Perumusan Masalah Hipotesis PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Biomaterial didefinisikan sebagai bahan inert yang dapat diimplantasikan ke dalam sistem hidup sebagai pengganti fungsi dari jaringan hidup dan organ. 1 Di Indonesia kebutuhan akan biomaterial dalam bidang medis untuk berbagai keperluan terus meningkat. Hal ini antara lain disebabkan oleh meningkatnya berbagai kasus penyakit yang memerlukan adanya graft tulang seperti penyakit kanker tulang, penyakit periodontitis, trauma pada mata, patah tulang, dan lain lain. 17 Untuk menangani kerusakan pada tulang, maka dibutuhkan material yang tepat untuk implantasi tulang. Pemilihan biomaterial yang tepat sangat diperlukan dalam proses implantasi. Tentunya biomaterial yang dipilih adalah yang mudah diperoleh, biokompatibel atau sesuai dengan jaringan keras dalam komposisi dan morfologi, bioaktif dan tidak toksik. 2 Secara komersial, bahan pengganti tulang yang biasa digunakan saat ini adalah senyawa kalsium fosfat diantaranya hidroksiapatit HAp serta trikalsium fosfat TCP. HAp merupakan salah satu anggota kelompok senyawa apatit. HAp memiliki sifat yang menonjol yaitu berpori, terserap tulang reasorpsi, bioaktif, tidak korosi, inert dan tahan aus. TCP keramik bioaktif dengan degradasi sifat yang sangat baik. 3 Pembuatan hidroksiapatit dapat dilakukan secara alami dan sintesis. Pada penelitian ini, hidroksiapatit yang dibuat dari bahan alami. Pertumbuhan hidroksiapatit dari bahan alami lebih baik dikarenakan bahan dapat bersifat bioaktif dan biokompatibel pada tulang. 3 Bahan alami yang digunakan untuk membuat HAp pada penelitian ini adalah cangkang keong sawah yang sudah dihancurkan. Cangkang keong merupakan sumber kalsium secara alami dan banyak tersedia di negara Indonesia sehingga dapat dijadikan hidroksiapatit yang lebih murah bagi masyarakat jika dibandingkan dengan produk hidroksiapatit yang harus diimport dari Luar negeri.

1.2 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui kandungan kalsium dari cangkang keong sawah. 2. Mengetahui molaritas CaP optimum pada sintesis hidroksiapatit dari cangkang keong sawah. 3. Menganalisis Hidroksiapatit yang dihasilkan dengan perangkat analisis X-Ray Diffractometer XRD, Atomic Absorbtion Spectroscopy AAS dan Fourier Transform InfraRed FTIR.

1.2 Perumusan Masalah

1. Apakah cangkang keong sawah dapat digunakan sebagai sumber kalsium pada sintesis hidroksiapatit? 2. Bagaimana pengaruh molaritas CaP dalam sintesis hidroksiapatit? 3. Bagaimana struktur dan komposisi hidroksiapatit yang dihasilkan dari bahan cangkang keong sawah?

1.3 Hipotesis

1. Cangkang Keong Sawah dapat digunakan sebagai sumber kalsium pada sintesis Hidroksiapatit. 2. Molaritas CaP berpengaruh terhadap kualitas kemurnian hidroksiapatit yang dihasilkan. Tabel 1. Kandungan u dalam tulang 9 Unsur Kadung Ca 34,0 P 15,0 Mg 0,5 Na 0,8 K 0,2 C 1,6 Unsur lain 47,9

2.3 Hidroksiapatit

Apatit adalah kr dengan komposisi M 10 ZO dari nama Greek apato, Werner seorang mine Komponen yang menemp X ialah: X = F, Cl, O, OH Ca, Mg, Sr, Ba, Pb, dst. Z Si, Ge, dst. Hidroksiap rumus kimia Ca 10 PO 4 6 O kristal dari hidroksia hexagonal dengan dimensi Å dan c = 6.875 Å seperti 2. 9 Struktur ini dapat dipa struktur kristal ideal heksa packed dari ion PO4 3- ya distorsi akibat kehadiran u ion OH - di celah antara P terdiri dari dua subsel p rombik. Terdapat dua ka yaitu, Z = ¼ dan Z = ¾ tambahan terdapat bid inversi, tepatnya disetiap vertikal dari setiap subs ditunjukkan oleh lingka hijau, atom O ditun lingkaran berwarna biru ditunjukkan oleh lingka merah. Unit sel memiliki yaitu, 1. Ca 1 : memiliki tiga dan dasar dihitung se Masing-masing sub dua atom Ca dari Ca 1 . 2. Ca 2 : memiliki enam a atom Ca dalam se adalah sepuluh terdi dan 6 atom Ca 2. A membentuk dua seg unsur mineral ngan berat kristal mineral ZO 4 6 X 2 , berasal o , dinamai oleh neralogi 1790. pati M, Z, dan H, Br, dst. M = . Z = P, V, As, S, iapatit memiliki OH 2 . Struktur siapatit adalah nsi sel a = 9.423 rti pada Gambar pandang sebagai sagonal closed- yang mengalami unsur Ca 2+ dan PO4 3- . Unit sel prisma segitiga kaca horizontal ¾ dan sebagai bidang tengah ap tengah muka bsel. Atom Ca karan berwarna unjukkan oleh ru dan atom P karan berwarna ki dua atom Ca a pusat, puncak sebagai ½ Ca 1 . ubsel memiliki a 1 . atom Ca 2 , total setiap unit sel rdiri dari 4 Ca1 . Atom-atom Ca 2 segitiga normal hingga sumbu C da sebesar 60 . 9 Gambar 2. Struktur hidro Keterangan Gambar 2:

2.4 Mineral Apatit

Mineral apatit mem kimia M 10 ZO 4 6 X 2 . Unsur p M, Z, dan X dapat digantik unsur-unsur lain, yakni sebag M = Ca, Se, Ba, Cd, Pb, dll As, S, Si, Ge, dll; X = F, Cl, CO 3 , dll. Kristal apatit m banyak karbon dalam bentu Karbonat dalam tubu mensubtitusi formula hi dengan menempati dua po menggantikan posisi OH - ya sebagai apatit karbonat tip terbentuk pada suhu tinggi. menggantikan posisi PO4 3- di karbonat tipe B yang dapa pada suhu rendah. 9 Lingkaran berwarna hij atom Ca Lingkaran berwarna bir atom O Lingkaran berwarna me atom P dan berotasi roksiapatit miliki rumus r pada bagian tikan dengan agai berikut : dll; Z = P, V, l, OH, O, Br, mengandung tuk karbonat. buh dapat hidroksiapatit posisi yakni yang disebut tipe A yang gi. Karbonat disebut apatit pat dibentuk hijau : biru : merah :  