang secara umum adalah harga penutupan saham tersebut, sedangkan Ea rnings Per Sha re merupakan besarnya deviden yang dibayar perusahaan. Bagi Investor, nilai PER yang rendah commit to user akan memberikan kontribusi tersendiri, hal ini disebabkan selain dapat membeli saham dengan harga yang relatif murah, kemungkinan untuk mendapatkan ca pita l gains juga semakin besar. Selain itu investor dapat memiliki banyak saham dari berbagai perusahaan yang go public . Sebaliknya, emiten menginginkan tingkat Price Ea rnings Ratio yang tinggi pada waktu go public . Price Ea rnings Ratio yang tinggi menunjukkan pertumbuhan dan kinerja perusahaan cukup baik, dan semakin tinggi Price Ea rnings Ratio menunjukkan prospektus harga saham dinilai semakin tinggi oleh investor terhadap pendapatan per lembar sahamnya, dan apabila harga saham semakin tinggi, maka selisih harga saham periode sekarang dengan periode sebelumnya semakin besar, sehingga ca pita l ga ins juga semakin meningkat. Sumber data Price Ea rnings Ra tio dapat diperoleh dari Indonesia n Ca pita l Ma rket Directory ICMD. 3.3.4 Levera ge Debt to Equity Ratio DER Salah satu rasio pengukur levera ge adalah Debt to Equity Ratio DER. Debt to Equity Ratio merupakan perbandingan antara total utang Tota l Debt yang dimiliki perusahaan dengan total ekuitasnya Tota l Sha reholder’s Equity . Tota l Debt merupakan total lia bilities baik utang jangka pendek maupun jangka panjang, sedangkan Tota l Sha reholder’s Equity merupakan total modal sendiri yang dimiliki. Rasio ini menunjukkan komposisi atau struktur modal dari total pinjamam utang terhadap total modal yang dimiliki perusahaan. commit to user Variabel Debt to Equity Ratio DER merupakan variabel independen dan diberi simbol , dan pengukurannya dihitung berdasarkan formula sebagai berikut : DER = 12 Adapun datanya dapat diperoleh dari Indonesia Capita l Ma rket Directory ICMD.

3.4 Analisis Data