Proses Pembuatan Kontrak Pengadaan Alat-Alat Kesehatan Oleh Dinas

BAB IV ANALISIS HUKUM TERHADAP KONTRAK PENGADAAN ALAT-ALAT KESEHATAN PADA DINAS KESEHATAN KOTA TANJUNGBALAI

A. Proses Pembuatan Kontrak Pengadaan Alat-Alat Kesehatan Oleh Dinas

Kesehatan Kota Tanjungbalai Pengadaan barangjasa, hukum perdata mengatur hubungan hukum antara Pengguna dan Penyedia BarangJasa sejak penandatangan kontrak sampai berakhirselesainya kontrak sesuai dengan isi kontrak. Artinya Aspek hukum dalam pengadaan barangjasa dengan mengunakan penyedia barangjasa adalah terletak pada kontrakperjanjian antara pihak instansi yang bersangkutan, dalam hal ini diwakili oleh PPK dengan Penyedia BarangJasa. Adanya kontrakperjanjian tersebut yang selanjutnya dijadikan sasaran objek peninjauan. Hubungan hukum antara PPK dan penyedia barangjasa terjadi pada proses penandatanganan kontrak pengadaan barangjasa sampai proses selesainya kontrak merupakan hubungan hukum perdata khususnya hubungan kontraktualperjanjian. Berdasarkan Perpres No. 4 Tahun 2015 tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah, Pasal 55 ayat 1 bahwa tanda bukti perjanjian terdiri atas a bukti pembelian, b kuitansi, c Surat Perintah Kerja SPK, dan d surat perjanjian, e Surat pesanan. Surat pesanan yang dimaksud pada ayat 1 huruf e digunakan untuk pengadaan BarangJasa melalui E-Purchasing dan pembelian secara online. Proses pembuatan kontrak alat alat kesehatan pada Dinas Kesehatan Kota Tanjungbalai dikelompokkan dalam tahapan Pra Kontrak Perjanjian Pendahuluan dan Tahapan KontrakPerjanjian sesungguhnya. Tahapan Pra Kontrak Perjanjian Pendahuluan mulai dari Pengumuman sampai dengan Penunjukan Pemenang. Sedangkan pada tahapan KontrakPerjanjian sesungguhya meliputi penandatanganan kontrak, pemeriksaan hasil pekerjaan dan serah terima hasil pekerjaan disebut sebagai tahapan pra kontrakperjanjian pendahuluan oleh karena mengandung substansi sebagai perjanjian pula, karena sifatnya mengawali sebelum ditandatangani perjanjian yang sebenarnya. Atau dengan kata lain, bahwa perjanjian pendahuluan pra kontrak tersebut harus ada lebih dahulu sebelum perjanjian sesungguhnya dilakukan ditandatangani oleh para pihak. Atau dapat diartikan bahwa tahap perjanjian pendahuluan pra kontrak menjadi dasar dilakukannya tahapan kontrak perjanjian sesungguhnya. Pada tahapan perjanjian pendahuluan pada dasarnya telah tercipta hak dan kewajiban para pihak, yaitu antara pejabat pengguna anggaran PPK dengan calon penyedia barangjasa, dimana para calon penyedia barang jasa. Sedangkan kewajiban Pejabat Pengguan Anggaran PPK berkewajiban mengikutsertakan para calon penyedia barangjasa yang nantinya akan diberikan pekerjaan pengadaan barangjasa. Setiap pelaksanaan dibuatkan perikatan atau kontrak yang dapat berbentuk sebagai berikut : 1. Surat Pesanan Purchase Order Surat pesanan ini sekurang-kurangnya memuat syarat dan ketentuan sebagai berikut : a. Identitas yang meliputi nama, jabatan, alamat badan usaha masing-masing dan ditandatangani oleh para pihak yang bersangkutan. b. pokok pekerjaan yang diperjanjikan dengan uraian yang jelas mengenai jenis dan jumlah barangjasa. c. Hak dan kewajiban para pihak. d. Nilai atau harga pekerjaan, serta syarat-syarat pembaayaran. e. Persayaratan dan spesifikasi teknis yang jelas dan terinci. 