1.3 Hipotesis
1. Perlakuan perendaman air panas terhadap partikel sebelum digunakan, akan meningkatkan
kualitas papan partikel TKS karena zat ekstraktif yang terkandung dalam partikel telah berkurang atau hilang.
2. Penambahan parafin pada campuran bahan baku akan mengurangi pengembangan tebal
tanpa menurunkan kualitas papan partikel TKS. 3.
Ukuran partikel berupa flakes akan meningkatkan kualitas papan partikel TKS.
1.4 Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai kualitas papan partikel TKS yang menggunakan perekat aminoplast sehingga menghasilkan papan partikel yang
berkualitas sesuai standar JIS A 5908-2003.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sawit Elaeis guineensis Jacq.
2.1.1 Deskripsi Umum Sawit
Sawit merupakan tanaman monokotil, yaitu batangnya tidak mempunyai kambium dan umumnya tidak bercabang. Batang sawit berbentuk silinder dengan diameter 20 - 75 cm.
Tinggi maksimum yang ditanam di perkebunan antara 15 – 18 m, sedangkan yang di alam
mencapai 30 m. Tanaman sawit rata-rata menghasilkan buah 20 — 22 tandantahun Fauzi dkk.
2008. Buah sawit terdiri dari dua bagian utama yaitu perikarpium yang terdiri dari epikaprium
dan mesokaprium, dan biji yang terdiri dari endokaprium, endosperm, dan lembaga atau embrio. Epikaprium adalah kulit buah yang keras dan licin, sedangkan mesokaprium yaitu
daging buah yang berserabut dan mengandung minyak dengan rendemen paling tinggi. Endokaprium merupakan tempurung berwarna hitam dan keras. Endosperm atau disebut juga
kernel merupakan penghasil inti sawit, sedangkan lembaga atau embrio merupakan bakal tanaman Fauzi dkk. 2008.
Sawit umumnya tumbuh dan ditanam disekitar 15°LU-15°LS pada lahan yang datar, bergelombang sampai berbukit kemiringan 0-30. Curah hujan yang optimum untuk
tanaman sawit adalah 2.000-2.500 mmtahun, tidak memiliki defisit air, serta penyebarannya merata sepanjang tahun. Sawit merupakan tanaman tropis sehingga menghendaki temperatur
yang hangat sepanjang tahun dengan kisaran optimal 24-28°C, temperatur minimum T
min
18°C, temperatur maksimum T
max
32°C, kelembaban udara 80, dan penyinaran matahari 5-
7 jamhari Latif 2006.
Gambar 1 Tandan Sawit Elaeis guineensis Jacq..
Luas areal perkebunan sawit baik perkebunan besar ataupun perkebunan rakyat pada tahun 2006 adalah 6.319.300 ha sedangkan total volume produksi dari tahun 2006 adalah
16.000.000 ton BPS 2007. Pertumbuhan produksi sawit meningkat dari tahun ke tahun meskipun diperhitungkan tidak lebih dari 10. Peningkatan tersebut terdongkrak karena
banyak petani yang mengkonversi lahan karet, tebu dan coklat menjadi lahan sawit Hardianto 2006 diacu dalam Prihantini 2008. Secara otomatis peningkatan produksi sawit akan
meningkatkan produksi tandan kosong sawit. Adapun data BPS tersebut di atas dapat dilihat pada Lampiran 1.
Bagi Indonesia, sawit merupakan salah satu komoditi unggulan sub sektor perkebunan dan telah memberikan sumbangsih yang nyata bagi perekonomian nasional, antara lain melalui
penyerapan tenaga kerja ±3,2 juta orang pada tahun 2005, perolehan devisa negara serta beragam multiple effect yang telah mampu mempercepat dan menopang pertumbuhan ekonomi
daerah pada khususnya maupun dalam lingkup nasional Kurniawan dkk. 2006. Tanaman sawit menghasilkan tandan buah sawit TBS yang merupakan bahan baku bagi
industri pengolahan pabrik sawit. Pabrik sawit mengolah TBS menjadi produk minyak sawit mentah CPO dan minyak inti sawit PKO. CPO dan PKO merupakan bahan baku industri
hilir sawit, industri hilir ini dapat dikategorikan menjadi 2 jenis, yaitu industri pangan yang berupa industri minyak goreng, dan industri non-pangan yang meliputi industri oleokimia
seperti, fatty acid, fatty alcohol, stearin, gyserin, dan metallic soap Anonim 2008.
2.1.2 Tandan Kosong Sawit