lain, 3 luas permukaan partikel yang tidak dapat ditutup oleh perekat, 4 dalamnya penetrasi perekat terhadap partikel.
JIS A 5908-2003 tidak menetapkan standar untuk daya serap air, tetapi perlu dilakukan pengujian terhadap daya serap air untuk mengetahui ketahanan papan partikel yang dihasilkan
terhadap air jika digunakan untuk penggunaan eksterior atau penggunaan yang sering berhubungan langsung dengan pengaruh cuaca kelembaban air dan hujan.
4.1.1.4 Pengembangan Tebal
Nilai pengembangan tebal papan partikel TKS hasil penelitian berkisar antara 8,716 - 26,540 seperti yang terlihat pada Gambar 10. Pengembangan tebal terendah terdapat pada
papan partikel dari serbuk dengan perlakuan perendaman air panas yang menggunakan perekat MF. Sedangkan pengembangan tebal papan tertinggi terdapat pada papan partikel dari flakes
tanpa perendaman yang menggunakan perekat UF. Nilai rata-rata pengembangan tebal papan partikel TKS dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 10 Histogram nilai rata-rata pengembangan tebal papan partikel TKS Ditinjau dari segi perekat maka perekat MF memiliki nilai pengembangan tebal yang
rendah dibanding dengan perekat UF dan MUF. Hal ini dikarenakan sifat dari perekat MF yang cukup tahan akan perlakuan air panas sehingga air tidak mudah masuk. Selain itu, faktor
penyebaran perekat yang sempurna juga memberikan nilai pengembangan tebal yang relatif kecil
17.375 26.540
16.593 21.342
13.840 13.090
8.716 11.172
12.509 17.738
12.586 13.684
2 7
12 17
22 27
Serbuk Flakes
Serbuk Flakes
Tanpa Perendaman Perendaman Air Panas
Pen g
e m
b an
g an
Teb al
UF MF
MUF
karena permukaan papan tertutup oleh perekat sehingga mempersulit air untuk masuk ke dalam dinding sel.
Geometri partikel berupa flakes yang lebih besar menyebabkan terjadinya intervensi antar partikel yang lebih besar dibanding serbuk menyebabkan distribusi perekat menjadi tidak merata,
sehingga kontak antara perekat dengan partikel tidak kuat dan menimbulkan adanya ruang-ruang kosong antar partikel. Hal ini menyebabkan penyerapan air papan partikel TKS menjadi semakin
besar sehingga pengembangan tebalnya semakin besar pula. Menurut Maloney 1993, salah satu kelemahan papan partikel adalah besarnya tingkat
pengembangan dimensi tebal. Kelemahan ini dapat diperkecil dengan penambahan parafin ke dalam adonan sebesar 0,25 sampai 1 berdasarkan berat kering partikel. Sementra Haygreen
dan Bowyer 1986 menyebutkan bahwa penambahan parafin dapat dilakukan sampai sebesar 2 berdasar berat kering partikel. Namun penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan
parafin hingga 4 tidak cukup dalam menjaga stabilitas dimensi papan partikel.
Nilai pengembangan tebal papan yang dihasilkan sebagian besar belum memenuhi standar JIS A 5908-2003, yang mensyaratkan nilai pengembangan tebal untuk papan partikel
sebesar 12. Rata-rata pengembangan tebal papan partikel TKS adalah 15,432, lebih rendah dari rata-rata pengembangan tebal papan partikel TKS hasil penelitian Prasetyo 2008 yang
besarnya 51,180. Dari nilai rata-rata pengembangan tebal yang terlihat pada Gambar 8, hanya terdapat dua papan
partikel yang memenuhi standar JIS A 5908-2003 yaitu papan partikel dari serbuk dan flakes
dengan perlakuan perendaman air panas yang menggunakan perekat MF. 4.1.2
Sifat Mekanis 4.1.2.1
Modulus of Elasticity MOE
Berdasarkan data hasil pengujian diketahui bahwa nilai rata-rata modulus of elasticity dari papan partikel yang dibuat yaitu berkisar antara 744,972 Nmm
2
– 1134,150 Nmm
2
. MOE terendah terdapat pada papan partikel dari serbuk tanpa perendaman yang menggunakan perekat
UF. Sedangkan MOE tertinggi terdapat pada papan partikel dari serbuk dengan perlakuan perendaman air panas yang menggunakan perekat MF. Nilai rata-rata MOE dari papan partikel
TKS yang dibuat disajikan pada Gambar 11.
Gambar 11 Histogram nilai rata-rata MOE papan partikel TKS Dari Gambar 11 terlihat bahwa papan partikel yang menggunakan perekat MF memiliki nilai
MOE lebih tinggi dibandingkan papan partikel yang menggunakan perekat MUF dan UF. Hal ini selaras dengan Maloney 1993 yang menyatakan bahwa nilai MOE dipengaruhi oleh kandungan
dan jenis bahan perekat yang digunakan, daya ikat perekat, dan ukuran partikel. Nilai MOE papan partikel yang menggunakan perekat UF lebih rendah dibandingkan nilai MOE papan
partikel yang menggunakan MF, kenyataan ini selaras dengan pernyataan Pizzi 1983 yang menjelaskan bahwa papan partikel yang dibuat dengan menggunakan perekat UF mempunyai
kekuatan yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan perekat yang lain yang umum digunakan untuk membuat papan partikel. Pizzi 1994 menyebutkan bahwa perekat MF dapat
menghasilkan papan partikel yang berkualitas tinggi karena sifat rekatannya yang tahan panas. Semua papan partikel yang dihasilkan tidak memenuhi standar JIS A 5908-2003 yang
mensyaratkan nilai MOE papan partikel sebesar 2000 Nmm
2
– 3000 Nmm
2
. Nilai rata-rata MOE sebesar 935,605 Nmm
2
lebih tinggi dari nilai rata-rata MOE papan partikel TKS hasil penelitian Prasetyo 2008 yang besarnya 178,79 Nmm
2
.
4.1.2.2 Modulus of Rupture MOR