42
H
1
: Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap Restatement Laporan Keuangan Perusahaan.
2. Dewan Komisaris Independen terhadap Restatement Laporan
Keuangan
Dalam menerapkan GCG perusahaan dianggap perlu membentuk suatu dewan yang bertugas membantu dewan direksi dan melakukan
pengawasan atas kinerja manajemen dalam mengelola aset perusahaan. Keberadaan dewan komisaris dalam suatu perusahaan diharapkan mampu
meminimalisir permasalahan agensi yang timbul antara manajemen perusahaan dengan para pemegang saham. Oleh karena itu, dewan
komisaris harus menjalankan tugasnya secara independen agar kinerja dewan komisaris dapat berjalan efektif, cepat dan tepat. Berdasarkan
Undang-Undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas, anggaran dasar perseroan dapat mengatur adanya satu orang atau lebih
komisaris independen dan satu orang komisaris utusan. Dewan komisaris independen dapat didefinisikan sebagai anggota dewan komisaris yang
tidak terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau
hubungan lainnya yang dapat memengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen atau bertindak semata-mata demi kepentingan
perusahaan KNKG, 2006 Kemampuan dewan komisaris dalam mekanisme pengawasan yang
efektif tergantung pada independensinya terhadap manajemen Beasley,
43
1996. Hal tersebut karena pengawasan yang dilakukan oleh anggota komisaris independen akan lebih baik dan bebas dari berbagai kepentingan
internal pihak perusahaan Nicolin dan Sabeni, 2013. Pengawasan yang dilakukan oleh komisaris independen dapat mengurangi risiko manipulasi
yang dilakukan oleh pihak manajemen.Oleh karena itu, proporsi dewan komisaris independen dapat memengaruhi kinerja perusahaan dan kualitas
penyajian laporan keuangan perusahaan.Dengan demikian, maka semakin kecil pula kemungkinan perusahaan melakukan salah saji dalam penyajian
laporan keuangan yang mengakibatkan perusahaan harus restatement laporan keuangannya. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang telah
dilakukan oleh Yuristisia dan Lukviarman 2008, serta Santioso et al. 2011, yang menyebutkan bahwa dewan komisaris independen
berpengaruh terhadap restatement laporan keuangan perusahaan. Oleh karena itu, penelitian ini akan meneliti pengaruh antara dewan komisaris
independen terhadap restatement laporan keuangan, dengan menguji H
2
. H
2
: Dewan Komisaris Independen berpengaruh negatif terhadap Restatement Laporan Keuangan.
3. Independensi Komite Audit terhadap Restatement Laporan Keuangan
Dalam menjalankan tugas sebagai dewan komisaris, dewan komisaris memerlukan adanya komite audit yang dapat bekerja secara
independen. Selain itu, komite audit juga berwenang menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan satuan pengawas internal maupun
auditor eksternal Susiana dan Herawaty, 2007. Komite audit merupakan