DRAFT BUKU PUTIH SANITASI KOTA SURABAYA 2010
4.8. Strategi Pengelolaan Limbah Cair
Program ini bertujuan untuk mencegah dan mengurangi pencemaran lingkungan limbah cair domestik yang tidak dikelola dan dibuang langsung ke lingkungan sehingga upaya
pelestarian fungsi lingkungan hidup meningkat.
4.8.1. Pembangunan dan Peningkatan sarana – prasarana pengolahan limbah secara komunal dan skala kota dengan rencana kegiatan sebagai berikut :
Pembangunan Sistem IPAL modular sepanjang Kali Mas yaitu Dupak, Krembangan
Selatan untuk Gemblongan, darmokali dan Keputran sesuai desain yang telah disiapkan oleh SNVT Departemen Pekerjaan Umum yang terdistribusi di antara
tahun 2009 – 2013
Pembuatan Detail Engineering Design DED Pembangunan Sewerage dan IPAL terpusat skala kota yang ada di Rungkut, Sukolilo, Kenjeran, Krembangan, Benowo
dan Gunung Anyar sesuai dengan Rencana Induk Sanitasi
Pembangunan sewerage dan IPAL Terpusat yaitu di Krembangan, Benowo, Kenjeran, Sukolilo dan Gunung Anyar
Peningkatan sarana – prasarana Instalasi Pengolahan Limbah Tinja IPLT Keputih
Pembangunan IPAL Puskesmas
Pembangunan Tangki Septic Komunal
Sosialisasi terkait periode pengurusan tangki septik yang baik dan cara penyedotan
yang baik kepada masyarakat dan swasta
Sasaran programnya adalah :
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman PPSP Kelompok Kerja Sanitasi Kota Surabaya
Tahun Anggaran 2010
BA B
1 -
IV – 18
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI KOTA SURABAYA 2010
Tercapainya pelayanan sanitasi air limbah permukiman dengan sistem tidak
setempat off-site secara komunal dan perpipaan pada tahun 2013 di
Surabaya Pusat mencapai 25
Surabaya Utara mencapai 20
Surabaya Timur mencapai 10
Surabaya Selatan mencapai 15
Surabaya Barat mencapai 10
Terlaksananya pembangunan IPAL modular di sepanjang Sungai Kali Mas Surabaya Pusat dan sebagian sistem perpipaan IPAL terpusat.
4.8.2. Potensi Penanganan Air Limbah Domestik
Potensi yang ada dalam penanganan air limbah domestik adalah : 1.
Adanya peraturan pengurusan ijin pembuangan limbah cair ke badan air. 2.
Adanya pengelolaan limbah tinja di Instalasi Pengolahan Limbah Tinja IPLT yang dikelola oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya.
3. Adanya kerjasama dengan pihak swasta dalam pengumpulan dan pengangkutan
limbah tinja. 4.
Adanya retribusi tinja untuk mendukung operasional Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya.
5. Adanya pelaksanaan sosialisasi dan Program Sungai Bersih oleh pihak swasta
maupun perguruan tinggi.
4.8.3. Permasalahan Pengelolaan Air Limbah Domestik
Permasalahan limbah domestik di Kota Surabaya erat kaitannya dengan sistem pembuangan dan sistem pengolahan yang dipilih. Umumnya untuk menyalurkan
buangan limbah domestik dapat menggunakan sistem on-site atau off-site, sedangkan untuk pengolahannya dipilih teknologi pengolahan limbah yang sesuai dengan
karakteristik limbahnya. Beberapa permasalahan limbah domestik di Kota Surabaya adalah sebagai berikut :
1. Belum seluruh masyarakat mempunyai sarana pembuangan limbah domestik
yang memenuhi syarat, seperti septik-tank dan resapannya, sehingga masyarakat membuang limbah di sungai atau badan air terdekat.
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman PPSP Kelompok Kerja Sanitasi Kota Surabaya
Tahun Anggaran 2010
BA B
1 -
IV – 19
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI KOTA SURABAYA 2010
2. Belum optimalnya kegiatan pelaksanaan penertiban permukiman kumuh atau
permukiman liar di Daerah Aliran Sungai DAS. 3.
Beberapa jamban komunal seperti di daerah Wonokromo, Kenjeran tidak terpelihara dengan baik, sehingga semakin berpotensi menyebabkan pencemaran
lingkungan. 4.
Terkait dengan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja IPLT, kapasitas pengolahan IPLT mampu untuk mengolah Debit sampai 400 m
3
hr, tetapi debit tinja yang masuk ke IPLT hanya 100 m
3
hr. 5.
Periode pengurasan septik-tank yang tidak rutin, menjadikan IPLT tidak memprediksi secara tepat volume tinja yang harus diolah.
6. Jarak IPLT dengan daerah pelayanan yang terlalu jauh, seperti untuk daerah
Surabaya Barat dan Surabaya Selatan, sehingga ongkos pengangkutan tinja semakin mahal.
