PENDAHULUAN Evaluasi Kinerja Pendederan Ikan Lele Clarias sp. Ukuran 5 cm di dalam Sistem Resirkulasi pada Padat Penebaran dan Sumber Benih yang Berbeda

1

I. PENDAHULUAN

Ikan lele Clarias sp. merupakan salah satu komoditas unggulan ikan air tawar yang banyak dibudidaya karena teknologinya sudah banyak dikuasai masyarakat dan memiliki peluang pasar yang baik. Selain itu, ikan lele juga merupakan pangan yang mengandung protein cukup tinggi sehingga banyak digemari oleh masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari tingginya volume produksi ikan lele yang menurut Kementrian Kelautan Perikanan KKP, 2010 pada tahun 2010, 2011, dan 2012 yaitu masing-masing 270,6 ton, 366 ton, 495 ton dan tahun 2013 diperkirakan mencapai 670 ton. Peningkatan produksi di masa yang akan datang memerlukan dukungan penyediaan benih yang memadai. Namun hingga saat ini permintaan akan benih lele belum dapat terpenuhi dengan baik. Hal ini sesuai dengan pernyataan Catfish Club Indonesia 2009, yang menyatakan bahwa rata-rata permintaan benih lele di Jawa Barat dapat mencapai 800.000 ekor per hari, namun produksi yang dapat dilakukan rata-rata hanya mencapai 600.000 ekor per hari. Informasi tersebut menunjukan bahwa diperlukan upaya untuk meningkatkan produksi benih ikan lele. Dewasa ini, telah banyak usaha pembenihan dan pendederan yang dilakukan untuk memenuhi ketersediaan benih ikan lele di masyarakat. Proses pendederan biasa dilakukan di kolam menggunakan lahan yang relatif luas dengan pemberian pakan alami dan pakan tambahan. Berdasarkan hasil survey kepada petani lele di Desa Babakan Parung, proses pendederan yang dilakukan di kolam memiliki produktivitas yang berfluktuasi tergantung kualitas benih, keadaan kolam, dan cuaca. Penggunaan benih untuk keperluan pendederan lanjutan sering terkendala kematian di awal pemeliharaan yang disebabkan produsen benih kurang memperhatikan penanganan benih selama penangkapan dan pengangkutan yang berujung pada menurunnya kualitas benih. Oleh karena itu perlu dilakukan teknik budidaya lain yakni intensifikasi budidaya dalam lingkungan terkontrol. Pada kegiatan ini ikan dipelihara dengan kepadatan tinggi yang didukung dengan pemberian pakan buatan. Salah satu teknik budidaya yang berpotensi dikembangkan adalah budidaya lele yang diintegrasikan dengan budidaya ikan 2 lain seperti yang telah dilakukan oleh Yi dan Lin 2001 pada budidaya ini ikan lele dipelihara menggunakan pakan buatan diintegrasikan dengan ikan nila yang memanfaatkan limbah lele ini non feeding. Budidaya tersebut dilakukan untuk memanfaatkan limbah dari sistem budidaya intensif ikan lele sebagai sumber nutrisi bagi pemeliharaan ikan nila sehingga kualitas air senantiasa baik bagi kelangsungan hidup dan pertumbuhan lele serta mendapatkan tambahan penghasilan dari budidaya ikan nila yang memiliki biaya rendah. Penerapan teknologi yang dilakukan oleh Yi dan Lin 2001 tersebut dapat memberikan hasil yang baik untuk kegiatan produksi, yaitu dengan padat tebar ikan lele 25 ekorm 2 dan ikan nila 2 ekorm 2 memberikan biomassa ikan lele sebesar 5,4-5,65 kgm 2 siklus dengan kelangsungan hidup sebesar 93,8-96,3 . Sedangkan biomassa ikan nila sebesar 0,12-0,18 kgm 2 3 bulan dengan nilai kelangsungan hidup 70-92 . Pada penelitian ini dilakukan metode yang berbeda dari Yi dan Lin, yaitu dengan memelihara ikan lele dan nila di bak terpisah. Air dari kolam pemelihara ikan nila akan dialirkan ke kolam lele dengan menggunakan pompa. Selanjutnya air tersebut yang telah mengandung limbah lele dialirkan kembali ke kolam nila untuk dimanfaatkan oleh bakteri. Sehingga limbah berkurang dan secara langsung atau tidak menjadi makanan ikan nila. Air yang sudah mengalami perbaikan kualitas selanjutnya digunakan kembali untuk budidaya lele. Dengan demikian sistem budidaya ini tergolong resirkulasi dengan kolam dan organisme pengurai di dalamnya sebagai biofilter. Adanya sistem resirkulasi akan mereduksi hasil metabolisme dan mengurangi penumpukan bahan organik sisa pakan yang terdapat dalam wadah pemeliharaan. Zonneveld et al. 1991 menyatakan bahwa pada budidaya sistem air mengalir, air merupakan sarana transportasi suplai oksigen dan sarana pengeluaran limbah metabolisme. Untuk mengimbangi biaya produksi dan sistem resirkulasi yang digunakan, maka kepadatan benih ikan lele per satuan volume air diusahakan semaksimal mungkin. Kepadatan ikan dalam suatu wadah pemeliharaan dapat mempengaruhi produktivitas wadah tersebut. Menurut Hepher dan Pruginin 1981 pada keadaan lingkungan dan pakan memadai peningkatan kepadatan tidak akan mempengaruhi pertumbuhan, sebaliknya yield pertumbuhan biomas meningkat. Seterusnya 3 dikatakan bahwa pada kondisi kepadatan ikan yang tinggi, maka ketersediaan oksigen untuk setiap individu makin berkurang, sedangkan akumulasi bahan buangan metabolik ikan akan makin tinggi Hepher, 1978. Sehingga pada titik tertentu akan diikuti dengan pertumbuhan dan yield ikan yang menurun. Dengan demikian produksi optimal pendederan ikan ini akan di capai pada kepadatan tertentu. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan produksi yang optimal pada pendederan benih ikan lele ukuran 5 cm yang berasal dari sumber yang berbeda, pada padat penebaran 2000, 2500, dan 3000 ekorm 3 dengan sistem resirkulasi. 4

