Pengelompokan Hewan Coba Pemberian Pakan Perlakuan dan Pengambilan Sampel

energi. Persentase ekstrak dan fraksi yang ada di dalam pakan, hasil analisis proksimat pakan serta dosis ekstrak dan fraksi daun katuk yang dikonsumsi tikus disajikan pada Tabel 5. Tabel 5 Konsentrasi ekstrak daun katuk dalam pakan, dosis yang dikonsumsi, dan komposisi nutrisi dalam pakan Kelompok Konsentrasi Ekstrak dan Fraksi Daun Katuk dalam Pakan Analisa Proksimat Dosis Ekstrak dan Fraksi Daun Katuk mghariekor Protein Kasar Lemak Kasar Energi Kal100 g Kontrol 0 20,01 6,55 3499 0 E-EtOH 4,53 20,06 6,54 3497 297,5 F-H 0,87 20,03 6,55 3498 57,5 F-H 2 O 3,22 20,04 6,54 3498 209 F-EtAc 0,45 20,02 6,55 3499 40 Suprayogi et al. 2009

3.3.4 Pelaksanaan Penelitian

3.3.4.1 Pengelompokan Hewan Coba

Hewan coba yang digunakan adalah 33 ekor tikus betina yang terdiri dari 30 ekor betina bunting umur 1 hari kebuntingan H1 dan 3 ekor betina normal yang pernah bunting dan sudah lepas sapih untuk kelompok normal N. Sebanyak 30 ekor tikus betina bunting dibagi ke dalam 5 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol K, kelompok ekstrak etanol E-EtOH, kelompok fraksi heksan F-H, kelompok fraksi air F-H 2 O, dan kelompok fraksi etil asetat F-EtAc dengan masing-masing kelompok terdiri dari 6 ekor tikus betina bunting. Tiap kelompok perlakuan dibagi lagi menjadi 2 waktu pengambilan sampel yaitu pada 5 hari postpartus dan 10 hari postpartus.

3.3.4.2 Pemberian Pakan Perlakuan dan Pengambilan Sampel

Perlakuan diberikan sejak kebuntingan hari pertama sampai hari ke-10 postpartus. Agar jumlah ekstrak dan fraksi daun katuk yang masuk ke dalam tubuh hewan sesuai dengan yang diinginkan maka tikus diberi makan 2 kali sehari pagi dan sore. Pada pagi hari, tikus diberi pakan kontrol ad libitum, sedangkan sore hari diberi pakan perlakuan sebanyak 5 dari bobot badan. Selama kebuntingan hewan coba dibiarkan tidak terusik hingga hari kelahiran. Bila pada kandang ditemukan anak, maka dilakukan perhitungan jumlah anak yang lahir dan hari tersebut dinyatakan sebagai hari 1 postpartus. Pengambilan sampel uterus dilakukan pada hari ke-5 dan ke-10 postpartus Gambar 4. Pengambilan sampel uterus dilakukan dengan pembedahan. Sebelum dibedah, tikus dianestesi dengan menggunakan eter. Setelah tikus tersebut mati, bagian abdomen tikus dibuka sampai uterusnya ditemukan. Kemudian uterus tikus diambil dan dibersihkan dari lemak-lemak yang menempel. Setelah itu uterus ditimbang menggunakan timbangan digital. Keterangan : BU= bobot uterus BI =bobot induk Gambar 4 Diagram pengambilan data.

3.4 Parameter yang Diukur

Parameter yang diukur meliputi bobot induk yang diukur pada hari pertama kebuntingan H1, jumlah anak yang dilahirkan, bobot induk setelah melahirkan, bobot induk sebelum dibedah pada hari ke-5 dan ke-10 postpartus, serta bobot uterus pada hari ke-5 dan ke-10 postpartus.

3.5 Pengolahan Data

Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Uji Sidik Ragam ANOVA dengan Rancangan Acak Lengkap, dan jika terdapat perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan Test. Pemberian pakan perlakuan Masa kebuntingan 21-22 hari Penimbangan BI Masa laktasi Pembedahan: pengukuran BI, BU Hewan masuk, ditimbang H1 H20-H21 Hari ke-10 laktasi Hari ke-5 laktasi Pembedahan: pengukuran BI, BU