4.8.4. Alternatif Pemecahan Permasalahan
Sistem pembuangan air limbah rumah tangga sebaiknya dipisahkan dengan sistem
pembuangan air hujan, namun sering dijumpai limbah dari rumah tangga dibuang ke dalam sistem pembuangan air hujan, untuk mengatasi masalah tersebut di atas,
maka idealnya pada setiap hunian rumah tangga atau kawasan permukiman harus memiliki sistem penanganan air limbahnya. Sebelum masuk ke dalam saluran
drainase lingkungan. Dengan demikian air limbah yang masuk ke saluran drainase
sudah relatif bersih.
Lokasi IPLT sebaiknya di disesuaikan dengan daerah pelayanan sehingga ongkos angkut tidak mahal
Mengembangkan dan memperkuat lembaga yang sudah ada agar mampu
mengelola fasilitas penanganan air Iimbah; Mengembangkan lembaga non pemerintah NGO dan swasta agar meningkatkan partisipasinya dalam
penanganan kesehatan lingkungan dan khususnya dalam penyediaan PS air limbah; Pengembangan SDM melalui diklat dan melibatkan masyarakat dalam
proses pembangunan prasarana air limbah
Mengembangkan investasi swasta di komponen penanganan air limbah yang dapat memberikan keuntungan
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman PPSP Kelompok Kerja Sanitasi Kota Surabaya
Tahun Anggaran 2010
BA B
1 -
IV – 20
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI KOTA SURABAYA 2010
Mendorong masyarakat agar memiliki fasilitas pembuangan Iimbah yang
memenuhi syarat, baik tanpa bantuan maupun dengan bantuan Pemerintah dan Swasta
4.8.5. Program Yang Diusulkan
Berdasarkan kondisi yang ada dan hasil analisa maka program pembangunan prasarana dan sarana air limbah yang diusulkan adalah sebagai berikut :
Pembanguan baru MCK, Jamban Keluarga ,sarana sanitasi berbasis masyarakat atau Sanimas dan IPLT
Rehabilitasi dan Peningkatan Kapasitas Jamban Keluarga Jaga dan Mandi Cuci
Kakus MCK
Operasional dan Pemeliharaan IPLT dan Truk Tinja. Untuk mengetahui lebih detail dan rinci program yang diusulkan dapat dilihat dalam
Tabel 4.5.
4.8.6. Kegiatan dan Rincian Program
Kegiatan dan rincian program sektor air limbah berdasarkan hasil analisis dan tingkat kebutuhan sampai tahun 2014 dapat dilhat dalam Tabel 4.6.
4.8.7. Prioritas Program dan Asumsi Pelaksanaan SanitasiAir Limbah
Usulan dan prioritas program disusun atas dasar hasil analisis kemampuan dan sistem yang ada, serta target pencapaian dan kemampuan pendanaan dan kelembagaan. Usulan
diupayakan untuk mewujudkan sistem penyediaan pelayanan yang ada baik dalam hal teknis, keuangan, kelembagaan dan aspek kelayakan yang ada.
Berdasarkan kemampuan serta tingkat efisiensi dan efektivitas yang bisa dicapai, maka
skala prioritas Program sanitasiair limbah dapat dilihat pada Tabel 4.7. dan Tabel 4.8.
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman PPSP Kelompok Kerja Sanitasi Kota Surabaya
Tahun Anggaran 2010
BA B
1 -
IV – 21
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI KOTA SURABAYA 2010
Tabel 4.5. Proyeksi Kebutuhan Sarana Sanitasi Kota Surabaya
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman PPSP Kelompok Kerja Sanitasi Kota Surabaya
Tahun Anggaran 2010
BA B
1 -
IV – 22
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI KOTA SURABAYA 2010
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman PPSP Kelompok Kerja Sanitasi Kota Surabaya
Tahun Anggaran 2010
BA B
1 -
IV – 23
Ta be
l 4.
7
Pr io
rit as
P ro
gr am
d an
A su
m si
Ja du
al P
el ak
sa na
an
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI KOTA SURABAYA 2010
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman PPSP Kelompok Kerja Sanitasi Kota Surabaya
Tahun Anggaran 2010
BA B
1 -
IV – 24
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI KOTA SURABAYA 2010
Tabel 4.8.
Usulan Kegiatan yang berkaitan dengan RPIJM Bidang Cipta Karya pada tahun 2010 dengan dukungan pembiayaan dari pusat APBN
No. SektorSub
Sektor Kegiatan
Vol Harga
Satua n
Total Biay
a Sumber Pembiayaan
000,000; Ket
APBN APBD
Prop. APBD
Kota Masy
1 Penyehatan
Lingkungan Permukima
n a. Air
Limbah 1. Sarpras Air
Limbah 2.
Pengembangan IPTL
3. Pengembangan
IPAL
4.9. Rencana Peningkatan Pengelolaan Sampah