DRAFT BUKU PUTIH SANITASI KOTA SURABAYA 2010
2015 sebagai horizon tercapainya MDGs. Salah satu butir MDGs adalah ”To reduce by halve the proportion of people without sustainable acces to safe drinking water
and safe sanitation” dengan MDGs diharapkan dapat mencapai tujuan yaitu meningkatkan pelayanan sebesar 50 dari jumlah penduduk yang belum terlayani
air bersih dan sanitasi. Untuk mencapai tingkat pelayanan tersebut disusun upaya peningkatan dalam
bentuk National Action Plan NAP beserta rincian programnya, khususnya untuk
komponensektor air bersih, persampahan dan air limbah adalah sebagai berikut :
Berdasarkan NAP National Action Plan untuk bidang air minum dengan eksisting pelayanan tahun 2000 sebesar 39 penduduk perkotaan dan 8
penduduk perdesaan, telah ditetapkan sasaran capaian pelayanan pada tahun 2015 sebesar 80 104 juta jiwa penduduk perkotaan dan 40 46 juta jiwa
penduduk perdesaan Untuk bidang air limbah telah ditetapkan akses sanitasi nasional untuk
perkotaan 89,35 dan untuk perdesaan 62,94 Bidang persampahan, sesuai dengan kondisi eksisting Nasional 41 telah
ditetapkan sasaran pencapaian tahun 2010 60 dan 2015 sebesar 80 di perkotaan dan perdesaan.
2. Standar Pelayanan Minimal SPM bidang Penataan Ruang dan
PerumahanPermukiman
Standar Pelayanan Minimal SPM bidang Penataan Ruang dan PerumahanPermukiman merupakan acuan guna mengukur tingkat capaian
pelayanan secara kuantitatif atau kualitatif sehingga dapat diketahui kesenjangannya yang perlu dipenuhi pada setiap komponen bidang perumahan
permukiman dengan tindak lanjut program peningkatan capaian pelayanan. Untuk lebih detailnya SPM dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman PPSP Kelompok Kerja Sanitasi Kota Surabaya
Tahun Anggaran 2010
BA B
1 -
IV – 11
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI KOTA SURABAYA 2010
Tabel 4.3. Standar Pelayanan Minimal SPM sesuai Keputusan Menteri Kimpraswil No. 5342001
Sumber : Keputusan Menteri Kimpraswil No. 534 Tahun 2001 4.4.
Strategi Pengembangan Pengelolaan Persampahan
Arahan konsep dan strategi pengembangan pengelolaan kebersihan melalui sistem persampahan adalah:
1. Pengendalian Volume persampahan, yang dapat dilakukan melalui daur ulang dan
komposting pada skala kawasanTempat Pemrosesan Sementara dan rumah tangga, memberikan penyuluhan dan sosialisasi kebersihan.
2. Penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, melalui pengadaan lahan TPA
yang memadai, pembangunan TPS di beberapa lokasi yang membutuhkan,
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman PPSP Kelompok Kerja Sanitasi Kota Surabaya
Tahun Anggaran 2010
BA B
1 -
IV – 12
DRAFT BUKU PUTIH SANITASI KOTA SURABAYA 2010
perbaikan sistem pengangkutan persampahan, dan pembangunan instalasi pengolahan limbah tinja di daerah pengembangan Kota Surabaya.
3. Peningkatan pelayanan dan optimalisasi sumberdaya yang ada, melalui
peningkatan peran serta masyarakat. Disamping itu dikembangkan pula sistem pengelolaan sampah yang memadukan program uji coba pilot project dengan
suatu mekanisme kerja yang dikendalikan oleh prinsip-prinsip bottom-up melibatkan pihak swasta dan kerjasama antar kota.
4. Intensifikasi dan ekstensifikasi penarikan retribusi sebagai salah satu sumber
pendanaan bagi instansi pengelolaan persampahan di Kota Surabaya.
4.5. Konsep dan Strategi Pengelolaan Drainase