2. Surat Perintah Kerja SPK sekurang-kurangnya memuat syarat-syarat dan ketentuan sebagai berikut : a. Identitas yang meliputi nama, jabatan, alamat badan usaha Pelaksana atau Pemenang. b. Pokok pekerjaan yang diperjanjikan dengan uraian yang jelas mengenai jenis dan jumlah jasa yang di perjanjikan . c. Nilai atau harga pekerjaan. Serta syarat-syarat pembayaran. d. Persyaratan dan spesifikasi teknis yang jelas dan terinci sebagai Lampiran SPK. e. Keluaran atau hasil output dari pengadaan barangjasa. f. Jadwal pelaksanaan dan kondisi serah terima. g. Jaminan teknis hasil pekerjaan yang dilaksanakan danatau ketentuan mengenai kelayakan. h. Cidera janji dan sanksi dalam hal Pelaksanaan atau Pemenangan tidak memenuhi kewajibannya 3. Surat Perjanjian sekurang-kurangnya memuat syarat dan ketentuan sebagai berikut : a. Identitas yang meliputi nama, jabatan, alamat badan usaha masing masing dan ditandatangani oleh pihak yang bersangkutan. b. Pokok pokok pekerjaan yang yang diperjanjikan dengan uraian yang jelas mengenai jenis dan jumlah barang dan jasa yang diperjanjikan. c. Hak dan kewajiban para pihak yang terkait dala Surat Perjanjian. d. Nilai atau harga pekerjaan, syarat-syarat pembayaran. e. Persyaratan dan spesifikasi teknis yang jelas dan terinci. f. Keluaran atau hasil output dari pengadaan barangjasa. g. Jadwal pelaksanaan dan kondisi serah terima. h. Jaminan teknis pekerjaan yang dilaksanakan danatau ketentuan mengenai kelayakan. i. Cidera janji dan sanksi dalam pelaksana atau pemenang tidak memenuhi kewajibannya. j. Pemutusan kontrak sepihak. k. Keadaan memaksa Force Majeure. l. Penyelesaian sengketa yang mengutamakan penyelesaian melalui musywarah dan alternatif penyelesaian sengketa. m. Jangka waktu berlakunya kontrak. n. Fakta Integritas letter of undertaking yang ditandatangani oleh pelaksana. o. Pengadaan barang dan jasa. p. Kepastian adanya jaminan terhadap barang jasa yang diperjanjikan. Didalam Surat Perjanjian Pemborongan selain berisi Ketentuan Kontrak ditetapkan urutan hirarki atau bagian-bagian dokumen kontrak yang bertujuan apabila terjadi pertentangan ketentuan antara bagian yang satu dengan bagian yang lain maka berlaku adalah ketentuan berdasarkan urutan kontrak yang tertinggi dan ururtan yang lebih tinggi ditetapkan. Pada umumnya urutan hirarki dokumen kontrak adalah sebagai berikut : 1 Urutan ke-1 : Surat Perjanjian dan Amandemen Addendum Kontrak 2 Urutan ke-2 : Ketentuan khusus kontrak 3 Urutan ke-3 : Ketentuan umum kontrak beberapa tipe kontrak butir b dan c masuk dalam pasal-pasal Surat Perjanjian 4 Urutan ke-4 : Surat Perintah Kerja 5 Urutan ke-5 : Berita Acara Klarifikasi Negosiasi 6 Urutan ke-6 : Addendum Dokumen Lelang 7 Urutan ke-7 : Spesifikasi Teknis 8 Urutan ke-8 : Spesifikasi umum 9 Urutan ke-9 : Gambar 10 Urutan ke-10 : Berita Acara Rapat Penjelasan Lelang Aanwijzing 11 Urutan ke-11 : Bill of Quantity Rincian Anggaran Biaya Berdasarkan urutan proses dan kegunaan dari masing-masing dokumen maka terjadi saling keterkaitan antara dokumen yang satu dengan dokumen yang lain, sebagai berikut : a Surat Perjanjian Surat perjanjian adalah bentuk perjanjian perikatan kontrak antara Pihak Pemberi Tugas Pengguna Jasa dengan Pihak Penerima Tugas Penyedia Jasa yang ditandatangani oleh kedua belah pihak diatas materai dengan ketentuan- ketentuan yang telah ditetapkan dalam syarat-syarat khusus kontrak dan syarat- syarat umum kontrak diatas. b Ketentuan Khusus Kontrak Ketentuan khusus kontrak adalah pasal-pasal yang berisi tentang penjelasan-penjelasan detail dan atau perubahan terhadap pasal-pasal yang ada didalam syarat-syarat umum kontrak, sebagai contoh misalnya : 1 Penentuan Besar Jaminan Penawaran. a. Jaminan Pelaksanaan sebesar 5 dari harga kontrak b. Jaminan Pemeliharaan Retensi sebesar 5 dari harga kontrak c. Jaminan Uang Muka Sebesar 30 dari harga kontrak 2 Penentuan Tata Cara Pembayaran. a. Pembayaran Uang Muka sebesar 30 harga kontrak b. Pembayaran selanjutnya berdasarkan progress bulanan dengan dikurangi pengembalian uang muka dan retensi secara poporsional. c. Retensi sebesar 5 dari harga kontrak setelah berakhirnya masa pemeliharaan. 