Jenis Kontrak Analisis Hukum Terhadap Kontrak Pengadaan Alat-alat Kesehatan Pada Dinas Kesehatan Kota Tanjungbalai

kesalahan debitur telah lalai menyerahkan sesuai dengan waktu yang ditentukan. 57 8. Karena batal atau pembatalan, Perjanjian-perjanjian pembatalan oleh orang tua atau wali dari pihak yang tidak cakap itu atau oleh pihak yang memberikan perizinannya secara tidak bebas karena menderita paksaan atau yang kekurangan syarat objektifnya sepakat atau kecakapan dapat dimintakan karena khilaf atau ditipu. 58 9. Karena berlakunya suatu syarat batal, Hapusnya perikatan yang diakibatkan oleh berlakunya syarat batal berlaku jika kontrak yang dibuat oleh para pihak dibuat dengan syarat tangguh atau syarat batal karena apabila kontrak tersebut dibuat dengan syarat tangguh dan ternyata syarat yang dijadikan syarat penangguhan tersebut tidak terpenuhi, kontrak tersebut dengan sendirinya batal. Demikian pula kontrak yang dibuat dengan syarat batal, apabila syarat batal tersebut terpenuhi, kontrak tersebut dengan sendirinya batal. 59 10. Karena lewatnya waktu Kedaluwarsa., Kadaluarsa atau lewat waktu juga dapat mengakibatkan hapusnya kontrak antara para pihak. Hal ini diatur dalam BW, Pasal 1967 dan seterusnya. 60

