Login Program Pemodelan Kolom

24 Dari langkah-langkah diatas, point 1 tidak termasuk ke dalam proses pemodelan bangunan gedung bertingkat menggunakan program Tekla Structures 17. Proses pemodelan bangunan gedung akan dimulai dari point 2 sampai dengan 6. Pemodelan bangunan terbagi menjadi dua, yaitu pemodelan struktur bangunan dan pemodelan detail tulangan. Sebelum masuk ke langkah pemodelan bangunan gedung pada program Tekla Structures 17, pelajari dahulu gambar struktur bangunan gedung kuliah tiga lantai Fahutan IPB dari as built drawing yang telah didapatkan, baik softcopy maupun hardcopy. Dibawah ini akan dijelaskan bagaimana cara memodelkan struktur bangunan dan pendetailan tulangan bangunan gedung kuliah tiga lantai Fahutan IPB ke dalam program bantu gambar Tekla Structures 17. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

4.1.1 Login Program

1. Buka ProgramTekla Structures 17 2. Selanjutnya akan muncul tampilan seperti yang disajikan pada Gambar 23. Gambar 23. Login program Tekla Structures 17 3. Tekla menyediakan banyak environment yang dapat dipilih pada saat menginstal. Masing- masing dari environment akan menyediakan database profil, tulangan, baut maupun material sesuai template gambar dan report yang sesuai dengan standar yang dipakai negara tersebut. 4. Terdapat beberapa konfigurasi sesuai dengan keperluan dari penggunaan program, seperti steel detailing, precast concrete detailing, reinforced concrete detailing dan sebagainya. Karena dalam penelitian ini akan membuat detailing lengkap, maka dipilih konfigurasi Full Detailing. 5. Pilih “Create a new model” 6. Sebelum memodelkan struktur gedung, terlebih dahulu melakukan pengaturan grid. Tujuan pembuatan grid yaitu untuk mempermudah proses pembuatan model dan sebagai titik as tulangan. Pengaturan grid dilakukan dengan menentukan jumlah, jenis dan ukuran dari koordinat x, y dan z. Untuk mengatur grid langkah yang dilakukan adalah klik Modeling  Create Grid  masukan angka-angka pada parameter-parameternya. Setelah diatur gridnya maka, kemudian akan muncul tampilan tekla. 25 Gambar 24. Grid yang digunakan pada penelitian

4.1.2 Pemodelan Fondasi

Fondasi yang digunakan pada gedung kuliah tiga lantai Fahutan IPB ada dua jenis, yaitu fondasi tiang pancang dan fondasi batu kali.

A. Fondasi Tiang Pancang

Fondasi tiang pancang dibuat dari beton K-300 untuk pilecap dan beton K-450 untuk mini pilenya. Pilecap berbentuk persegi empat dan mini pile berbentuk segitiga sama sisi. Pemodelan dengan Tekla Structures untuk tiang pancang digunakan beton C30 sedangkan pilecap digunakan beton C45. Hal ini terjadi karena Tekla Structures belum menggunakan SNI. Tekla Structures mempunyai banyak library yang bisa digunakan untuk mempermudah pengguna dalam proses pemodelan, misalnya database material, jenis dan bentuk profil. Untuk pemodelan pondasi digunakan library yang telah tersedia. Ada lima macam komponen pondasi yang ada dalam library Tekla, yaitu untuk fondasi beton, penulangan mini pile, penulangan pilecap, fondasi pracast dan penulangan fondasi menerus. Gambar 25. Komponen fondasi pada library Langkah pemodelan fondasi tiang pancang, yaitu: 1. Buka library yang tersedia yaitu dengan mengklik detailing  component  component catalog atau hanya dengan mengetik Ctrl+F. 26 2. Setelah library terbuka, search “Foundations”, lalu akan keluar lima komponen fondasi yang tersedia pada Tekla 3. Pilih “Concrete Foundation 1030” 4. Selanjutnya, fondasi pun dapat dimodelkan dengan memasukkan angka pada parameter- parameternya. a b 27 c d Gambar 26. a,b,c,d Pemodelan fondasi tiang pancang tipe TP2 Dari Gambar 26 a terlihat kedalaman tiang pancang 6000 mm, b terlihat ukuran pilecap 1250 mm x 600 mm, c terlihat bentuk dan ukuran mini pile yaitu berbentuk segitiga sama sisi dengan ukuran masing-masing sisi 320 mm, d ada dua mini pile yang dipakai dan terlihat jarak-jarak antar mini pile. a 28 b c d Gambar 27. a,b,c,d Pemodelan fondasi tiang pancang tipe TP4. Dari Gambar 27 a terlihat kedalaman tiang pancang 6000 mm, b terlihat ukuran pilecap 1300 mm x 1300 mm, c terlihat bentuk dan ukuran mini pile yaitu berbentuk segitiga sama sisi dengan ukuran masing-masing sisi 320 mm, d ada empat mini pile yang dipakai dan terlihat jarak- jarak antar mini pile. 5. Setelah itu, beri nama untuk masing-masing fondasi, yaitu TP2 dan TP4 29 6. Klik Save as  Klik Save  Klik OK 7. Letakan seluruh fondasi tiang pancang bangunan dengan menggunakan mouse. Caranya klik pada posisi A5, A7, B1, B2, B3, B4, B5, B6, B7, B8, B9, B10, B11, C1, C2, C3, C4, C5, C6, C7, C8, C9, C10 dan C11. Gambar 28 . Lokasi pemodelan fondasi tiang pancang 8. Langkah pemodelan konstruksi fondasi tiang pancang bangunan gedung kuliah tiga lantai Fahutan IPB telah selesai dikerjakan. Pemodelan konstruksi fondasi tiang pancang disajikan dalam Gambar 29. Gambar 29. Pemodelan fondasi tiang pancang Setelah pemodelan struktur fondasi tiang pancang digambar, langkah selanjutnya dilakukan pemodelan detail tulangan. Langkah pemodelan detail tulangan fondasi tiang pancang yaitu: 1. Buka library yang tersedia yaitu dengan mengklik detailing  component  component catalog atau hanya dengan mengetik Ctrl+F. 2. Setelah library terbuka, search “Foundations”, lalu akan keluar lima komponen fondasi yang tersedia pada Tekla 3. Pilih “Pad Footing Reinforcement 77” 4. Selanjutnya, tulangan pile cap pada fondasi pun dapat dimodelkan dengan memasukan angka pada parameter-parameternya. Ukuran tulangan pile cap fondasi TP2 yang digunakan adalah diameter tulangan sebesar 130 mm dengan jarak antar tulangan 200 mm. 5. Setelah itu, beri nama untuk masing-masing pile cap fondasi, yaitu TP2 dan TP4 6. Klik Save as  Klik Save  Klik OK 7. Letakan tulangan fondasi pada struktur fondasi dan kolom yang telah dibuat. Gambar dibawah ini menunjukan contoh penulanan pile cap fondasi TP4 pada lokasi B11. 30 Gambar 30. Contoh detail penulangan pile cap fondasi TP4

