12
Gambar 3. Substrat buatan dan cara penempatannya pada lokasi penelitian
3.2.2. Pelaksanaan
Pengambilan sampel dilakukan satu hari setelah substrat diletakkan. Sampel diambil setiap hari selama satu bulan. Pengambilan sampel kualitas perairan baik itu
parameter fisika dan kimia dilakukan sebanyak satu kali dalam satu minggu yang kemudian dilakukan analisis secara insitu dan exsitu. Analisis laboratorium untuk
sampel air secara exsitu dilakukan di laboratorium Fisika-Kimia Perairan bagian
i
1 m
1 m
udara air
45 cm
30 cm
g h
d b
c a
1 m
1 m 45 cm
30 cm
g h
45 cm
30 cm
g h
Keterangan : a : Permukaan air danau
b : Pelampung c : Tali tambang
d : Bingkai substrat buatan z=1m e : Bingkai substrat buatan z=2m
f : Pemberat pada dasar perarian g : Substrat buatan dari kasa nyamuk 15 x
15 cm
2
, mesh size 2 mm h : Tanpa substrat buatan celah
i : Jaring sebagai pelindung dengan ukuran mata jaring 0.5 inc
f e
13 Produktivitas dan Lingkungan Perairan, Departemen Manajemen Sumberdaya
Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Analisis untuk sampel larva chironomida dilakukan di Laboratorium Biomikro I bagian
Produktivitas dan Lingkungan Perairan, Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
3.2.3. Pengambilan contoh
Metode pengambilan contoh yang digunakan pada peletakan substrat buatan adalah metode purposive sampling yaitu suatu metode penarikan contoh dimana
unsur-unsur penarikan contoh sudah ditentukan berdasarkan pertimbangan- pertimbangan yang ada Mantra Kasto 2006. Sistem pengambilan contoh secara
purposive sampling ini diterapkan pada peletakan substrat buatan dalam ekosistem perairan Danau Lido ini yang didasarkan pada suatu kerangka berpikir, dimana
terdapat ordinasi atau tujuan dalam pengamatan mengenai proses kolonisasi larva chironomida pada substrat buatan yang dicirikan dengan adanya perbedaan pada
ekosistem tersebut dalam hal ini adalah lokasi titik sampling. Substrat buatan diletakkan pada dua titik stasiun, stasiun pertama merupakan
kawasan yang terdapat KJA dan stasiun kedua tidak terdapat KJA. Setelah peletakan substrat buatan, keesokan harinya dilakukan pengangkatan pada substrat buatan dan
net yang berukuran 15x15 cm. Net tersebut selanjutnya dikerik dengan menggunakan kuas, kemudian hasil kerikan dimasukkan kedalam botol sampel yang
telah diberi alkohol dengan konsentrasi 70. Tahap berikutnya sampel dianalisis di laboratorium. Pengambilan sampel kualitas air parameter fisika-kimia dilakukan
secara in-situ dan ex-situ seperti tercantum pada Tabel 1. Pengambilan sampel air dilakukan dengan waktu, lokasi, dan kedalaman yang sama dengan pengambilan
sampel larva chironomida. Sampel air yang diambil selanjutnya dianalisis di laboratorium.
14 Tabel 1. Metode dan alat yang digunakan pada pengukuran parameter fisika-kimia
perairan
Parameter Unit
Alat Metode Pustaka Acuan
FISIKA 1. Suhu
C Termometerpemuaian
APHA 1995 2. Kedalaman
m Tali berskalapengukuran
APHA 1995 3. TSS
mgl Vacuum pumpgravimetrik
APHA 1995 KIMIA
1. pH -
pH stik APHA 1995
2. DO mgl
Titrasi modifikasi Winkler APHA 1995
3.2.4. Analisis di laboratorium