daya serap air 52,20; pengembangan tebal 38,06; MOE 1.500,27 Nmm
3
; MOR 10,04 Nmm
3
; IB 0,35 kgcm
2
; serta kuat pegang sekrup 442,86 N. Secara umum kualitas papan partikel tersebut telah memenuhi standar JIS A 5908-2003, meskipun masih terdapat beberapa
sifat yang belum memenuhi standar.
2.6 Papan Partikel TKS
Kualitas papan partikel tandan kosong sawit hasil penelitian Prasetyo 2008 terbaik dihasilkan pada penggunaan perekat likuida sebagai ekstender atau penggunaan perekat MF
sebanyak 70 dari jumlah perekat campuran dengan ciri-ciri sebagai berikut : kerapatan 0,63 gcm
3
, kadar air 13,62, pengembangan tebal 50, MOE 178,79 Nmm
2
, MOR 1,32 Nmm
2
, keteguhan rekat internal 0,0193 Nmm
2
dan kuat pegang sekrup 178,34 N. Berkaitan dengan kualitas papan partikel yang dihasilkan Prasetyo 2008 menyatakan
bahwa penggunaan perekat likuida sebagai bahan dasar base pada campuran perekat dengan MF menghasilkan kualitas papan partikel yang sangat rendah.
Papan partikel dibuat dengan menggunakan serbuk berukuran 20-60 mesh, akan tetapi kualitas fisis dan mekanis papan partikel tidak memenuhi standar JIS. Dari pernyataan tersebut
dapat dikatakan bahwa ukuran geometri partikel mempengaruhi kualitas papan partikel TKS, baik sifat fisis maupun sifat mekanis.
Tingginya kandungan zat ekstraktif pada partikel TKS sangat mempengaruhi kualitas papan partikel TKS. Setiawan 2004 mengemukakan kadar zat ekstraktif yang cukup tinggi
pada partikel TKS mempengaruhi kualitas papan, khususnya sifat fisis. Berdasarkan pernyataan di atas bahwa perlakuan pendahuluan pada partikel TKS baik dengan perlakuan
dingin maupun panas, akan memberikan pengaruh terhadap kualitas papan partikel yang dihasilkan. Sedangkan menurut Lukman 2008 perlakuan perendaman partikel dalam air panas
dengan suhu 80°C selama 6 jam merupakan perlakuan yang optimal untuk persiapan partikel TKS sebagai bahan baku papan partikel.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Bahan dan Alat
Y
ijkl
= µ + A
i
+ B
j
+ C
k
+ AB
ij
+ BC
jk
+ AC
ik
+ ABC
ijk
+
ijkl
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu perekat aminoplast yang terdiri dari melamin formaldehid, urea formaldehid dan melamin urea formaldehid, tandan kosong
sawit yang berupa serbuk ukuran 20-60 mesh dan flakes dengan ukuran panjang 20 mm, dan parafin. Tandan kosong sawit yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari kebun sawit
Cikabayan, Dramaga. Perekat Aminoplast yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari PT. Palmolite Adhesive Industry.
Alat-alat yang digunakan adalah golok, gunting, waterbath, sprayer, desikator, thermometer, timbangan elektrik, pemanas elektrik hot plate, oven, saringan, pencetak
lembaran, circular saw, mesin kempa panas, kaliper digital, mikrometer, dan universal testing machine merk Instron.
3.2 Rancangan Penelitian dan Analisis
Penelitian ini menggunakan analisis faktorial dalam pola acak lengkap. Model yang digunakan tersusun atas 3 faktor. Faktor A adalah perlakuan pendahuluan dengan 2 taraf yaitu
perendaman air panas partikel selama 6 jam dan partikel tanpa perendaman sebagai kontrol, faktor B adalah ukuran partikel TKS dengan 2 taraf yaitu serbuk ukuran 20-60 mesh dan flakes
dengan ukuran panjang 20 mm, dan faktor C adalah jenis perekat dengan 3 taraf yaitu UF, MF dan MUF. Masing-masing perlakuan terdiri dari tiga ulangan sehingga jumlah papan partikel
yang dibuat sebanyak 36 papan. Model umum rancangan yang digunakan adalah sebagai berikut :
Dimana : Y
ijkl
= nilai respon pada taraf ke-i faktor perlakuan pendahuluan, taraf ke-j faktor ukuran partikel TKS, taraf ke-k faktor jenis perekat, dan pada ulangan ke-l
µ = nilai rata-rata pengamatan
A
i
= pengaruh sebenarnya faktor perlakuan pendahuluan pada taraf ke-i B
j
= pengaruh sebenarnya faktor ukuran partikel TKS pada taraf ke-j C
k
= pengaruh sebenarnya faktor jenis perekat pada taraf ke-k AB
ij
= pengaruh interaksi faktor perlakuan pendahuluan pada taraf ke-i dan faktor ukuran partikel TKS pada taraf ke-j
BC
jk
= pengaruh interaksi faktor ukuran partikel TKS pada taraf ke-j dan faktor jenis perekat pada taraf ke-k
AC
ik
= pengaruh interaksi faktor perlakuan pendahuluan pada taraf ke-i dan faktor jenis perekat pada taraf ke-k
ABC
ijk
= pengaruh interaksi faktor perlakuan pendahuluan pada taraf ke-i, faktor ukuran partikel TKS pada taraf ke-j dan faktor jenis perekat pada taraf ke-k
ε
ijkl
= kesalahan galat percobaan pada faktor perlakuan pendahuluan pada taraf ke-i, faktor ukuran partikel TKS pada taraf ke-j, faktor jenis perekat pada taraf ke-k dan ulangan
pada taraf ke-l
Untuk mengetahui pengaruh dari perlakuan-perlakuan yang dicoba maka dilakukan analisis keragaman ANOVA. Perlakuan yang dinyatakan berpengaruh terhadap respon dalam
analisis ragam kemudian diuji lanjut dengan menggunakan uji DMRT Duncan Multiple Range Test.
3.3 Prosedur Penelitian