B. Fondasi Batu Kali

Fondasi batu kali digunakan bila letaknya tidak dalam. Fondasi batu kali dibuat dari susunan batu kali belah yang dieratkan dengan adukan pasir yang dicampur dengan semen. Pada bangunan gedung Fahutan besar fondasi batu kali yang dipakai yaitu menerus dengan kedalaman dasar fondasi 0,90 m di bawah permukaan tanah, yaitu dengan kedalaman sloof 0,55 m, kedalaman pasangan batu kali 0,50 m dan pasir urug 5 cm Pemodelan fondasi batu kali dengan program tekla tidak menggunakan material batu kali, tetapi menggunakan material beton, sehingga digunakan fondasi menerus strip footing berbahan beton. Hal ini terjadi karena tidak tersedianya material batu kali pada program tekla. Langkah pemodelan fondasi batu kali: 1. Pada toolbar, pilih “Strip Footing” 2. Lalu klik dua kali dan akan muncul tampilan “Strip Footing Properties”. 3. Bentuk, ukuran, material fondasi diatur, yaitu ukuran pasangan batu kali 1 500 mm dan pasangan batu kali 2 200 mm. Gambar 31. Propertis fondasi batu kali 1 Gambar 32. Propertis fondasi batu kali 2 31 4. Klik OK 5. Letakan model tiap-tiap bagian fondasi batu kali pada posisi yang telah ditentukan, seperti yang disajikan pada Gambar 33. Gambar 33. Lokasi pemodelan fondasi batu kali Langkah pemodelan konstruksi fondasi batu kali telah selesai dikerjakan. Langkah selanjutnya membuat sloof beton. Sloof adalah beton bertulang yang diletakkan secara horizontal di atas fondasi. Salah satu fungsi sloof yaitu pengikat antara dinding fondasi dengan kolom. Langkah pemodelan sloof dan pendetailan tulangan sloof diantaranya: 1. Pada toolbar, pilih “Create Concrete Beam” 2. Lalu klik dua kali dan akan muncul tampilan “Concrete Beam Properties” 3. Masukan ukuran balok sebesar150x100, seperti yang disajikan dalam Gambar 34 Gambar 34. Properties sloof 4. Setelah itu, beri nama balok “Beam Praktis”. 5. Klik OK. 6. Letakan model sloof diatas fondasi batu kali yang telah dimodelkan sebelumnya. 7. Langkah selanjutnya membuat detail tulangan sloof. Tekan ctrl+f dan pilih “Automated Reinforcement Layout-Rectangular Beam 54 ” 8. Tulangan sloof pun dapat dimodelkan dengan memasukan angka pada parameter- parameternya. 32 a b Gambar 35. a b Pendetailan tulangan sloof beton Dari Gambar 35 a dimasukan angka 10 mm untuk diameter tulangan dan jumlah tulangan ada empat. Sedangkan Gambar 35 b dimasukan diameter sengkang 8 mm pada rebar size dengan jarak 200 mm. Langkah pemodelan konstruksi fondasi batu kali dan sloof serta detail tulangannya telah selesai dikerjakan, seperti yang disajikan pada Gambar 36. 33 Gambar 36. Pemodelan fondasi batu kali

