Melakukan Aktivitas Fisik Setiap Hari Tidak Merokok di dalam Rumah

frekuensi dan persentase pengetahuan orangtua yang memiliki anak balita tentang tidak merokok di dalam rumah dapat dilihat pada tabel 5.11 Tabel 5.11 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pengetahuan Orang Tua Tentang Tidak Merokok Di Dalam Rumah . No Pernyataan Ya Tidak Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase 23 Membiarkan anggota keluarga merokok disekitar anak balita anda karena hal tersebut tidak berbahaya. 8 16,7 40 83,3 24 Asap rokok tidak berbahaya bagi bayibalita. 5 10,4 43 89,6 Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan orang tua tentang perilaku hidup bersih dan sehat berada pada kategori baik sebanyak 44 orang 91,7 dan 4 orang 8,3 berada pada kategori cukup. Distribusi frekuensi dan persentase pengetahuan orang tua tentang pendidikan seks pada remaja dapat dilihat pada tabel 5.12 Tabel 5.12 Distribusi frekuensi dan persentase Pengetahuan Orang Tua Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Keluarga di Lingkungan XIII Kelurahan Binjai Estate n=48 Kategori Frekuensi Persentase Kurang Cukup 4 8,3 Baik 44 91,7 Total 48 100

5.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian dapat dideskripsikan bahwa tingkat pengetahuan orang tua tentang perilaku hidup bersih dan sehat pada keluarga di Lingkungan XIII Kelurahan Binjai Estate adalah baik sebanyak 91,7 dan cukup sebanyak 8,3. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ramadaniati 2008 tentang pengetahuan dan sikap terhadap perilaku hidup bersih dan sehat pada ibu rumah tangga RW04 Kelurahan Manggarai Jakarta Selatan dan didapatkan hasil bahwa sebanyak 124 71,3 responden memiliki tingkat pengetahuan tinggi tentang PHBS sebanyak 95 54,6. Pengetahuan merupakan faktor pemudah predisposising factor untuk terlaksananya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS. Dengan demikian faktor ini menjadi pemicu atau anteseden terhadap perilaku yang menjadi dasar atau motivasi bagi tindakanya akibat tradisi atau kebiasaan, kepercayaan, tingkat pendidikan dan tingkat sosial ekonomi Notoadmodjo, 2007. Artini 2010 menyatakan, ada keeratan hubungan antara pengetahuan dalam upaya penerapan PHBS. Meningkatnya pengetahuan akan memberi hasil yang cukup berarti untuk memperbaiki perilaku, hal ini sesuai dengan pernyataan Rogers dalam Notoatmodjo 2007 yang menyatakan bahwa pengetahuan kognitif merupakan domain yang sangat penting bagi terbentuknya perilaku dan perilaku yang didasari pengetahuan akan bertahan langgeng daripada perilaku yang tidak didasari pengetahuan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pengetahuan orangtua tentang persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan adalah baik yakni 100 begitu juga tentang penimbangan berat badan bayibalita setiap bulan adalah baik yakni 97,9. Pengetahuan orang tua tentang penggunaan air bersih dan penggunaan jamban yang sehat berada pada kategori baik yakni 97,7 dan 83,3. Pengetahuan orang tua tentang memberantas jentik nyamuk di dalam rumah seminggu sekali dan mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari adalah baik yakni 83,3 dan 97,9. Demikian halnya dengan pengetahuan tentang tidak merokok di dalam rumah adalah baik yakni 86,6. Notoadmodjo 2003 menyatakan bahwa faktor-faktor yang memepengaruhi pengetahuan adalah tingkat pendidikan, informasi, budaya, pengalaman, dan sosial ekonomi. Sebanyak 37,5 dari 48 responden adalah lulusan SMA dan melanjutkan keperguruan tinggi atau diploma 10,4. Hal ini sesuai pernyataan Notoatmodjo 2003 bahwa pendidikan bagi seorang individu merupakan pengaruh yang dinamis dalam memberikan informasi dan pendidikan yang berbeda akan memberikan jenis pengetahuan yang berbeda pula. Faktor lain yang turut mempengaruhi adalah faktor pengalaman. Sebanyak 91,7 responden berada di tahap perkembangan dewasa awal dengan rentang usia 21-40 tahun. Pengalaman yang dimaksudkan disini berkaitan dengan umur dan pendidikan individu. Semakin bertambahnya umur dan pendidkan yang tinggi maka pengalaman juga akan semakin luas yang berarti pengetahuan juga akan semakin baik Notoatmodjo, 2003. Sehingga pengetahuan orang tua tentang tentang persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan, penimbangan berat badan bayibalita setiap bulan, penggunaan air bersih dan penggunaan jamban yang sehat, memberantas jentik nyamuk di dalam rumah seminggu sekali dan mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari dikategorikan baik.

Dokumen yang terkait

Pengetahuan Dan Sikap Orangtua Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Rumah Tangga Di Kelurahan Tomuan Kecamatan Siantar Timur Tahun 2012

2 75 63

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Lansia di Kelurahan Losung Batu Kecamatan Padangsidempuan Utara Kota Padangsidempuan

26 285 79

Pengetahuan Dan Sikap Orangtua Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Keluarga di Dusun III Desa Pantai Gemi Kec. Stabat Kab. Langkat Tahun 2012

1 37 111

Pengetahuan Masyarakat Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Lingkungan III Kelurahan Kayu Jati Kabupaten Mandailing Natal

0 54 71

Hubungan Pengetahuan dan Sikap siswa Sekolah Dasar (SD) tentang Sanitasi Dasar dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Kota Medan Tahun 2011

13 117 114

Hubungan Tingkat Pendidikan Kepala Keluarga Dengan Perilaku Hidup Bersih Sehat Pada Keluarga Di Desa Simalingkar Kecamatan Pancurbatu

3 49 85

Hubungan Pengetahuan Keluarga tentang Perilaku Kekerasan dengan Kesiapan Keluarga dalam Merawat Pasien di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan

18 157 71

Hubungan Pendidikan Kesehatan Dengan Perilaku Hidup Sehat Remaja Di Smu Darussalam Medan

3 77 8

Hubungan Pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Marindal Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang

7 84 63

Hubungan Pengetahuan Dan Tingkat Pendidikan Kepala Keluarga Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Keluarga Di Kelurahan Limau Manis Selatantahun 2012.

0 1 2