Analisis DNA Berdasarkan Penanda ISSR

4.3 Analisis DNA Berdasarkan Penanda ISSR

Analisis DNA pada penelitian ini menggunakan 41 sampel daun manggis berasal dari pohon induk dan progeninya Tabel 3. DNA progeni seedling jumlahnya tidak sebanyak DNA pohon induk. Hal ini disebabkan tidak semua sektor dari tanaman manggis yang diamati tersebut berbuah sehingga tidak bisa dikecambahkan. Tabel 3 Sampel DNA yang digunakan untuk analisis ISSR Tanaman manggis Pengambilan sampel Jumlah P1 P1U1 P1T1 P1S1 P1B1 P1U2 P1T2 P1S2 P1B2 8 P2 P2U1 P2T1 P2S1 P2B1 P2U2 P2T2 P2S2 P2B2 8 P2 P2U2 P2T2 P2S2 - 3 P3 P3U1 P3T1 P3S1 P3B1 P3U2 P3T2 P3S2 P3B2 8 P3 P3U1 P3T1 - P3B1 P3U2 - P3S2 P3B2 6 P4 P4U1 P4T1 P4S1 P4B1 P4U2 P4T2 P4S2 P4B2 8 Total 41 Keterangan : U, T, S, B secara berturut-turut adalah sektor arah mata angin utara, timur, selatan, barat. Angka dibelakangnya 1=bawah, 2=atas. [-] artinya tidak ada data. Amplifikasi DNA manggis Wanayasa dengan menggunakan 10 primer hasil seleksi Tabel 4, menghasilkan jumlah pitasampelprimer bervariasi antara 2-7 pita. Jumlah pita secara keseluruhan berjumlah 47 pita dengan ukuran fragmen DNA yang teramplifikasi berkisar 250 - 1500 bp. Jumlah pita yang dihasilkan oleh tiap primer tergantung pada sebaran situs yang homolog dengan sekuen primer dari DNA cetakan yang terjadi secara berulang. Setiap primer biasanya dapat menempel secara serentak pada beberapa situs homolog yang tersebar di dalam DNA cetakan, dan hasil pemanjangan primer tersebut ukurannya bervariasi. Oleh karena itu hasil elektroforesis yang teramati dalam agarose memperlihatkan beberapa pita dengan ukuran berbeda. Jumlah pita DNA yang terdeteksi dalam setiap primer tergantung pada urutan basa dari primer dan ada tidaknya variasi dalam genotip tertentu. Perbedaan jumlah dan ukuran pita menentukan tingkat keragaman genetik manggis Wanayasa. Tabel 4 Data primer dan jumlah pita hasil amplifikasi dengan teknik ISSR Primer Ukuran pita bp Jumlah pita Jumlah pita DNA Monomorfik Polimorfik PKBT 2 250-1000 3 3 PKBT 3 500-1500 7 7 PKBT 4 250-1000 7 7 PKBT 5 500-1500 6 6 PKBT 6 500-1000 4 4 PKBT 7 250-1500 6 4 2 PKBT 9 250-1000 6 1 5 PKBT 11 500-1500 4 4 ISSRED 14 500-750 2 2 ISSRED 18 500-750 3 3 47100 1429.79 3370.21 Berdasarkan hasil yang diperoleh pita DNA terbagi dalam dua kelompok, yaitu pita yang menununjukkan polimorfik dan pita monomorfik. Tabel 4 memperlihatkan bahwa dari 47 pita yang dihasilkan oleh 10 primer dengan menggunakan penanda ISSR diperoleh 33 70.21 pola pita polimorfik dan 14 29.79 pola pita monomorfik. Tingkat polimorfisme manggis dengan penanda ISSR lebih rendah jika dibandingkan dengan menggunakan penanda lain seperti RAPD dan AFLP yang telah dilakukan oleh Sinaga 2008 menunjukkan dengan penanda RAPD dan AFLP adalah 100, Mansyah 2002 dengan RAPD sebesar 82.35. Hal ini disebabkan oleh jenis primer dan penggunaan jumlah primer yang lebih sedikit pada analisis dengan teknik RAPD dan AFLP. Lima primer dari sepuluh primer yang digunakan menunjukkan tingkat polimorfisme yang tinggi sebesar 100 yaitu primer PKBT 3, PKBT 4, PKBT 5, PKBT 6, dan ISSRED 18. Kelima primer tersusun atas ulangan sekuen adenin dan guanin. Adenin dan guanin penyusun dari basa purin. Hal ini menegaskan bahwa secara alami DNA manggis kebanyakan tersusun dari basa purin. Empat dari kelima primer menunjukkan tipe ISSR primer anchored dengan adenin atau timin pada ujung 3’. Kedua basa tersebut cenderung memiliki ikatan kurang stabil karena terdiri dari dua ikatan hidrogen, jika dibandingkan guanin dengan citosin yang memiliki tiga ikatan hidrogen.

4.4 Analisis Konsistensi dan Keragaman Genetik Antar Generasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Perubahan Kadar Enzim AST, ALT serta Perubahan Makroskopik dan Histopatologi Hati Mencit Jantan (Mus musculus L) strain DDW setelah diberi Monosodium Glutamate (MSG) diban

1 68 118

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Pengendalian Kutu Putih pada Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan Insektisida Botani

11 121 93

Evaluasi Lahan Untuk Pengembangan Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L.) di Kabupaten Mandailing Natal

4 42 82

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

3 53 59

Struktur genetik manggis (Garcinia mangostana L) berbasis marka morfologi dan molekuler

0 5 167

Analisis keragaman genetik manggis (Garcinia mangostana L.) hasil iradiasi sinar gamma berdasarkan morfologi, anatomi, dan penanda ISSR

0 3 178

Analisis keragaman genetik manggis (Garcinia mangostana L.) hasil iradiasi sinar gamma berdasarkan morfologi, anatomi, dan penanda ISSR

0 6 84