4.1.3 Pemodelan Kolom

Kolom berfungsi untuk menahan semua beban. Keberadaannya sangat diperlukan. Pada konstruksi bangunan gedung kuliah tiga lantai Fahutan IPB, jenis bahan yang digunakan untuk kolom adalah beton K-300 dan ada dua jenis kolom yang digunakan yaitu kolom praktis dan kolom struktur. Kolom praktis berbentuk persegi empat dengan ukuran 100 x 100 mm, sedangkan kolom struktur berbentuk lingkaran dengan diameter 550 mm. Data spesifikasi kolom yang digunakan pada bangunan gedung kuliah tiga lantai Fahutan IPB dari masing-masing lantai dapat dilihat pada Lampiran 1. Langkah membuat kolom dari bangunan gedung kuliah tiga lantai Fahutan IPB yaitu: 1. Pada toolbar, pilih “Create Concrete Column” 2. Lalu klik dua kali dan akan muncul tampilan “Concrete Column Properties” 3. Bentuk, ukuran, material kolom struktur dan kolom praktis diatur. kolom struktur dan kolom praktis dari masing lantai dapat dilihat pada Lampiran 1. Gambar 37. Properties kolom beton struktur Gambar 38. Properties kolom praktis 34 4. Setelah itu, beri nama untuk masing-masing kolom. 5. Klik Save as  Klik Save  Klik OK 6. Letakan seluruh kolom bangunan dengan menggunakan mouse. Caranya untuk kolom struktur pada lantai dasar klik pada posisi A5, A7, B1, B2, B3, B4, B5, B6, B7, B8, B9, B10, B11, C1, C2, C3, C4, C5, C6, C7, C8, C9, C10 dan C11. Kolom struktur ada lantai 2 dan 3 klik B1, B2, B3, B4, B5, B6, B7, B8, B9, B10, B11, C1, C2, C3, C4, C5, C6, C7, C8, C9, C10 dan terakhir C11. Kolom praktis pada posisi B-C 0-1, B-C 1-2, B-C 3-4, B-C 4-5 dan B-C 11. 7. Langkah pemodelan konstruksi kolom bangunan gedung kuliah tiga lantai Fahutan IPB telah selesai dikerjakan. Pemodelan konstruksi kolom disajikan dalam Gambar 39. Gambar 39. Pemodelan konstruksi kolom Setelah pemodelan struktur kolom selesai, selanjutnya dilakukan pemodelan detail tulangan. Spesifikasi data tulangan terdapat pada Lampiran 1. Langkah pemodelan detail tulangan kolom diantaranya: 1. Buka library yang tersedia yaitu dengan mengklik Detailing  Component  Component Catalog atau hanya dengan mengetik Ctrl+F. 2. Setelah library terbuka, search “Column”, lalu akan keluar 36 komponen kolom yang tersedia pada Tekla 3. Untuk kolom struktur pilih “Automated Reinforcement Layout-Columns 57”, sedangkan untuk kolom praktis pilih “Rectangular Column Reinforcement 83”. 4. Selanjutnya, tulangan kolom pun dapat dimodelkan dengan memasukan angka pada parameter- parameternya. Ukuran detail tulangan kolom struktur dan kolom praktis dapat dilihat pada Lampiran 1. 35 Gambar 40. Contoh pendetailan tulangan kolom struktur pada lantai 1. Dari Gambar 40. Dapat dililhat parameter angka-angka yang dimasukan dalam library “Automated Reinforcement Layout-Columns 57” yaitu ukuran sengkang Tie size, diameter tulangan Main bar size dan jarak antar tulangan Number of main bars yg dipakai pada lantai 1 tipe 1K1B. Jarak antara tulangan dengan beton berukuran 40 mm dan jarak antar sengkang 150 mm. a b 36 c Gambar 41. a, b, c Pendetailan tulangan kolom praktis Dari Gambar 41. Dapat dililhat parameter angka-angka yang dimasukan dalam library “Rectangular Column Reinforcement 83”. Sengkang berukuran 8 mm dengan jarak 200 mm, dan tulangan berdiameter 100 mm. 5. Setelah itu, beri nama untuk masing-masing kolom. 6. Klik Save as  Klik Save  Klik OK 7. Letakan model detail tulangan kolom pada struktur kolom yang telah dibuat.

4.1.4 Pemodelan Balok