II. BAHAN DAN METODE

Dokumen yang terkait

PEMANFAATAN Azolla sp. PADA SISTEM RESIRKULASI YANG BERBEDA DALAM PEMELIHARAAN BENIH IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus)

1 12 31

Pengaruh Padat Penebaran terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Ikan Lele Dumbo (Clarias sp.) pada Pendederan Menggunakan Sistem Resirkulasi dengan Debit Air 22 L/menit/m³

0 6 68

Pengaruh Padat Penebaran tehadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Lele Dumbo (Clarias sp.) dalarn Sistem Resirkulasi dengan Debit Air 33 lpm/m³

0 18 74

Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Lele Dumbo Clarias Sp. Pada Padat Penebaran 15, 20, 25, Dan 30 Ekor/Liter dalam Pendederan Secara Indoor dengan Sistem Resirkulasi

0 10 58

Kinerja Produksi Pendederan Lele Sangkuriang Clarias sp. pada Padat Penebaran 35, 40, 45 dan 50 ekor/liter dengan Ketinggian Media 30 cm

0 2 82

Kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan sidat Anguilla marmorata ukuran 1 gram dalam sistem resirkulasi pada padat penebaran berbeda

0 3 28

Pengaruh Padat Penebaran Dengan Ukuran Yang Berbeda Pada Sistem Pendederan Terhadap Kinerja Pertumbuhan Benih Ikan Lele Clarias

0 4 29

Kinerja Probiotik Bacillus Sp. Pada Pendederan Benih Ikan Lele (Clarias Sp.) Yang Diinfeksi Aeromonas Hydrophila

0 5 33

PERTUMBUHAN BENIH IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) DENGAN PADAT PENEBARAN YANG BERBEDA PADA WADAH RESIRKULASI African catfish (Clarias gariepinus) seed growth with different stocking density on recirculation container

0 0 7

PENGARUH PADAT PENEBARAN YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus) DI BALAI BENIH IKAN (BBI) KOTA GORONTALO PROVINSI GORONTALO

0 0 8