E. Jenis Kontrak

Jenis kontrak dapat dibagi berdasarkan sumber hukumnya, namanya, bentuknya, aspek kewajibannya, maupun aspek larangannya. Berikut jenis kontrak berdasarkan pembagiannya: 57 Ahmadi Miru, Op.Cit, Hal 105. 58 Ibid. Hal 107. 59 Ibid. Hal. 109. 60 Ibid. Hal 110. 1. Kontrak Menurut Sumber Hukumnya. Ada beberapa jenis kontrak perjanjian dari sumbernya antara lain : a. Perjanjian yang bersumber dari hukum keluarga, seperti halnya perkawinan; b. Perjanjian yang bersumber dari kebendaan, yaitu yang berhubungan dengan peralihan hukum benda, misalnya peralihan hak milik; c. Perjanjian obligatoir, yaitu perjanjian yang menimbulkan kewajiban; d. Perjanjian yang bersumber dari hukum acara, yang disebut dengan bewijsovereenkomst; e. Perjanjian yang bersumber dari hukum public, yang disebut dengan publieckechtelijke overeenkomst. 61 2. Kontrak Menurut Namanya, Penggolongan berdasarkan pada nama perjanjian yang tercantum di dalam Pasal 1319 KUHPerdata, yaitu kontrak nominaat bernama. Sedangkan kontrak innominaat adalah kontak yang timbul, tumbuh dan berkembang didalam masyarakat. Jenis kontrak ini belum dikenal di KUHPerdata. 62 3. Kontrak menurut bentuknya, dibagi menjadi dua macam, yaitu kontrak lisan dan kontrak tulisan. Kontrak lisan adalah kontrak atau perjanjian yang dibuat oleh para pihak cukup dengan lisan atau kesepakatan para pihak Pasal 1320 KUHPerdata. Kontrak tertulis adalah kontrak yang dibuat para pihak dalam bentuk tulisan. Kontrak ini dibagi menjadi dua macam, yaitu akta dibawah tangan adalah akta yang cukup dibuat dibawah tangan oleh para pihak. 61 Salim.S. Op.Cit., Hal 27 62 Ibid. Hal 28. Sedangkan akta autentik adalah akta yang dibuat oleh atau dihadapan notaris pejabat. 63 4. Kontrak Timbal Balik, ialah perjanjian yang dilakukan para pihak menimbulkan hak dan kewajiban. Perjanjian ini dibagi 2 yaitu: a. Kontrak timbal balik tidak sempurna, menimbulkan kewajiban pokok bagi satu pihak sedangkan yang lainnya wajib melakukan sesuatu. b. Perjanjian sepihak, merupakan perjanjian yang menurut hukum hanyalah menimbulkan kewajiaban-kewajiban hanya bagi satu pihak. 64 5. Perjanjian Cuma-Cuma atau dengan alas Hak yang Membebaninya, perjanjian cuma-cuma merupakan perjanjian yang menurut hukum hanyalah menimbulkan keuntungan bagi salah satu pihak. Sedangkan perjanjian dengan alas hak yang membebani merupakan perjanjian, disamping pihak yang satu senantiasa ada prestasi kontra dari pihak lain, yang menurut hukum saling berkaitan. 65 6. Perjanjian berdasarkan sifatnya, dibagi menjadi dua macam, yaitu perjanjian kebendaaan zakelijke overeenkomst dan perjanjian obligatoir. Perjanjian kebendaan adalah suatu perjanjian, yang ditimbulkan hak kebendaan, diubah atau dilenyapkan, hal demikian untuk memenuhi perikatan. Sedangkan perjanjian obligatoir merupakan perjanjian yang menimbulkan kewajiban dari para pihak. 66 7. Perjanjian dari Aspek Larangan, merupakan penggolongan perjanjian dari aspek tidak diperkenankannya para pihak untuk membuat perjanjian yang 63 Ibid. 64 Ibid. 65 Ibid. Hal 29. 66 Ibid. Hal 30. bertentanga dengan undang undang, kesusilaan, ketertiban umum. Ini disebabpan perjanjian tersebut mengandung praktik monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat. 67 Dalam Pengadaan barangjasa terdapat beberapa jenis kontrak, kontrak tersebut dibedakan atas : 68 1. Berdasarkan bentuk imbalan : a. Kontrak Lump sum, adalah kontrak pengadaan barang jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, dengan jumlah harga yang pasti dan tetap, dan semua resiko yang mungkin terjadi dalam proses penyelesaian pekerjaan sepenuhnya di tanggung oleh penyedia barang jasa. b. Kontrak Harga satuan, adalah kontrak pengadaan barangjasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap untuk setiap satuan unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu, yang volume pekerjaannya masih bersifat pekerjaan sementara, sedangkan pembayaran didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh penyedia barangjasa. c. Kontrak gabungan Lump sum dengan harga satuan, adalah kontrak yang merupakan gabungan lump sum dan harga satuan dalam suatu pekerjaan yang di perjanjikan d. Kontrak terima jadi turn key, adalah kontrak pengadaan barangjasa pemborongan atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu 67 Ibid. Hal 32. 67 Herry Kamaroesid, Tata Cara Penyusunan Kontrak Pengadaan Barang Jasa Pemerintah. Mitra Wacana Media,Jakarta,2009 Hal. 2-3 dengan jumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh bangunan kontruksi, peralatan dan jaringan utama maupun penunjangnya dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan kriteria kinerja yang telah ditetapkan. e. Kontrak persentase, adalah kontrak pelaksanaan jasa konsultasi dibidang konstuksi atau pekerjaan pemborongan tertentu, dimana konsultan yang bersangkutan menerima imbalan jasa berdasarkan persentase tertentu dari nilai pekerjaan fisik kontruksi pemborongan tersebut. 2. Berdasarkan jangka waktu pelaksanaan : a. Kontrak tahun tunggal adalah kontrak pelaksanaan pekerjaan yang mengikat dana anggaran untuk masa 1 satu tahun anggaran . b. Kontrak tahun jamak adalah kontrak pelaksanaan pekerjaan yang mengikat dana anggaran untuk masa lebih dari 1 satu tahun anggran yang dilakukan atas persetujuan oleh Menteri Keuangan untuk pengadaan yang dibiayai APBD Propinsi, BupatiWalikota, untuk pengadaan yang dibiayai APBD Kabupaten Kota. 3. Berdasarkan jumlah pengguna barangjasa : a. Kontrak pengadaan tunggal adalah kontrak antara satu unit kerja atau satu proyek dengan penyedia barang jasa tertentu untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu dalam waktu tertentu. b. Kontrak pengadaan bersama adalah kontrak antara beberapa unit kerja atau beberapa proyek dengan penyedia barangjasa tertentu untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu dan waktu tertentu sesuai dengan kegiatan bersama yang jelas dari masing-masing unit kerja dan pendanaan bersama yang dituangkan dalam kesempatan bersama. BAB III KONTRAK PENGADAAN BARANG DAN JASA

A. Pengertiaan Pengadaan Barang dan Jasa