2.3 Biologi dan Reproduksi Tikus Putih Rattus norvegicus
2.3.1 Klasifikasi dan Deskripsi Tikus Putih Rattus norvegicus
Arrington 1972 menyatakan, bahwa tikus laboratorium merupakan omnivora alami dan bersifat prolifik. Tikus sering digunakan untuk penelitian
karena harganya murah dan mudah dipelihara. Dari segi biologi reproduksi, tikus sebagai hewan percobaan sangat menguntungkan karena tikus merupakan hewan
multipara yang mampu menghasilkan beberapa sel telur dalam satu siklus birahi serta dapat berkembangbiak dalam waktu singkat Ungerer et al. 1985. Sistem
klasifikasi tikus putih menurut Ruedas 2008 adalah sebagai berikut : Kingdom :
Animalia Phylum
: Chordata Kelas
: Mammalia
Ordo :
Rodentia Subordo
: Sciurognathi Famili
: Muridae
Subfamili : Murinae
Genus :
Rattus Spesies
: Rattus norvegicus Tikus putih Albino Normay rat, Rattus norvegicus yang biasa digunakan
sebagai hewan percobaan di laboratorium terdiri atas lima macam “basic stock” yaitu Long Evans, Osborne Mendel, Sherman, Sprague Dawley, dan Wistar.
Sprague Dawley memiliki ciri-ciri berwarna albino putih, berkepala kecil, dan ekor lebih panjang daripada badannya. Long Evans memiliki ukuran badan lebih
kecil daripada Sprague Dawley dengan warna yang gelap pada bagian atas kepala dan bagian depan tubuh. Wistar memiliki kepala yang besar dan ekornya lebih
pendek Baker et al. 1979. Dibandingkan dengan tikus liar, tikus laboratorium lebih cepat dewasa,
tidak memperlihatkan perkawinan musiman, dan umumnya lebih mudah berkembangbiak. Jika tikus liar dapat hidup 4-5 tahun, tikus laboratorium jarang
hidup lebih dari 3 tahun. Umumnya berat badan tikus laboratorium lebih ringan daripada tikus liar. Biasanya pada umur empat minggu, berat badan tikus liar
mencapai 40-50 g dan setelah dewasa sampai 300 g atau lebih, sedangkan tikus
laboratorium pada umur empat minggu, beratnya hanya 35-40 g dan berat dewasa rata-rata 200-250 g, tetapi bervariasi tergantung pada galur. Tikus jantan tua
dapat mencapai 500 g tetapi tikus betina jarang yang lebih dari 350 g. Galur yang paling besar ukuran tubuhnya adalah galur Sprague Dawley yang hampir sebesar
tikus liar. Ada dua sifat yang membedakan tikus dari hewan percobaan lain, yaitu tikus tidak dapat muntah karena struktur anatominya yang tidak lazim di tempat
esofagus bermuara ke dalam lambung dan tikus tidak mempunyai kantung empedu Smith dan Mangkoewidjojo 1988.
2.3.2 Reproduksi Tikus Putih Rattus norvegicus