Mekanisme Kerjasama antar Stakeholder

memiliki kemampuan berupa perijinan dan kesadaran untuk ikut serta dalam tata kelola wisata di Dataran Tinggi Dieng.

5.3 Mekanisme Kerjasama antar Stakeholder

Hubungan kerjasama antar stakeholder yang berbeda kepentingan sangat kecil, bahkan dapat dikatakan tidak ada. Hal ini dapat dilihat dari tidak adanya koordinasi antar stakeholder yang mempunyai kepentingan yang berbeda. Stakeholder yang mempunyai kepentingan pada aspek pariwisata kurang peduli terhadap aspek lain yang ada di Dataran Tinggi Dieng. Hubungan kerjasama antar stakeholder disajikan dalam Tabel 4 berikut ini : Tabel 4 Hubungan kerjasama antar stakeholder No Bentuk kerjasama Stakeholder yang melakukan kerjasama Tujuan 1 Pungutan tiket masuk dan parkir kawasan Dataran Tinggi Dieng berupa Tiket Terusan - Disparbud Wonosobo - Disbudpar Banjarnegara - BKSDA Jawa Tengah - Pokdarwis “Dieng Pandhawa” Meningkatkan kenyamanan wisatawan 2 Pembinaan Pokdarwis “Dieng Pandhawa” - Disparbud Wonosobo - Disbudpar Banjarnegara - Pokdarwis “Dieng Pandhawa” Memberikan pengarahan kepada Pokdarwis “Dieng Pandhawa” 3 Pembinaan “APC” - Disperindag Kabupaten Wonosobo - APC Memberikan pengarahan dan bantuan alat kepada APC 4 Pembinaan kepada beberapa kelompok tani - Dispertan Kabupaten Wonosobo - Kelompok Tani “Manunggal” - Kelompok Tani “Sprayer” Memberikan pelatihan dan pengarahan dalam penggunaan lahan dan pertanian di kawasan Dataran Tinggi Dieng 5 Pembinaan kepada beberapa kelompok tani ‐ Dispertan Banjarnegara ‐ Asosiasi Penangkar Benih Kentang Memberikan pelatihan dan pengarahan dalam menangkarkan benih kentang 6 Kerjasama dibidang transportasi - PPDB - Biro Perjalanan Memperoleh keuntungan dalam hal persewaan bus. Mekanisme hubungan antar stakeholder tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 6 Mekanisme hubungan antar stakeholder.

1. Kerjasama Tiket Masuk Objek Wisata dan Tarif Parkir

Kerjasama berupa pengadaan tiket masuk yang dilakukan oleh Disparbud Wonosobo, Disbudpar Banjarnegara dan BKSDA Jawa Tengah diberlakukan mulai tanggal 10 September 2010. Sebelum ditetapkannya kerjasama ini, Disparbud Wonosobo, Disbudpar Banjarnegara dan BKSDA Jawa Tengah melakukan pungutan secara terpisah untuk masing-masing objek wisata. Disbudpar Banjarnegara menetapkan tarif retribusi berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 8 Tahun 2005 tentang Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga, Disparbud Kabupaten Wonosobo menetapkan tarif retribusi berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2007 tentang Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga, sedangkan BKSDA menetapkan tarif berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP. Hal ini menimbulkan ketidaknyamanan bagi wisatawan, sehingga antara Disparbud Wonosobo, Disbudpar Banjarnegara dan BKSDA Jawa Tengah berinisiatif untuk melakukan kerjasama. Kerjasama ini merupakan kerjasama dalam menentukan harga tiket terusan dan bagi hasil dari penetapan harga tiket terusan tersebut. Total harga tiket yang diberlakukan dalam kerjasama tersebut adalah Rp 14.000,00 untuk wisatawan nusantara dan Rp 50.000,00 untuk wisatawan mancanegara. Objek wisata yang dapat dikunjungi dengan tiket tersebut adalah Kompleks Candi Pandhawa, Kawah Sikidang, Dieng Plateau Theatre dan TWA Telaga Warna-Pengilon. Pembagian hasil dari tiket terusan tersebut adalah Rp 6.000,00 wisatawan nusantara dan Rp 20. 000,00 wisatawan mancanegara untuk Disbudpar Kabupaten Banjarnegara dengan objek wisata Candi Pandawa dan Kawah Sikidang, Rp 6.000,00 wisatawan nusantara dan Rp 20.000,00 wisatawan mancanegara untuk Disparbud Kabupaten Wonosobo dengan objek wisata Dieng Plateau Theatre dan Telaga Warna serta Rp 2.000 wisatawan nusantara dan Rp 10.000,00 wisatawan mancanegara untuk Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP yang ditetapkan oleh BKSDA dengan objek TWA Telaga Warna-Pengilon. Selain dalam hal penetapan tiket masuk objek wisata dalam bentuk tiket terusan, Disparbud Kabupaten Wonosobo dan Disbudpar Kabupaten Banjarnegara menetapkan tarif retribusi berupa tarif parkir. Jumlah tarif parkir yang harus dibayarkan oleh wisatawan setiap mengunjungi satu objek wisata adalah Rp 1.000,- untuk kendaraan roda dua, Rp 2.000,- untuk kendaraan roda 4 dan Rp 3.000,- untuk kendaraan roda 6 atau lebih. Petugas parkir diserahkan kepada Pokdarwis “Dieng Pandhawa” melalui pokja keamanan yang dimilikinya.