3 Penentuan Waktu Pelaksanaan Pekerjaan. Waktu pelaksanaan pekerjaan adalah selama 60 hari dimulai sejak dikeluarkannya SPK yaitu tanggal 1 Oktober 2010 sd tanggal 29 Nopember 2010 4 Penentuan Masa Pemeliharaan. 5 Penyesuaian Harga Kontrak Eskalasi Pasal ini tidak berlaku misalnya dan seterusnya . c Ketentuan Umum Kontrak Ketentuan Umum Kontrak adalah pasal-pasal yang berisi tentang defenisi- defenisi dari penjelasan-penjelasan umum yang akan diperikatkan dalam kontrak setelah diterbitkannya SPK. d Surat Perintah Kerja Surat Perintah Kerja SPK merupakan dokumen yang dikeluarkan oleh Pemberi Tugas kepada Pemenang Lelang yang merupakan perintah untuk segera memulai kegiatan dilapangan berdasarkan dokumen dari gambar sampai dengan berita acara rapat klasifikasi diatas. Surat Perintah Kerja tersebut sekurang- kurangnya berisi tentang paket pekerjaan jangka waktu untuk melaksanakan pekerjaan dan berdasarkan besarnya nilai pekerjaan. e Berita Acara Rapat Klarifikasi Rapat Negosiasi Berita Acara Rapat Klarifikasi dibuat apabila Pemberi Tugas merasa perlu untuk meminta penegasan kesanggupan untuk melaksanakan pekerjaan kepada Pemenang Lelang terkait adanya : 1 Beberapa hal yang dirasakan belum jelas dari dokumen penawaran-penawaran yang telah disampaikan, misalnya produk material yang ditawarkan dll. 2 Kesalahan yang dibuat oleh peserta lelang dalam membuat penawaran namun sifatnya tidak menggugurkan. f Addendum Dokumen Lelang Addendum Dokumen lelang merupakan dokumen yang berisi segala macam perubahan baik pengurangan, penambahan maupun penyempurnaan terhadap Dokumen Lelang Gambar Lelang, Spesifikasi teknis, Spesifikasi umum yang terjadi dalam kurun waktu setelah undangan lelang pengambilan sampai dengan pemasukan dokumen dari peserta lelang yang harus disetujui oleh Konsultan dan Pemberi Tugas Pengguna Jasa. g Spesifikasi Teknis Spesifikasi Teknis berisi uraian tentang peraturan-peraturan yang dipakai, lingkup pekerjaan, persyaratan material;, persyaratan pelaksanaan pekerjaan, persyaratan-persyaratan peralatan dan persyaratan khusus lainnya dari pekerjaan- pekerjan yang dtentukan dalam gambar tersebut Butir A. Spesifikasi teknis memiliki tingkat hierarki yang lebih tinggi disbanding gambar karena apabila dilihat dari kronologis penusunannya spesifikasi teknis dibuat untuk menjelaskan, menegaskan dan mendetailkan hal-hal yang belum tercantum dalam gambar. h Spesifikasi Umum Spesifikasi Umum selain memuat ketentuan yangbtelah diuraikan dalam “Defenisi Spesifikasi Umum” dimuka, juga mejelaskan tentang tata cara peserta lelang dalam memasukkan penawaran pekerjaan yang telah di uraikan dalam Gambar butir A dan Spesifikasi Teknis butir B termasuk dokumen-dokumen yang harus dilampirkan. i Gambar Gambar yaitu dokumen produk Konsultan Perencanaan yang disahkan oleh Pemberi Tugas yang berisi tentang dimensi-dimensi dan ukuran-ukuran bangunanbenda yang dipakai sebagai acuan bagi pelaksanaan pekerjaan dilapangan. Jika dalam suatu dokumen terdapat perbedaan gambar antara lembar yang satu dengan yang lain maka yang berlaku adalah gambar dengan skala yang lebih besar. Jika dalam sutu dokumen terdapat perbedaan gambar arsitektur dengan gambar struktur maka untuk dimensi ruang yang berlaku adalah sesuai dengan gambar arsitektur, namun untuk dimensi struktur dimensi misalnya dimensi pemulangan pelat yang berlaku adalah yang tercantum pada gambar stuktur. j Berita Acara Rapat Penjelasan Lelang. Berita Acara Rapat Penjelasan Lelang adalah Notulen hasil rapat penjelasan terhadap Gambar Lelang. Spesifikasi Teknis dan Spesifikasi Umum yang ditandatangani oleh Panitia Lelang. Konsultan