Penjadwalan Schedule Manajemen Proyek .1

18 ditentukan. Yang dimaksud dengan proses adalah mengerjakan sesuatu dengan pendekatan tenaga, keahlian, peralatan, dana dan informasi Soeharto, 1999. Proyek bermakna sebuah pekerjaan besar yang kemungkinannya tidak akan terulang dalam jangka waktu yang singkat. Suatu kesalahan akan sangat mahal, sehingga sangat diinginkan melaksanakan tahap demi tahap tanpa adanya kesalahan. Manajemen proyek adalah cara mengontrol, mengorganisir dan mengelola sumber daya maupun penghasilan yang penting untuk menyelesaikan proyek. Manajemen proyek merupakan seni mengontrol selama proyek, dari sejak dimulai sampai selesai. Manajemen proyek terbagi menjadi bagian-bagian ilmu yaitu project scope management, project time management, project cost managment, project quality management, project human resources management, project communications management, project risk management, project procurement management dan project integration management Project Management Institute, 1996. Manajemen waktu proyek project time management adalah proses merencanakan, menyusun dan mengendalikan jadwal kegiatan proyek. Manajemen waktu termasuk ke dalam proses yang akan diperlukan untuk memastikan waktu penyelesaian suatu proyek. Sistem manajemen waktu berpusat pada berjalan atau tidaknya perencanaan dan penjadwalan proyek. Dimana dalam perencanaan dan penjadwalan tersebut telah disediakan pedoman yang spesifik untuk menyelesaikan aktivitas proyek dengan lebih cepat dan efisien Clough dan Scars, 1991.

2.5.2 Penjadwalan Schedule

Jadwal waktu kegiatan merupakan urutan kerja proyek yang berisi jenis pekerjaan yang dilaksanakan dari waktu dimulai dan diakhiri suatu pekerjaan Dengan adanya jadwal waktu maka dapat diketahui dengan jelas rencana kerja yang akan dilaksanakan. Tujuan dari pembuatan jadwal antara lain: a. Sebagai pedoman bagi pelaksanaan untuk memudahkan melakukan pekerjaan agar berjalan dengan lancar dan efektif. b. Untuk memperkirakan alokasi sumber daya yang hasrus disediakan, agar proyek berjalan lancar dan efektif. c. Untuk mengontrol kemajuan pekerjaan, sehingga jika ada keterlambatan dapat segera diketahui untuk diambil tindakan penanggulangan. d. Agar terget lamanya waktu yang ditentukan pemilik dapat terpenuhi. Schedule dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu Master Schedule dan Detailed Schedule. Master Schedule berisikan kegiatan-kegiatan utama dari suatu proyek yang dibuat untuk level excecutive management , sedangkan Detailed Scheduled merupakan bagian dari Master Scheduled yang berisikan detail dari kegiatan-kegiatan utama yang dibantu untuk membantu para pelaksana dalam pengerjaan di lapangan. Macam-macam dari schedule dapat dibagi menjadi dua yaitu Bagan Balok dan Jaringan Keja CPM. Dimana keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangan seperti dijelaskan di bawah ini: 1. Bagian Balok BarGantt Chart Metode bagan balok diperkenalkan oleh H.L Gantt, dengan tujuan mengidentifikasi unsur dan urutan dalam merencanakan urutan suatu kegiatan yang terdiri dari waktu mulai, waktu penyelesaian dan pada saat pelaporan. Bagan balok mudah dibuat dan dipahami sehingga berguna sebagai alat komunikasi dalam penyelenggaraan proyek. Penggunaan metode bagan balok ssangat terbatas karena mempunyai kelemahan-kelemahan seperti tidak menunjukan secara spesifik hubungan ketergantungan antara satu kegiatan dengan yang 19 lain sehingga sulit untuk mengetahui dampak yang diakibatkan oleh keterlambatan satu kegiatan terhadap jadwal keseluruhan proyek, sukar mengadakan perbaikan atau pembaharuan updating karena umumnya harus dilakukan dengan membuat bagan balok baru, selain itu juga tidak cocok untuk proyek yang berukuran sedang dan besar atau yang bersifat kompleks disebabkan kurangnya kemampuan penyajian secara sistematis karena menyusun sedemekian besar jumlah kegiatan yang mencapai puluhan ribu dan memiliki keterkaitan antara satu kegiatan dengan lainnya Ardani, 2009. 2. Jaringan Kerja CPM CPM merupakan penyempurnaan dari metode bagan balok yang akan menjawab pertanyaan- pertanyaan seperti berapa lama kurun waktu penyelesaian proyek tercepat, kegiatan mana yang bersifat kritis dan non kritis, dan lain-lain. CPM diperkenalkan pertama kali oleh ahli matematika dari perusahaan DU-Pont bekerja sama dengan Rand Corporation dibantu oleh team engineer. Pada metode CPM dikenal adanya jalur kritis, yaitu jalur yang memiliki rangkaian komponen-komponen kegiatan dengan total jumlah waktu terlama dan menunjukan kurun waktu penyelesaian proyek tercepat Ardani, 2009. 20

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan mulai Februari sampai Juni 2012. Pengambilan data penelitian dilakukan pada bulan Maret 2012 di Direktorat Fasilitas dan Properti Institut Pertanian Bogor. Dalam penelitian ini digunakan objek pemodelan berupa bangunan gedung kuliah tiga lantai Wing Fahutan, Institut Pertanian Bogor. Lokasi pembangunan gedung berada di kota Bogor, khususnya di daerah Dramaga. Pemodelan dilaksanakan di wilayah kampus Institut Pertanian Bogor Dramaga dan Baranangsiang pada bulan April sampai Juni 2012. Gambar 21 . Lokasi gedung Fahutan IPB

3.2 Alat dan Bahan

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Data sekunder pembangunan gedung kuliah tiga lantai fahutan IPB yang didapat dari owner yaitu Institut Pertanian Bogor IPB 2. Seperangkat komputer 3. Software Tekla Structures 4. Software AutoCad 2007 5. Software Tekla BimSight

3.3 Metode Penelitian

Metode yang dilakukan pada penelitian ini dapat dilihat pada diagram alir berikut: