Deskripsi Lokasi, Subjek, dan Waktu Penelitian Hasil Penelitian

54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi, Subjek, dan Waktu Penelitian

1. Deskripsi Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di TK ABA Seropan yang beralamat di desa Seropan III, kecamatan Dlingo, kabupaten Bantul Yoguakarta 2. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian yang digunakan adalah anak kelompok A dan B TK ABA Seropan yaitu sebanyak 40 anakresponden. 3. Deskripsi Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 10 Mei 2016 sampai dengan Sabtu 15 Mei 2016. Penelitian dilaksanakan setiap hari selama enam kali.

B. Hasil Penelitian

Hasil penelitian diperoleh dari data-data pretest, treatment dan posttest di TK ABA Seropan. Data yang dikumpulkan dan dianalisis adalah data hasil penguasaan kosakata Bahasa Indonesia yang diperoleh dari subjek penelitian yang berjumlah 40 responden yang diberikan perlakuan metode pembelajaran bernyanyi untuk kelas A dan metode pembelajaran bercerita untuk kelas B. Sebelum diberikan perlakuan atau treatment dilakukan tes awal untuk mengetahui kemampuan awal kosakata Bahasa Indonesia anak, setelah tes awal dilakukan kemudian responden diberikan perlakuan selama enam kali dan kembali dilakukan tes yang disebut sebagai posttest atau tes akhir untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penguasaan kosakata atau tidak. Apabila terdapat 55 pengaruh terhadap penguasaan kosakata, maka metode pembelajaran manakah yang lebih berpengaruh terhadap penguasaan kosakata Bahasa Indonesia. Untuk lebih jelasnya, peneliti menguraikan proses pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan sebagai berikut: 1. Tes Awal Sebelum pemberian perlakuan atau treatment, subjek penelitian diberilan pretest atau tes awal terlebih dahulu guna mengetahui kemampuan penguasaan kosakata Bahasa Indonesia sebelumnya. Pretest dilaksanakan pada hari Senin tanggal 10 Mei 2016 dipagi hari sebelum pembelajaran dimulai. Pretest dilakukan dengan memberikan soal tes lisan yang diberikan kepada setiap anak yakni 40 anakresponden yang terdiri dari 20 anak kelas A dan 20 anak kelas B. Analisis hasil uji deskriptif pada pretest kelas Akelas yang mendapatkan treatmen bernyanyi memperoleh nilai maksimum sebesar 70, minimum 50, mean 59,25, median 60, modus 60, dan nilai standar deviasi sebesar 6,34. Sedangkan untuk hasil uji deskriptif pretest kelas B kelas yang mendapatkan treatment bercerita memperoleh nilai maksimum 75, minimum 50, mean 59,20, median 60, modus 50, dan nilai standar deviasi sebesar 7,31. Dari data deskriptif tersebut dapat disimpulkan bahwa kedua kelas tersebut memiliki kemampuan penguasaan kosakata Bahasa Indonesia yang sama pada saat tes awal atau sebelum diberikan treatment. 56 Berikut hasil ini adalah ringkasan hasil tes awal pretes disajikan dalam tabel dan grafik. Tabel 4. Skor Pretest Penguasaan Kosakata KelasBernyanyi dan Bercerita Statistik Kelas Bernyanyi Kelas Bercerita N 20 20 Total 1185 1190 Rerata 59,25 59,5 Skor max 70 75 Skor min 50 50 SD 6,34 7,42 Median 6,0 6,0 Modus 6,0 6,0 Gambar 2. Grafik Kategorisasi Skor Pretes Kelas Bernyanyi dan Bercerita Dari gambar grafik tersebut, hasil dari skor pretest menunjukan kelompok bernyanyi berada pada kategorisasi mulai berkembang MB dengan jumlah 4 anak dan berkembang sesuai harapan BSH dengan jumlah 16 anak. Sedangkan untuk kelas bercerita anak yang mendapat kategorisasi mulai berkembang MB berjumlah 5 anak dan berkembang sesuai harapan BSH berjumlah 15 anak. 2. Perlakuan Perlakuan yang diberikan kepada anak TK ABA Seropan adalah metode pembelajaran bernyanyi untuk kelas kelompok A dan metode pembelajaran bercerita untuk kelas kelompok B. Perlakuan diberikan selama enam kali, dan 4 16 5 15 5 10 15 20 BB MB BSH BSB Kategori Perkembangan Anak Bernyanyi Pretest Bercerita Pretest 57 setiap pertemuan perlakuan dikalukan selama satu jam setengah jam saat kegiatan awal dan setengah jam saat kegiatan akhir. 3. Tes Akhir Hasil analisis deskriptif data posttest sesudah diberika perlakuan atau treatment dengan menggunakan metode bernyanyi untuk kelas A dan metode bercerita untuk kelas B. Analisis deskriptif posttest pada kelompok bernyanyi memperoleh nilai maksimum sebesar 90, minimum 70, mean 80,25, median 80, modus 80, dan nilai standar deviasi sebesar 5,73. Sedangkan untuk analisis deskriptif posttes pada kelompok bercerita memperoleh nilai maksimum sebesar 85, minimum 60, mean 75,60, median 80, modus 80, dan nilai standar deviasi sebesar 7,11. Dari paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa kedua kelas tersebut mengalami peningkatan kemampuan penguasaan kosakata Bahasa Indonesia setelah diberikan perlakuan atau treatment, namun kelas yang memperoleh hasil skor lebih unggul pada saat tes akhir terdapat pada kelas bernyanyi atau kelompok A. Selanjutnya data disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Tabel 5. Skor Pretest Penguasaan Kosakata KelasBernyanyi dan Bercerita Statistik Kelas Bernyanyi Kelas Bercerita N 20 20 Total 1605 1500 Rerata 80.25 75 Skor max 90 85 Skor min 70 70 SD 5.73 6,49 Median 8,0 7,5 Modus 8,0 7,5 58 Gambar 3. Grafik Kategorisasi Skor Pretes-Posttest Kelompok Bernyanyi dan Bercerita Dari gambar grafik tersebut, dapat dilihat hasil dari skor posttes kelas bernyanyi menunjukan ada sebanyak 7 anak berada dalam kategori berkembang sesuai harapan BSH dan 13 anak berkembang sangat baik BSB. Sedangkan untuk kelas bercerita sebanyak 13 anak berada dalam kategori berkembang sesuai harapan BSH dan 7 anak berkembang sangat baik BSB. Dapat disimpulkan pada saat posttes terjadi pengaruh terhadap penguasaan kosakata pada kelas bernyanyi dan bercerita, namun ada perubahan dari hasil pengaruh penguasaan kosakata Bahasa Indonesia, yakni kelompok bernyanyi lebih berpengaruh dari pada kelompok bercerita.

