Air Bahan Penyusun Beton 1 Semen

6. Kekerasan butiran agregat kasar jika diperiksa dengan mesin Los Angeles dimana tingkat kehilangan berat lebih kecil dari 50. 7. Berat Jenis dan Absorbsi Kerikil Berat jenis SSD merupakan perbandingan antara berat batu pecah dalam keadaan SSD dengan volume batu pecah dalam keadaan SSD. Keadaan SSD Saturated Surface Dry dimana permukaan batu pecah jenuh dengan uap air, keadaan batu pecah kering dimana pori batu pecah berisikan udara tanpa air dengan kandungan air sama dengan nol, sedangkan keadaan semu dimana pasir basah total dengan pori penuh air. Absorbsi atau penyerapan air adalah persentase dari berat batu pecah yang hilang terhadap berat batu pecah kering, dimana absorbsi terjadi dari keadaan SSD sampai kering. Hasil pengujian harus memenuhi : Berat jenis kering berat jenis SSD berat jenis semu. A A B Absorbsi C A A Semu Jenis Berat C B B SSD Jenis Berat C B A Kering Jenis Berat − = − = − = − = Dimana: A = berat kerikil dalam keadaan kering gr B = berat agregat dalam SSD gr C = berat agregat dalam air gr

2.2.3 Air

Air merupakan bahan dasar pembuat beton yang penting. Air diperlukan untuk bereaksi dengan semen, serta sebagai bahan pelumas antar butir-butir agregat agar mudah dikerjakan dan dipadatkan. Kandungan air yang rendah menyebabkan beton sulit dikerjakan tidak mudah mengalir, dan kandungan air yang tinggi menyebabkan kekuatan beton akan rendah serta betonnya porous. Selain itu kelebihan air akan bersama-sama dengan semen bergerak kepermukaan dukan beton segar yang baru dituang bleeding, kemudian menjadi buih dan membentuk lapisan tipis yang dikenal dengan laitance selaput tipis. Selaput tipis ini akan mengurangi daya lekat antara lapisan beton dan merupakan bidang sambung yang lemah. Apabila ada kebocoran cetakan, air bersama-sama semen juga dapat keluar, sehingga terjadilah sarang-sarang kerikil. Air di dalam campuran beton berfungsi untuk menghidrasi semen dan sangat menentukan workability dari pekerjaan semen. Kental atau encernya campuran ditentukan oleh banyaknya air yang terdapat dalam beton yang baru diaduk. Kandungan air dalam beton segar harus sesuai dengan yang ditetapkan dalam mix design dan kondisi lapangan sewaktu pembuatan beton. Kadar air yang tinggi akan menyebabkan beton menjadi encer sedangkan kadar air yang rendah akan menyebabkan daya rekat campuran beton berkurang. Air sangat diperlukan dalam pembuatan beton, beton tidak akan terbentuk tanpa adanya air sebagai campurannya. karena semen tidak akan bereaksi dan menjadi pasta apabila tidak ada air. Air selalu diperlukan dalam campuran beton, tidak saja untuk proses hidrasi semen, tapi juga mengubah semen menjadi pasta sehingga beton menjadi lecak dan mudah dikerjakan terutama pada saat penuangan beton dalam cetakan. Air digunakan untuk melunakkan campuran agar bersifat plastis pada saat pembuatan beton ringan. Air yang digunakan adalah air yang baik terhindar dari asam dan limbah. Air minum yang di kota relatif bebas dari bahan-bahan kimia atau bahan-bahan lainnya yang dapat merugikan beton ringan. Namun tidak demikian semua air yang dapat diminum itu baik digunakan untuk dipakai campuran beton ringan. Di beberapa daerah tertentu air minum mengandung banyak unsur-unsur kimia. Sebagai contoh air yang mengandung sedikit gula dan nitrat dapat digunakan untuk air minum. Demikian juga halnya, air hujan yang turun banyak mengandung gas-gas serta uap dari udara, karena udara terdiri dari komponen-komponen utama yaitu zat asam, oksigen, nitrogen, dan karbondioksida. Jadi air harus dipilih agar tidak mengandung kotoran-kotoran yang dapat mempengaruhi mutu dari beton ringan. Selain dari jumlah air, kualitas air juga harus dipertahankan. Karena kotoran yang ada di dalamnya dapat menyebabkan kekuatan beton dan daya tahannya berkurang. Pengaruh pada beton diantaranya pada lamanya waktu ikatan awal adukan beton serta kekuatan betonnya setelah mengeras. Air memiliki beberapa pengaruh terhadap kekuatan beton antara lain : 1. Air merupakan media pencampuran pada pembuatan pasta 2. Kekuatan dari pasta pengerasan semen ditentukan oleh perbandingan berat antara air dan faktor semen 3. Kandungan air yang tinggi menghalangi proses pengikatan, dan kandungan air yang rendah reaksi tidak selesai. Kandungan air yang tinggi dapat mengakibatkan • Mudah mengerjakannya • Kekuatan rendah • Beton dapat menjadi berporos Air yang digunakan untuk campuran beton harus memenuhi syarat – syarat sebagai berikut : 1. Air tidak boleh mengandung minyak, asam, alkali, bahan padat, sulfat, klorida, dan bahan lainnya yang dapat merusak beton, sebaiknya digunakan air yang dapat diminum 2. Air yang keruh sebelum digunakan diendapkan selama minimal 24 jam atau jika dapt dissaing terlebih dahulu. Tabel. 2.4 Batas dan izin air untuk campuran beton. Komposisi Batas yang di izinkan pH Bahan padat Bahan terlarut Bahan organik Minyak Sulfat SO3 Chlor Cl 4,0 – 8.5 2000 ppm 2000 ppm 2000 ppm 2 berat semen 10000 ppm 10000 ppm

