METODA PENGAMBILAN SAMPEL AGREGAT

f. Berpori dan berongga, seperti batu apung, batu

klinker, tanah liat yang dikembangkan dan batuan dari lahar gunung api.

F. METODA PENGAMBILAN SAMPEL AGREGAT

1. Tujuan : Dapat melakukan pengambilan sampel Agregat dengan benar sesuai prosedur yang berlaku. 2. Alat da Bahan yang diperlukan  Alat :  Gerobak dorong,  SkopCangkul  Ember kapasitas 5 liter,  Sendok beton,  Timbangan ketelitian 1 gram,  Splitter  Bahan:  Agregat halus dan  Agregat kasar 3. Langkah Kerja  Cara Pertama 1. Siapkan Splitter dengan dua tampah pada kiri kanannya 2. Masukkan Agregat halus atau kasar secara sendiri-sendiri ke dalam Splitter. 3. Agregat halus atau kasar sudah terbagi dan masukkan dalam tampah ambil salah satu tampah untuk contoh uji. 4. Ambil agregat halus atau kasar sesuai syarat sampel uji dan simpan dalam wadah tertutup rapat. 47  Cara Kedua 1. Ambil Agregat halus atau kasar secara acak dari tumpukannya ± 50 kg 2. Letakan pada tempat yang bersih dan datar lalu aduk sampai merata. 3. Ratakan dan dibagi empat bagian lalu beri nomor, perhatikan gambar 1 4. Ambil bagian A dan D , aduk kembali hingga rata, lalu dibagi 4 bagian gambar 2. 5. Bagian A D digabung dan aduk hingga merata lalu dibagi lagi 4 bagian, seterusnya bagian A D dimasukkan kedalam karung, diikat, diberi label dan disimpan dalam ruangan pada suhu kamar denganjumlah sesuai besar butir seperti pada tabel 1 di atas. CARA PERTAMA 48 Referensi: Fhoto Dokumen 2009 Gambar 2.TAMPAH Referensi: Fhoto Dokumen 2009 Gambar 3.SPLITTER DALAM TAMPAH 49 Referensi: Fhoto Dokumen 2009 Gambar 4.SPLITTER PANDANG ATAS Referensi: Fhoto Dokumen 2009 Gambar 5.SPLITTER 50 Gambar 6.CARA KEDUA PENGAMBILAN SAMPEL AGREGAT CARA MANUAL BAB III A B C D A B C D Langkah 1 Ambil A D Langkah 2 Ambil C B Langkah 3 Ambil A D A B C D 51 KEKUATAN AGREGAT A. KEKUATAN AGREGAT Kekuatan dan elastisitas agregat tergantung dari jenis batuan, susunan mineral dan tekstur butiran atau kristalnya, kekuatan agregat sangat berpengaruh terhadap kekuatan beton, agregat yang lemah tidak akan menghasilkan beton yang kuat, sedangkan untuk membuat beton berkekuatan tinggi haruslah dipakai agregat yang tinggi kekuatannya. Untuk berbagai jenis batuan, kekuatannya dinyatakan dengan kekuatan hancur yang diperoleh dengan cara menguji kekuatan tekan sampai hancur. Kekuatan agregat beton diperoleh dengan cara pengujian kekuatan, yaitu diuji sejumlah sampel dalam bentuk beberapa ukuran butir pada volume tertentu secara bulk. Pada pengujian kekuatan terdapat beberapa cara dan istilah yang digunakan oleh beberapa negara antara lain: a. Untuk agregat kasar BS. 812 - 1967, memakai istilah nilai kuat hancur crushing value, nilai kuat pukul Impact value, dan 10 fine value. 52 Referensi : Katalog MBT Gambar 7. CRUSHING VALUE Referensi : Katalog MBT Gambar 8. IMPACT VALUE 53 b. ASTM Standard C. 131 dan C. 535, memakai cara pengujian gesekan dengan mesin Los Angeles dan ketahanan aus dinyatakan dengan persentase bagian yang lewat ayakan 2 mm tidak lebih dari 50 SII 0087- 75. Referensi: fhoto dokumen 2009 Gambar 9. LOS ANGELES

B. KEKERASAN AGREGAT KASAR DENGAN BEJANA LOS ANGELES