62
mengalami restatement laporan keuangan dan 76 perusahaan yang tidak mengalami restatementlaporan keuangan. Dari 76 perusahaan yang tidak
mengalami restatementlaporan keuangan, terdapat 62 perusahaan yang tidak memiliki aset yang sama dengan perusahaan sejenis yang mengalami
restatementlaporan keuangan. Sehingga perusahaan manufaktur yang terdaftar pada periode 2011-2014 yang dapat dijadikan sampel adalah
sebanyak 33 perusahaan, dan total pengamatan yang dijadikan sampel penelitian ini adalah sebanyak 132 pengamatan.
Alasan penggunaan data mulai tahun 2011-2014 adalah karena tahun 2011-2014 merupakan data terbaru perusahaan yang dapat
memberikan gambaran tentang kondisi keuangan perusahaan industri manufaktur.Berdasarkan populasi perusahaan manufaktur yang terdaftar di
BEI periode tahun 2011-2014 tersebut, penelitian ini menggunakan beberapa sampel perusahaan manufaktur yang dipilih dengan metode
purposive sampling dengan menggunakan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Sampel dipilih bagi perusahaan industri manufaktur yang
menyajikan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, seperti total aset, dewan komisaris, komite audit dan nama KAP. Ringkasan sampel
penelitian disajikan dalam Tabel 4.2
63
Tabel 4.2 Sampel Perusahaan Manufaktur
No. Kode
Nama Perusahaan
1 ADES
Akasha Wira International Tbk 2
AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
3 AKPI
Argha Karya Prima Industry Tbk 4
APLI Asiaplast Industries Tbk
5 ASII
Astra International Tbk 6
AUTO Astra Auto Part Tbk
7 CPIN
Charoen Pokphand Indonesia Tbk 8
DPNS Duta Pertiwi Nusantara
9 GDST
Gunawan Dianjaya Steel Tbk 10
GTJL Gajah Tunggal Tbk
11 HMSP
Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk 12
ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
13 IGAR
Champion Pasific Indonesia Tbk 14
IMAS Indomobil Sukses International Tbk
15 INAF
Indofarma Tbk 16
INCI Intan Wijaya International Tbk
17 INDF
Indofood Sukses Makmur Tbk 18
INDS Indospring Tbk
19 JPFA
Japfa Comfeed Indonesia Tbk 20
KAEF Kimia Farma Tbk
21 KBRI
Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk 22
MYOR Mayora Indah Tbk
23 MYTX
Apac Citra Centertex Tbk 24
NIPS Nippres Tbk
25 PRAS
Prima Alloy Steel Universal Tbk 26
RMBA Bentoel International Investama Tbk
27 SCCO
Supreme Cable Manufacturing and Commerce Tbk
28 SKLT
Sekar Laut Tbk 29
SMSM Selamat Sempurna Tbk
30 TRST
Trias Sentosa Tbk 31
UNIT Nusantara Inti Corpora Tbk
32 UNVR
Unilever Indonesia Tbk 33
VOKS Voksel Electric Tbk
Sumber: Data sekunder yang diolah
64
B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi logistik logistic regression. Tujuannya adalah untuk memperoleh
gambaran yang menyeluruh mengenai pengaruh variabel independen yaitu ukuran perusahaan, dewan komisaris independen, independensi komite audit
dan kualitas audit terhadap variabel dependen yaitu restatement laporan keuangan.
1. Statistik Deskriptif
Tabel deskriptif menjelaskan variabel independen X yaitu ukuran perusahaan, dewan komisaris independen dan independensi komite audit.
Berdasarkan statistik diperoleh sebanyak 132 data observasi yang berasal dari perkalian antara periode penelitian 4 tahun dari tahun 2011 sampai
2014 dengan jumlah perusahaan sampel 33 perusahaan. Statistik desktiptif dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum
Mean Std.
Deviation Size
132 25,553056 33,094976 28,59952856 1,753972744 KomInd
132 ,200000
,800000 ,37981766
,100487394 IndKA
132 ,333333 1,000000
,63699495 ,092517206
Valid N listwise
132 Sumber: Output SPSS versi 22
65
Tabel 4.3 menunjukkan statistik deskriptif masing-masing variabel penelitian. Berdasarkan Tabel 4.3, hasil analisis dengan menggunakan
statistik deskriptif terhadap ukuran perusahaan Size menunjukkan nilai minimum sebesar 25,553056 Rp. 125.184.677.577, nilai maksimum
sebesar 33,094976 Rp. 236.029.000.000.000 dan rata-rata sebesar 28,59952856Rp. 2.634.010.116.556.Hal ini menunjukkan bahwa
perusahaan yang menjadi sampel penelitian merupakan perusahaan yang relatif cukup besar karena memiliki aset lebih dari Rp 100miliar.
Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap dewan komisaris independen KomInd menunjukkan nilai minimum
sebesar 0,2, nilai maksimum sebesar 0,8 dan rata-rata sebesar 0,37981766. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang menjadi sampel penelitian
memiliki jumlah dewan komisaris independen di atas 30 dari total dewan komisaris.
Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap independensi komite audit IndKA menunjukkan nilai minimum sebesar
0,333333, nilai maksimum sebesar 1 dan rata-rata sebesar 0,63699495. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang menjadi sampel penelitian
memiliki komite audit independen di atas 60 dari total komite audit.
2. Hipotesis Penelitian
Pengujian terhadap hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji regresi logistik, karena variabel dependen bersifat dummymelakukan
restatementdan tidak melakukan restatementlaporan keuangan. Tahapan
66
dalam pengujian dengan menggunakan uji regresi logistik dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Uji Multikolinieritas Model regresi yang baik adalah regresi dengan tidak adanya
gejala korelasi yang kuat diantara variabel bebasnya.
Tabel 4.4 Uji Multikolinieritas
Constant Size
KomInd IndKA
Big_Four 1
Step 1 Constant 1,000
-,951 -,005
-,557 -,442
Size -,951
1,000 -,131
,326 ,489
KomInd -,005
-,131 1,000
-,133 ,216
IndKA -,557
,326 -,133
1,000 -,181
Big_Four 1
-,442 ,489
,216 -,181
1,000 Sumber: Output SPSS versi 22
Hasil Tabel 4.4 menunjukan tidak ada nilai koefisien korelasi antara variabel yang nilainya lebih besar dari 0,9, maka tidak ada
gejala multikolinieritas yang serius antara variabel bebas. Sehingga tidak ada korelasi yang tinggi antara variabel independen.
b. Keseluruhan Model Overall Model Fit Berdasarkan tabel 4.5, diperoleh informasi bahwa pengujian
dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 LogLikelihood- 2LL pada awal Block Number=0 dengan nilai 2 LogLikelihood -
2LL pada akhir Block Number=1. Hasil keseluruhan model dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini: