Antisipasi Daerah dalam penanggulangan Bencana

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011 466 wilayah Kecamatan Gamping terjadi di Padukuhan Sembung, Balecatur. Upaya penanggulangan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut: 1 Pengoperasian sistem jaringan air baku Prambanan untuk memenuhi kebutuhan air bersih, sehingga sedikit demi sedikit ketergantungan masyarakat terhadap droping air bersih dikurangi. 2 Pada tahun 2011 droping air bersih dilakukan secara selektif, terutama di daerah yang jauh dari sistem jaringan air baku. Droping 100 tangki air tersebut ditujukan bagi penduduk di wilayah Desa Wukirharjo, Gayamharjo, Sambirejo, Sumberharjo, dan Balecatur sebanyak.

e. Bencana Tanah Longsor

Potensi bencana tanah longsor banyak terjadi di wilayah Kecamatan Prambanan. Kondisi tersebut disebabkan oleh banyaknya rumah yang dibangun di bawah perbukitan, di mana hal tersebut memicu terjadinya tanah longsor ketika terjadi hujan dengan curah tinggi. Pada tahun 2011 terjadi 2 kali bencana tanah longsor di wilayah Kecamatan Prambanan yang mengakibatkan 3 rumah rusak. Sebagai bentuk kepedulian telah diberikan bantuan sosial untuk korban bencana sebesar Rp2.000.000,00.

2. Antisipasi Daerah dalam penanggulangan Bencana

Untuk menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam diperlukan manajemen penanggulangan bencana alam. Hal ini merupakan kegiatan yang berkesinambungan dan tersistem secara baik pada masa pra bencana, pada saat bencana terjadi maupun pada masa pasca bencana. Antisipasi terhadap terjadinya bencana yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Sleman, terutama pasca erupsi Merapi 2010, dilakukan melalui program dan kegiatan sebagai berikut: a. Perlindungan masyarakat kawasan rawan bencana, meliputi: 1 Normalisasi aliran sungai di Kali Opak, Kali Gendol, Kali Kuning. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011 467 2 Pembuatan bronjong di tanggul-tanggul sungai yang kritis dan mengancam pemukiman di sekitarnya. 3 Droping air bersih di kawasan terdampak langsung Merapi. b. Peningkatan Kapasitas Masyarakat dalam Mitigasi Bencana meliputi : 1 Operasional Penanggulangan Bencana Alam . 2 Pemantauan dan penyebaran infromasi potensi bencana berupa sosialisasi kawasan rawan bencana di 3 Kecamatan. 3 Operasional dan Pelatihan SAR . 4 Wajib latih Penanggulangan Bencana. 5 Pembinaan Pengelolaan Air Baku Kawasan Kekeringan di Kecamatan Gamping dan Kecamatan Gamping. 6 Gladi Lapang penanggulangan bencana alam. c. Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana Penanggulangan Bencana meliputi : 1 Operasional dan pemeliharaan 2 unit bunker dan 2 sistem Early Warning System EWS. 2 Penyusunan peta resiko gempa bumi dan penyusunan data base kawasan rawan Merapi. 3 Pembangunan EWS banjir lahar hujan. 4 Fasilitasi komunitas peduli bencana berupa alat komunikasi, baju lapangan, bantuan lampu penerangan kepada 6 komunitas di Cangkringan, Pakem, Turi, dan Minggir, yang melakukan upaya pemantauan di sungai-sungai yang berhulu di Merapi. d. Melaksanakan penyuluhan-pelatihan pemadam kebakaran dan monitoring sarana PBK. e. Tahap Rehabilitasi dan rekonstruksi merapi Rencana aksi renaksi rehabilitasi dan rekonstruksi Merapi menentukan beberapa program kegiatan berdasarkan sub sektor sebagai berikut 1 Sektor perumahan Sektor perumahan terdiri dari sub sektor perumahan dan sub sektor taman. Jumlah rumah masuk program rehab rekon sebanyak 2.682 unit. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011 468 2 Sektor Infrastruktur Pembangunan infrastuktur meliputi jalan, jembatangorong-gorong, gedung pemerintah, air bersih, bendungirigasisungaimata air, energi, serta komunikasi dan informatika. 3 Sektor Sosial Sektor sosial yang terdampak oleh erupsi Merapi antara lain sub sektor kesehatan, lembaga sosial, agama, budaya dan pendidikan. 4 Sektor ekonomi Berhentinya proses produksi dan distribusi transaksi ekonomi mematikan potensi pendapatan yang seharusnya diperoleh masyarakat. 5 Lintas Sektor Pada akhir 2011, tahapan rehab rekon masih pada tataran pematangan rencana sektor infrastruktur, sosial, ekonomi, dan lintas sektor. Renaksi direncanakan akan dilaksanakan pada tahun 2012. Sebagai sebuah perkecualian, pada akhir tahun 2011rehab rekon sektor pemukiman telah dilaksanakan yaitu pembangunan 146 rumah hunian tetap di Kepuharjo, Wukirsari dan dilanjutkan proses pembangunan 400 rumah di Umbulharjo, dan Kepuharjo. Total target penerima rehab rekon pemukiman tahun 2011 adalah 546 rumahKK.

3. Sumber dan Jumlah Anggaran