dan Wakil Peserta Lelang. Pada umumnya proyek swasta Berita Acara AAnwijzing hanya berisi penjelasan tentang Spesifikasi Teknis, Spesifikasi Umum dan Gambar Lenag tanpa sebuah substansi yang ada didalamnya ; Namun apabila diperlukan adanya perubahan harus dibuat Addendum Dokumen Lelang atas persetujuan Pengguna Jasa. k Bill of Quantity BQ Bill of Quantity adalah daftar item dan kauntitas pekerjaan yang penyusunan dan perhitungannya didasarkan atas gambar lelang butir A, spesifikasi teknis butir B dan spesifikasi umum butir C yang digunakan sebagai standar acuan bagi Peserta Lelang dalam mengajukan penawaran harga. Dalam pasal 29 Keppres No. 80 Tahun 2003, Ketentuan dalam kontrak sekurang-kurangnya memuat hal-hal sebagai berikut : 1 Para pihak yang menandatangani kontrak yang meliputi nama, jabatan dan alamat. 2 Pokok pekerjaan yang diperjanjikan dengan uraian yang jelas mengenai jenis dan jumlah yang di perjanjikan\ 3 Hak dan Kewajiban para pihak yang terkait didalam perjanjian. 4 Nilai atau harga kontrak perjanjian, serta syarat-syarat pembayaran. 5 Persyaratan dan spesifikasi teknis yang jelas dan terinci. 6 Tempat dan jangka waktu penyelesaian penyerahan dengan di sertai jadwal waktu penyelesaian penyerahan yang pasti serta syarat-syarat penyerahannya. 7 Jaminan teknis hasil pekerjaan yang dilaksanakan danatau ketentuan mengenai kelayakan. 8 Ketentuan mengenai cidera janji dan sanksi dalam hal para pihak tidak memenuhi kewajiban. 9 Ketentuan mengenai pemutusan konrak secara sepihak. 10 Ketentuan mengenai keadaan memaksa. 11 Ketentuan mengenai kewajiban para pihak dalam hal terjadinya kegagalan dalam pelaksanaan pekerjaan. 12 Ketentuan mengenai perlindungan tenaga kerja. 13 Ketentuan mengenai penyelesaian perselisihan. Berikut ini disajikan sebuah kontrak pengadaan alat-alat kesehatan pada dinas kesehatan Kota TanjungBalai yang dibuat dan ditandatangani antara dr. H. Syafnir Chazwan sebagai Pejabat Pengguna anggaran PPA kegiatan pengadaan sarana dan prasarana puskesmas bersumber dari Dana DAKDAU APBD Tahunan Anggaran 2010 pada Dinas Kesehatan Kota Tanjungbalai, yang beralamat dijalan Gereja Nomor 21 Tanjungbalai, dengan M. Nur Haitamy sebagai Direktur CV.SHAFIRA, yang beralamat dijalan SM.Raja No. 456 Kel. Sendang Sari Kec. Kisaran barat, pada tanggal 4 oktober 2010. Hal hal yang diatur dalam kontrak pengadaan barang itu dapat dipilah menjadi tiga bagian, yaitu: a. Pendahuluan , meliputi : 1] Judul Kontrak, Surat Perjanjian Pekerjaan Kontrak Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas Dinas Kesehatan Kota Tanjungbalai Tahun Anggaran 2010 Nomor : 8001945.HUm.KpX2010 2] Tanggal dibuatnya kontrak yaitu 4 Oktober 2010 3] Para pihak yang terkait dalam kontrak yaitu dr. H. Syafnir Chazwan sebagai Pejabat Pengguna anggaran PPA kegiatan pengadaan sarana dan prasarana puskesmas pada Dinas Kesehatan Kota Tanjungbalai, dengan M. Nur Haitamy sebagai Direktur CV.SHAFIRA. b. Isi Kontrak, meliputi : 1] Ketentuan Umum Pasal 1 2] Uraian Barang Serta Harganya Pasal 2 3] Surat Jaminan Pelaksanaan Pasal 3 4] Syarat-Syarat Penyerahan Barang Pasal 4 5] Syarat Pembayaran Pasal 5 6] Pelaksanaan Uji Coba Pasal 6 7] Denda Dan Sanksi Pasal 7 8] Juru Penengah Pasal 8 9] Penyerahan Pekerjaan Pasal 9 10] Penyelesaian Perselisihan Pasal 10 11] Tempat Kedudukan Domisili Pasal 11 12] Pembatalan Perjanjian Pasal 12 13] Force Majeure Pasal 13 14] Perubahan Pasal 14 c. Penutup, meliputi : 1] Tiap-tiap lembar yang merupakan bagian kontak itu harus diparaf oleh kedua belah pihak dari sudut kanan bawa. 2] Tandatangan oleh kedua belah pihak 3] Dibubuhi materai Rp. 6000,- untuk masing masing pihak.

B. Jaminan Dalam Kontrak Pengadaan Alat-Alat Kesehatan