benda bukti material hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa.
Tugas museum yakni sebuah lembaga yang memamerkan dan menerbitkan hasil penelitian dan pengetahuan tentang benda-benda yang penting bagi kebudayaan
dan ilmu pengetahuan.
Ada 9 fungsi museum yaitu :
1. Pusat dokumentasi dan penelitian ilmiah
2. Pusat penyaluran ilmu untuk umum
3. Pusat penikmat karya seni
4. Pusat perkenalan kebudayaan antar daerah dan antar bangsa
5. Objek wisata
6. Media pembinaan pendidikan kesenian dan ilmu pengetahuan
7. Suaka alam dan suaka budaya
8. Cermin sejarah manusia, alam, dan kebudayaan
9. Sarana untuk bertaqwa dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
2.1.1 Jenis-jenis Museum
Museum yang terdapat di Indonesia dapat dibedakan menjadi beberapa klasifikasi, yakni sebagai berikut :
a. Jenis museum berdasarkan koleksi yang dimilki, yaitu terdapat dua jenis :
Universitas Sumatera Utara
• Museum Umum, museum yang koleksinya terdiri dari dari kumpulan bukti material manusia dan atau lingkungannya yang berkaitan dengan berbagai
cabang seni, disiplin ilmu dan teknologi. • Museum Khusus, museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan bukti
material manusia atau lingkungannya yang berkaitan dengan satu cabang seni, satu cabang ilmu atau satu cabang teknologi.
b. Jenis museum berdasarkan kedudukannya terdapat tiga jenis :
• Museum Nasional, museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan baenda yang berasal, mewakili dan berkaitan dengan bukti dari seluruh wilayah
Indonesia yang bernilai nasional. • Museum Propinsi, museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan benda
yang berasal, mewakili dan berkaitan dengan bukti material manusia atau lingkungannya dari wilayah propinsi dimana museum berada.
• Museum Lokal, museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan benda yang berasal, mewakili dan berkaitan dengan bukti material, manusia dan
atau lingkungannya dari wilayah kabupaten atau kotamadya dimana museum tersebut berada.
2.1.2 Sejarah Museum di Indonesia
Cikal bakal museum ini lahir tahun 1778, tepatnya tanggal 24 April pada saat
pembentukan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen. J.C.M
rader Macher sebagai ketu perkumpulan menyumbang sebuah gedung yang bertempat
Universitas Sumatera Utara
di jalan Kalibesar beserta dengan koleksi buku dan benda-benda budaya yang nanti menjadi dasar untuk pendirian museum. Pada tahun 1862, setelah koleksi memenuhi
museum pemerintah Hindia-Belanda mendirikan gedung yang hingga kini masih ditempati. Gedung Museum dibuka untuk umum pada tahun 1868.
Setelah kemerdekaan Indonesia, Lembaga Kebudayaan Indonesia yang mengelola menyerahkan museum tersebut kepada pemerintah Republik Indonesia,
tepatnya pada tanggal 17 september 1962. Sejak itu pengelolaan museum dilakukan oleh Direktorat Jendral Kebudayaan dibawah Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan. Pada tahun 2005 Museum Nasional berada dibawah pengelolaan Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata. Museum Nasional juga dikenal sebagai
museum gajah karena dihadiahkan patung gajah berbahan perunggu oleh Raja Chulalongkorn dari Thailand pada tahun 1871 yang kembudian dipajang dihalaman
depan museum. Dengan demikian sejak 28 Mei 1979 nama resmi lembaga ini adalah Museum Nasional Republik Indonesia.
Museum-museum sejarah perjuangan dan kebudayaan kurang terdengar namanya pada masa oerde baru. Negara menjadi kurang berkepentingan mengangkat
narasi tentang museum. Gejala ini menunjukkan bahwa museum tidak lagi dipandang sebagai jalanuntuk mendefenisikan nasionalisme.
Singkat kata, sejarah permuseuman di Indonesia sebetulnya relatif panjang dan tidak linier. Dengan sejumlah persoalan yang menyelimuti permuseuman
Indonesia bahwa beragamnya museum yang ada sebetulnya menyimpan sejumlah problem lain seperti; sejauh mana relevansi museum bagi kita artinya museum
Universitas Sumatera Utara
tersebut masih relevan atau tidak, karena sekarng kebutuhan akan pengetahuan tertentu telah tercukupi oleh media informasi teknologi canggih.
2.1.3 Museum Sebagai Daya Tarik Wisata