Perekat dan Emisi Formaldehida

Tandan kosong sawit, seperti pada kayu ataupun tanaman lainnya mengandung unsur kimiawi lemak 42,800 C; 2,285 K; 0,350 N; 0,175 Mg; 0,149 Ca; dan 0,028 P, protein, selulosa, lignin, dan hemiselulosa. Kandungan kimiawi TKS dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Komposisi kimiawi tandan kosong sawit berat kering Komponen berat kering a b c d Kadar abu 7,48 1,23 6,23 4,88 Holoselulosa 64,04 64,00 66,07 Selulosa 34,28 49,95 37,50 51,28 Hemiselulosa 22,84 15,60 Lignin 25,89 16,49 20,62 16,34 Kadar sari 3,74 3,74 7,78 Pentosan 26,72 25,34 Kelarutan dalam air dingin 10,67 15,71 14,91 Kelarutan dalam air panas 13,27 13,61 14,99 Kelarutan dalam NaOH 1 27,38 30,32 Keterangan : a ═ Hartini 1995 b ═ Tahang 1997 c ═ Darnoko dkk. 2001 d ═ Lukman 2008 Sedangkan unsur organik yang terkandung dalam tandan kosong sawit yaitu sebanyak 42,800 unsur C; 2,285 unsur K; 0,350 unsur N; 0,175 unsur Mg; 0,149 unsur Ca; dan 0,028 unsur P Suwandi dkk. 1991.

2.2 Perekat dan Emisi Formaldehida

Perekat adalah substansi yang memiliki kemampuan untuk mempersatukan bahan sejenistidak sejenis melalui ikatan permukaannya. Melekatnya dua buah benda yang direkat terjadi disebabkan adanya gaya tarik menarik antara perekat dengan bahan yang direkat gaya adhesi dan gaya tarik menarik gaya kohesi antara perekat dengan perekatantara bahan yang direkat Vick 1999. Aminoplast adalah resin sintesis yang dibuat dari senyawa amino, digunakan sebagai perekat dan lapisan untuk kertas dan tekstil Anonim 2008. Untuk penggunaan papan komposit, perekat yang digunakan adalah jenis perekat yang tergolong perekat thermosetting seperti urea formaldehyde, phenol formaldehyde dan melamine formaldehyde Ruhendi 1988, diacu dalam Widiyanto 2006. Dalam penelitian ini, perekat yang digunakan adalah perekat aminoplast yang terdiri dari urea formaldehid UF, melamin formaldehid MF dan melamin urea formaldehid MUF. Perekat UF termasuk tipe perekat MR moisture resistant dalam pemakaiannya banyak digunakan untuk industri meubel dan kayu lapis tipe II. Perekat UF matang dalam kondisi asam, keasaman diperoleh dengan menggunakan hardener NH 4 C1. Kelemahan utamanya adalah mudah terhidrolisis sehingga terjadi kerusakan pada ikatan hidrogennya oleh kelembaban atau basa serta asam kuat khususnya pada suhu sedang sampai tinggi. Kelebihannya adalah sifat ketahanan yang baik terhadap air dingin, cukup tahan terhadap air panas tapi tidak tahan terhadap air mendidih Pizzi 1983. Selanjutnya sifat-sifat UF yang lain adalah mengeras pada suhu rendah 115°C -127°C, tahan kelembaban, berwarna terang, murah, tidak tahan pada suhu serta kondisi ekstrim serta umur penyimpanan pendek. Perekat UF mempunyai waktu pengerasan yang singkat dengan kempa panas kurang lebih 10 menit dan dalam pembuatan papan ditambahkan 10 dari berat kering oven partikel, secara normal kandungan perekat UF untuk papan partikel bervariasi 6-10 berdasarkan berat perekat padat Haygreen dan Bowyer 1986. Menurut Maloney 1993 perekat ini mempunyai karakteristik viskositas 25°C Cps sebesar 30, persen Resin Solid Content 40-60, pH sekitar 7 - 8, berat jenis 25°C adalah 1,27 - 1,29. Perekat UF kurang tahan terhadap air dibandingkan perekat phenol formaldehida, dalam ikatan perekat memberikan perlindungan sedikit pada lapisan kayu yang berdekatan terhadap jamur dan rayap. Formulasi perekat urea formaldehid untuk papan papan partikel dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 2 Formulasi perekat UF untuk papan partikel No Bahan Bagian Berat 1 Urea formaldehida cair 100 2 Pengeras NH4Cl 0,2-2 Sumber : SNI 06-6049-1999 diacu dalam Surdiding dkk. 2007 Menurut Maloney 1993 kebutuhan perekat urea formaldehida untuk pembuatan papan partikel berkisar 6-10. Penelitian Saputra 2004 yang membuat papan partikel yang telah direndam air panas pada suhu 70±3ºC selama 2 jam menyatakan bahwa kadar perekat yang efektif untuk perekatan papan partikel TKS adalah 10. Resin melamin formaldehid MF digunakan sebagai perekat untuk kayu lapis dan papan partikel pada penggunaan eksterior dan semi eksterior. Sifat aplikasinya menyerupai resin urea formaldehid, dengan tambahan kelebihan yaitu ketahanan yang sangat baik terhadap air dan cuaca. Resin MF dapat menghasilkan kayu lapis dan papan partikel yang berkualitas tinggi karena sifat rekatannya yang tahan panas Pizzi 1994. Formulasi perekat melamin formaldehid untuk papan papan partikel dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3 Formulasi perekat MF untuk papan partikel eksterior No Bahan Bagian Berat 1 MF resin, 53 solid content 99,1 2 Realease agent 0,08 3 Wetting agent 0,16 4 Hardeners morpholice p-toluenesulfonic acid complex 0,64 5 Defoamer 0,02 Sumber : Pizzi 1994 diacu dalam Surdiding dkk. 2007 Rofael 1993 diacu dalam Jatmiko 2006 menyatakan bahwa nilai emisi formaldehida tergantung pada faktor eksternal seperti kelembaban, temperatur, dan pertukaran udara dalam ruang serta faktor internal seperti jenis kayu, komposisi perekat yang digunakan, dan kondisi pembuatan. Santoso 2004 menyatakan bahwa emisi formaldehida dari produk panel seperti kayu lapis dan papan partikel yang direkat dengan urea formaldehida dapat mengganggu kesehatan, terutama jika digunakan di dalam ruangan dengan ventilasi yang terbatas. Untuk mengurangi emisi formaldehida produk tersebut dapat difumigasi dengan amonium hidroksida 25 terhadap emisi formaldehida kayu lapis dan papan partikel yang masing-masing direkat dengan UF. Penelitian Santoso 2004 menyatakan bahwa semakin lama fumigasi dengan amonium hidroksida, emisi formaldehida dari papan partikel semakin rendah. Syarat mutu emisi formaldehida untuk papan partikel menurut standar mutu JIS A 5908- 2003 dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Standar mutu emisi formaldehida papan partikel menurut JIS A 5908-2003 Klasifikasi Nilai Emisi Formaldehida Keterangan Rata-rata ppm Maksimum ppm F 0,3 0,4 Kelas emisi terendah dan terbaik F 0,5 0,7 Kelas emisi tengah F 1,5 2,1 Kelas emisi terbesar Sumber: JIS A 5908-2003

