Dana Pihak Ketiga Variabel Independen

38 pengambilan keputusan yaitu jika probabilitas lebih besar dari nilai alpha yang ditentukan, yaitu 5, maka data dikatakan berdistribusi normal, dan sebaliknya jika probabilitas kurang dari 5, maka data tidak berdistribusi normal. b. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan penggunaan pada periode t dengan kesalahan penggunaan periode t-1 sebelumnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk mengetahui ada tidaknya auotokorelasi perlu dilakukan pengujian terlebih dahulu dengan menggunakan statistik Durbin Watson D-W. hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah Ghozali, 2011 : H : tidak ada autokorelasi r = 0 H a : ada autokorelasi r ≠ 0 Berdasarkan tes Durbin Watson, pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi berdasarkan pada ketentuan: 39 Tabel 1. Tabel Durbin Watson Sumber: Ghozali 2011 c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain Ghozali, 2011. Jika varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap sama maka disebut homoskedastisitas, sedangkan sebaliknya disebut heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan menggunakan uji Glejser. Uji Glejser adalah meregresi masing-masing variabel independen dengan absolute residual sebagai variabel dependen. Hipotesis yang digunakan dalam pengujian heteroskedastisitas adalah sebagai berikut Ghozali, 2011 : H : tidak ada heteroskedastisitas H a : ada heteroskedastisitas Dasar pengambilan keputusannya adalah jika signifikansi 5, maka H ditolak, artinya ada heteroskedastisitas, sedangkan jika H0 Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 d d1 Tidak ada autokorelasi positif No Decision d1 d du Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4 - d1 ≤ d ≤ 4 Tidak ada autokorelasi negatif No Decision 4 – du ≤ d ≤ 4 - d1 Tidak ada autokorelasi positif dan negative Terima du d 4 – du

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Peforming Loan (NPL), Operating Expenses/Operating Income (BOPO), Return On Asset (ROA), dan Net Interest Margin (NIM) Terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) Dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) Sebagai Va

5 73 122

Pengaruh capital adequacy ratio (car), non performing financing (npf), danan pohak ketiga (dpk), sertifikat bank umum syariah (sbis) terhadap penyaluran pembiayaan bank umum syariah periode 2009-2015

0 8 116

Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas PT Bank Mega Syariah

1 15 95

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Likuiditas Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

5 20 120

Analisis Faktor Internal dan Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Penyaluran Pembiayaan Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia

0 10 113

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING FINANCING (NPF) DAN FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA.

6 103 122

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING FINANCING, CAPITAL ADEQUACY RATIO, MODAL SENDIRI DAN MARJIN KEUNTUNGAN TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH

1 4 15

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, CAPITAL ADEQUACY RATIO, NON PERFOMING FINANCING, DAN RETURN ON ASSETTERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BANK UMUM SYARIAH TAHUN 2013-2017

0 3 16

PENGARUH PEMBIAYAAN JUAL BELI, NON PERFORMING FINANCING, CAPITAL ADEQUACY RATIO TERHADAP RETURN ON ASSET BANK SYARIAH MANDIRI

0 0 119