Pengertian Objek dan Daya Tarik Wisata Motif Perjalanan Wisata

2.3 Pengertian Objek dan Daya Tarik Wisata

Objek wisata atau tourist attractions, yaitu segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang untuk mengunjungi suatu daerah tertentu. Membicarakan objek dan atraksi wisata ada baiknya dikaitkan dengan pengertian “product” dari industri pariwisata itu sendiri. Produk wisata meliputi keseluruhan pelayanan yang diperoleh, dirasakan dan dinikmati oleh wisatawan, semenjak ia meninggalkan rumah dimana biasanya ia tinggal, sampai ke daerah tujuan wisata yang telah dipilhnya dan kembali lagi kerumah dimana ia berangkat semula. Jadi objek dan atraksi wisata itu sebenarnya sudah termasuk dlm produk industry pariwisata, karena jika tidak motivasi unutuk berkunjung ke daerah tujuan wisata itu dapat dikatakan tidak ada. Padahal kita sangat meyakini bahwa pada suatu daerah tujuan wisata sudah pasti ada objek dan atraksi wisata Yoeti, 1984 : 172. Suatu objek pariwisata harus memenuhi tiga kriteria agar objek diminati pengunjung yaitu : a. Something to see yaitu objek wisata trsebut harus mempunyai sesuatu yang menarik yang bisa dilihat dan dijadikan tontonan oleh pengunjung wisata. b. Something to do yaitu wisatawan dapat melakukan sesuatu yang berguna untuk memberikan perasaan senang, bahagia, relax berupa fasilitas rekreasi baik itu arena bermain ataupun tempat makan. c. Something to buy yaitu fasilitas untuk wisatawan berbelanja yang pada umumnya adalah cirri khas atau icon dari derah tersebut, sehingga bisa dijadikan sebagai oleh-oleh. Universitas Sumatera Utara

2.4 Motif Perjalanan Wisata

Pada hakikatnya motif orang untuk mengadakan perjalanan wisata itu tidak terbatas dan dibatasai, suatu perjalanan dapat diangap sebagai suatu perjalanan wisata apabila memenuhi persyaratan, yaitu: • Perjalanan itu dilakukan lebih dari 24 jam • Bersifat sementara waktu • Tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah atau bayaran. Menurut Robert W.Mc.Intosch yang menjadi dasar motivasi manusia melakukan perjalanan wisata terbagi dalam 4 kategori, yaitu: 1. Motif Fisik Physical Motivation yaitu motif-motif yang berhubungan dengan kebutuhan badaniah, misalnya untuk beristirahat, olahraga, kesehatan, dan sebagainya. 2. Motif Budaya Cultural Motivation yaitu yang didasarkan atas faktor budaya. Wistawan dengan motif budaya selaludatang ke tempat tujuan wisata untuk mempelajari atau memahami tata cara, kebudayaan bangsa atau daerah lain : kebiasaannya, kehidupan sehari-hari, kebudayaan yang berupa music, tari-tari, tata bangunan dan sebagainya. 3. Motif Interpersonal Interpersonal Motivation yaitu motif yang timbul dari dalam diri manusia itu sendiri karena adanya hasrat atau keinginan untuk bertemu dengan orang lain, keluarga, teman, sahabat, atau berkenalan dengan orang-orang tertentu atau hanya sekedar ingin berjumpa dengan tokoh-tokoh terkenal. Universitas Sumatera Utara 4. Motif Status atau Prestise Statuse and Prestis Motivation yaitu motif yang timbul karena adanya kebutuhan ego dan keinginan untuk mengembangkan diri agar dianggap lebih dari orang lain. Universitas Sumatera Utara 17

BAB III GAMBARAN UMUM KOTA MEDAN

3.1 Sejarah Kota Medan

Dahulu Kota Medan ini dikenal dengan nama Tanah Deli dan keadaan Tanahnya berawa-rawa seluas 4000Ha. Dan beberapa sungai melintasi Kota Medan semuanya bermuara ke Selat Melaka. Sungai-sungai itu adalah Sei deli, Sei Babura, Sei Sikambing, Sei Denai, Sei Putih, Sei Badra, Sei Belawan, dan Sei Sulang Saling Sei Kera. Pada mulanya yang membuka perkampungan Medan adalah Guru Patimpus lokasinya terletak di Tanah Deli, maka sejak zaman penjajahan orang selalu merangkaikan Medan dengan Deli Medan-Deli. Dahulu orang menamakan Tanah Deli mulai dari Sungai Ular Deli Serdang sampai ke sungai Wampu Langakat sedangkan Kesultanan Deli yang berkuasa pada waktu itu wilayah kekuasaannya tidak mencakup daerah diantara dua sungai tersebut. Menurut Volker pada tahun 1860 Medan masih merupakan hutan rimba terutama di muara-muara sungai di selingi pemukiman-pemukiman penduduk yang berasal dari Karo dan semenanjung Malaya. Pada tahun 1863 orang-orang Belanda mulai membuka kebun Tembakau di Deli yang sempat menjadi primadona Tanah Deli. Sejak itu perekonomian terus berkembang sehingga Medan menjadi Kota pusat Pemerintahan dan Perekonomian di Sumatera Utara. Pada perkembangannya merupakan kampung kecil yang bernama “Kampung Medan Putri” yang letaknya sangat strategis di antara sungai Deli dan Sungai Babura. Universitas Sumatera Utara