C. Uji Prasyarat

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN NILAI-NILAI MORAL DAN AGAMA MELALUI METODE BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK B TK ABA GADEN III Pengembangan Nilai-Nilai Moral Dan Agama Melalui Metode Bercerita Pada Anak Kelompok B TK Aba Gaden III Bodrorejo, Gaden, Trucuk, Klaten Tahun Ajaran

0 2 17

MENGEMBANGKAN PENGENDALIAN EMOSI MELALUI BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK ABA Mengembangkan Pengendalian Emosi Melalui Bercerita Pada Anak Kelompok B Di TK ABA Tawangmangu, Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 12

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERCERITA PADA TK PERTIWI PULUHAN I Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Usia Dini Melalui Metode Bercerita.

0 1 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI METODE BERCERITA DI TK ABA KELOMPOK B Peningkatan Kemampuan Kognitif Melalui Metode Bercerita Di Tk Aba Kelompok B Nglinggi Klaten Selatan Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 2 16

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BERNYANYI TERHADAP TINGKAT PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA ANAK USIA DINI :Penelitian Quasi Eksperimen Terhadap Siswa Taman Kanak-kanak MERPATI POS Bandung.

3 21 52

MENINGKATKAN MINAT ANAK TK TERHADAP KEGIATAN BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERNYANYI.

0 7 38

MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI MALANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 1 18

PENGARUH METODE SHOW AND TELL TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK KELOMPOK A TK ABA PANTISIWI SERUT BANTUL.

4 28 149

UPAYA MENINGKATKAN PERHATIAN ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA BONEKA TANGAN PADA ANAK KELOMPOK A TK ABA JOGOYUDAN YOGYAKARTA.

0 14 122

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN METODE BERCERITA KONTEMPORER TERHADAP PERILAKU PERSONAL HYGIENE ANAK PRA SEKOLAH DI TK ABA KARANGTENGAH NOGOTIRTO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Metode Bercerita Kontemporer Terhadap

0 0 15