2.3 Perendaman

Dokumen yang terkait

Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.)pada Berbagai Perbandingan Media Tanam Sludge dan Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) di Pre Nursery

4 102 53

Ketahanan Papan Komposit Dari Limbah Batang Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dan Plastik Polipropilena Terhadap Serangan Rayap Tanah dan Rayap Kayu Kering

0 38 90

Sifat Fisis Mekanis Papan Gipsum dari Tandan Kosong Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dengan Perlakuan Perendaman dan Variasi Kadar Gipsum

1 61 84

Hubungan Antara Tinggi Tanaman Varietas Kelapa Sawit (Elaeis quineensis Jaeq) dengan Kualitas Tandan

0 52 93

Pengaruh Penambahan Nanokristal Selulosa Dari Tandan Kosong Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jack) Terhadap Produk Karet Nanokomposit Dengan Teknik Pencelupan

8 70 75

Penentuan Kadar Kalium Dalam Tandan Kosong Kelapa Sawit (Elaeis Guinensis Jack ) Dengan Metode Flame Photometry

38 192 52

Pemanfaatan Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Untuk Papan Partikel pada Berbagai Kadar Perekat Likuida dengan Fortifikasi Melamin Formaldehid

0 3 125

Kualitas Papan Partikel Tandan Kosong Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Menggunakan Perekat Likuida dengan Penambahan Resorsinol

0 3 95

PENGARUH PEREKAT LIKUIDA KAYU KARET DAN PEREKAT UREA FORMALDEHID TERHADAP KUALITAS PAPAN PARTIKEL (PARTICLE BOARD) DARI TANDAN KOSONG SAWIT (Elaeis guineensis Jacq)

0 0 14

LAPORAN AKHIR PEMBUATAN PAPAN PARTIKEL (PARTICLE BOARD) DARI TANDAN KOSONG SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DENGAN PEREKAT LIKUIDA KULIT BATANG JAMBU BIJI

0 0 11