2. Pembinaan kepada Pokdarwis “Dieng Pandhawa” dan APC

Pembinaan dilakukan oleh Disparbud Wonosobo dan Disbudpar Wonosobo. Pembinaan yang dilakukan adalah dalam bentuk pelatihan pembuatan souvenir khas, pelatihan guide dan pramuwisata serta pelatihan keamanan. Selain itu, Pokdarwis “Dieng Pandhawa” mengadakan pelatihan bersama dengan Pusat Studi Pariwisata PUSPAR Universitas Gadjah Mada UGM Jogjakarta. Hasil pelatihan-pelatihan yang dilakukan, Pokdarwis “Dieng Pandhawa” sukses meraih penghargaan juara III Pokdarwis tingkat Jawa Tengah pada tahun 2008, juara I Pokdarwis tingkat Jawa Tengah dengan program pengembangan Desa Dieng Kulon menjadi desa wisata pada tahun 2009, serta pada tahun 2010 mendapat penghargaan dari kementrian kebudayaan dan pariwisata melalui PNPM Mandiri. Pembinaan kepada APC dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Disperindag Wonosobo. Bentuk pembinaan yang dilakukan berupa pelatihan pengolahan industri carica dari bahan mentah hingga menjadi makanan khas yang siap dijual. Disperindag Wonosobo juga memberikan bantuan berupa peralatan yang digunakan untuk membuat makanan khas tersebut.

3. Pembinaan kepada Kelompok Tani

Pembinaan dilakukan oleh Dispertan masing-masing kabupaten. Dispertan Wonosobo melakukan pembinaan kepada kelompok tani “Manunggal” dan “Sprayer” sedangkan Dispertan Banjarnegara memberikan pembinaan kepada Asosiasi Penangkar Benih Kentang. Pembinaan yang dilakukan umumnya adalah dalam bentuk seminar dan pelatihan, serta pemberian bantuan berupa alat-alat pertanian. Dispertan Banjarnegara memiliki program yang bernama Good Agricultural Practice GAP. Program tersebut berisi tentang cara-cara bertani dengan baik serta batasan-batasan dalam melakukan kegiatan pertanian. Program GAP kurang mendapat perhatian dari masyarakat.

4. Kerjasama Transportasi

Kerjasama dalam bidang transportasi dilakukan antara PPDB dengan beberapa biro perjalanan. Beberapa biro perjalanan yang melakukan kerjasama dengan PPDB antara lain FOX, Panorama, Asia Link dan Evergreen. Biro-biro perjalanan tersebut membawa wisatawan dari luar Kabupaten Wonosobo. FOX merupakan biro perjalanan yang sering membawa wisatawan mancanegara. Biro- biro perjalanan tersebut menggunakan bus besar untuk menuju Kabupaten Wonosobo. Jalan yang dilalui untuk menuju Dataran Tinggi Dieng tidak dapat dilalui dengan menggunakan bus berukuran besar, sehingga PPDB menyewakan bus-bus berukuran kecil mikro bus untuk menuju Dataran Tinggi Dieng. Selain itu, PPDB juga memiliki sopir yang mempunyai kemampuan berbahasa inggris dengan baik dan memiliki pengetahuan tentang Dataran Tinggi Dieng yang lebih baik dibandingkan pemandu wisata yang dimiliki oleh biro perjalanan dari luar Wonosobo. Dengan memiliki kemampuan tersebut, sopir-sopir mikro bus yang dimiliki PPDB mendapatkan penghasilan tambahan.

5.4 Kebijakan Pengelolaan Dataran Tinggi Dieng