Tempat dan Waktu Jenis dan Rancangan Penelitian Variabel Penelitian Definisi Operasional.

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu

Bangsal dan poliklinik Obstetri dan Ginekologi, Rumah Sakit Umum Daerah RSUD DR.Moewardi Surakarta, September 2013

B. Jenis dan Rancangan Penelitian

B.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah cohort prospective B.2. Rancangan Penelitian Kuesioner L-MMPI Persalinan normal Seksio sesarea Subjek penelitian Kuesioner L-MMPI Blues questionnair Blues questionnair Postpartum blues Tidak postpartum blues Postpartum blues Uji Statistik Tidak postpartum blues Kadar Kortisol Kadar Kortisol Naik Turun 5 hari post partum 53 commit to user

C. Populasi dan subjek Penelitian

1. populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek dalam penelitian Arikunto, 2002. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien pasca persalinan yang menjalani rawat inap di Bangsal Perawatan Kebidanan dan Kandungan di RSUD Dr.Moewardi Surakarta. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah non random purposive quota sampling , yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti. 1. Kriteria inklusi a. Umur 20-35 tahun b. Persalinan seksio sesarea elektif c. Umur kehamilan aterm 37-41 minggu d. Tidak ada riwayat pengobatan depresi sebelumnya e. Primipara f. Apgar Score ≥ 8 2. Kriteria eksklusi a. Skor L-MMPI 10 b. Seksio sesarea emergensi c. Kehamilan disertai penyakit penyerta penyakit jantung, darah tinggi, gangguan fungsi ginjal, gangguan fungsi hepar dan diabetes militus d. Didapatkan kelainan kongenital mayor commit to user Kelompok kasus adalah subjek dengan persalinan dengan seksio sesarea sedangkan kelompok kontrol adalah subjek dengan persalinan normal.

2. Subjek

Karena penelitian ini belum pernah dilakukan, sehingga jumlah sampel di cari dengan rumus Rule Of Thumb Gerald Van Belle, 2007:         2 2 2 1 1 8 pc pc cv n    Dimana PC adalah perubahan proporsional dalam sarana     1 2 1      pc dan CV adalah koefisien variasi   2 2 1 1       cv Untuk situasi yang dijelaskan dalam penelitian ini, ukuran sampel menjadi :               30 52 , 29 64 , 1 18 80 , 1 04 , 72 , 20 , 1 1 20 , 30 , 8 2 2 2 2         n n n n Dalam hal ini peneliti akan membutuhkan sekitar 30 subjek per kelompok, jika penelitian yang akan dibandingkan dengan standar hanya satu kelompok, maka ukuran sampel yang diperlukan menjadi 30:2=15 subjek 15 seksio sesarea dan 15 persalinan normal.

D. Variabel Penelitian

commit to user D.1. Variabel bebas Kadar hormon kortisol pada persalinan dengan seksio sesarea dan persalinan normal D.2. Variabel terikat Post partum blues

E. Definisi Operasional.

1. Persalinan normal adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan aterm bukan premature atau postmatur, mempunyai onset yang spontan tidak diinduksi, selesai setelah 4 jam dan sebelum 24 jam sejak saat awitannya, mempunyai janin tunggal dengan presentase belakang kepala, terlaksana tanpa bantuan artificial, tidak mencakup komplikasi, plasenta lahir normal, persalinan dengan kekuatan ibu sendiri, ibu dan bayinya normal. Cunningham, 2006. 2. Persalinan seksio cesarean adalah proses kelahiran janin dengan jalan melakukan laparotomi atau membuka dinding perut dan histerotomi atau mebuka dinding rahim melalui jalan operasi Cunningham 2006. 3. Kadar kortisol ditunjukkan dari hasil laboratorium. Kortisol adalah hormon steroid yang dihasilkan oleh bagian korteks kelenjar adrenal yang terikat oleh Corticoid Binding Protein CBP dan albumin Talbott, 2011. Pemeriksaan hormon kortisol menggunakan metode immulite kortisol solid phase two site chemiluminescent enzym immuno assay . Harga normal 5- β5 ʯg100ml. Prinsip prosedur pemeriksaan hormon kortisol: immulite kortisol merupakan solid commit to user phase, two-site chemiluminescent enzyme imuno assay. Manik-solid- phase , suatu bola-bola polystryrene pada immulite test unit, dilapisi dengan antibodi monoklonal yang spesifik untuk kortisol. Sample pasien dan alkali phosphatase conjugatedpolyclonal dan kortisol antibody diinkubasi selama 30 menit pada 37°c pada test unit dengan kortisol berlabel enzym terhadap lokasi ikatan antibodi, kemudian enzym konjugat yang tidak terikat dibersihkan dengan sentrifugal selanjutnya ditambah substrat dan test unit diinkubasi selama 10 menit lagi, sehingga dapat terukur konsentrasi kortisol dalam sample. 4. Postpartum blues ialah suatu keadaan transien dari peningkatan reaktivitas emosional yang dialami oleh separuh dari wanita dalam jangka waktu satu minggu pasca persalinan. Gejala klinis terlihat dari hari ke 2 hingga ke 5, kemudian menghilang dalam beberapa jam hingga beberapa hari kemudian. Jika gejala ini bertahan hingga 2 minggu maka dapat berlanjut menjadi depresi postpartum.

F. Prosedur penelitian yang dilakukan