2.3. BETON FIBER

Salah satu bahan tambah beton ialah serat fibre. Beton yang diberi bahan tambah serat disebut beton serat fibre reinforced concrete. Karena ditambah serat, maka menjadi suatu bahan komposit yaitu beton dan serat. Serat dapat berupa asbestos, gelas kaca, plastik, baja atau serat tumbuh-tumbuhan seperti rami, ijuk. Menurut Tjokrodimulyo maksud utama penambahan serat kedalam beton adalah untuk menambah kuat tarik beton, mengingat kuat tarik beton sangat rendah. Kuat tarik yang sangat rendah berakibat beton mudah retak, yang pada akhirnya mengurangi keawetan beton. Dengan adanya serat, ternyata beton menjadi lebih tahan retak. Perlu diperhatikan bahwa pemberian serat tidak banyak menambah kuat tekan beton, namun hanya menambah daktilitas. Dalam pemakainnya, hal yang menjadi pembatas adalah masalah ketersediaan, karena sampai saat ini ketersediaan serat polypropylene belum ada di produksi di Indonesia. Namun demikian karena kebutuhan, maka beton serat sudah sering dipakai pada : • lapisan perkerasan jalan dan lapangan udara, untuk mengurangi retak dan mengurangi ketebalannya • spillway pada dam untuk mengurangi kerusakan akibat adanya cavitasi • Penggunaan serat pada adukan beton pada intinya memberikan pengaruh yang baik yaitu dapat memperbaiki sifat beton antara lain dapat meningkatkan daktilitas dan kuat lentur beton. Retak-retak yang membawa keruntuhan pada struktur beton biasanya dimulai dari retak rambut micro crack. Struktur sipil terbuat dari baja beton bertulang biasanya menderita dari korosi dari baja dengan garam, yang menghasilkan kegagalan dari struktur. Pemeliharaan dan perbaikan yang konstan diperlukan untuk meningkatkan siklus hidup dari struktur sipil.