Kadar Protein dan Aktivitas Enzim pada Setiap Tahapan Filtrasi serta

penelitian ini dilakukan proses filtrasi menggunakan membran UF poliakrilonitril MWCO 100 kDa dan polisulfon MWCO 50 kDa sehingga dapat diasumsikan bahwa pada proses ini permeat yang diperoleh merupakan ekstrak enzim protease. Kondisi operasi membran yang menghasilkan nilai rejeksi enzim protease terendah diikuti dengan nilai rejeksi protein tertinggi merupakan kondisi yang sesuai untuk pemurnian protease dari jeroan ikan tuna. Secara umum kondisi tersebut adalah filtrasi menggunakan membran UF 50 kDa pada suhu 30 °C dan TMP 55 kPa serta filtrasi menggunakan membran UF 100 kDa pada suhu 40 °C dan TMP 55 kPa.

4.6 Kadar Protein dan Aktivitas Enzim pada Setiap Tahapan Filtrasi serta

Penggunaan RO sebagai Diafiltrasi Kadar protein dan aktivitas enzim protease setelah ultrafiltrasi mengalami penurunan. Hal ini berarti telah terjadi kerusakan enzim protease selama proses ultrafiltrasi. Hasil pengukuran kadar protein dan aktivitas enzim protease pada setiap tahapan filtrasi selengkapnya disajikan pada Tabel 6. Tabel 6 Nilai kadar protein dan aktivitas enzim protease pada ekstrak protease jeroan ikan tuna di setiap tahapan filtrasi Sampel Kode Kadar Protein mg ml Aktivitas Enzim Protease unit ml Aktivitas Spesifik Enzim Protease unit mg Ekstrak enzim protease kasar A 0,42 0,75 1,77 Ekstrak enzim protease hasil penyaringan nilon ukuran 225 mesh dan 375 mesh serta penyaringan vakum B 0,15 0,22 1,42 Permeat membran UF poliakrilonitril MWCO 100 kDa C 0,14 0,18 1,29 Permeat membran UF polisulfon MWCO 50 kDa D 0,30 0,16 0,53 Permeat membran RO dari UF poliakrilonitril MWCO 100 kDa E1 0,03 0,01 0,25 Retentat membran RO dari UF poliakrilonitril MWCO 100 kDa E2 0,13 0,18 1,38 Permeat membran RO dari UF polisulfon MWCO 50 kDa F1 0,02 0,02 0,90 Retentat membran RO dari UF polisulfon MWCO 50 kDa F2 0,29 0,16 0,55 Tabel 6 menunjukkan hasil pengukuran kadar protein dan aktivitas enzim protease yang cenderung menurun setelah proses ultrafiltrasi. Walaupun ukuran pori dari membran UF lebih besar daripada ukuran molekul protein, sekitar setengah dari keseluruhan protein masih ditahan oleh membran ini. Tertahannya protein ini diduga disebabkan oleh agregasi protein yang muncul pada larutan atau pada mulut pori di bawah kondisi dinamik atau konvektif Tracey dan Davis 1994 dan formasi dari lapisan fouling pada permukaan membran. Pada sisi lain, walaupun agregasi protein dan endapan partikel besar lainnya pada permukaan membran membentuk lapisan fouling, rembesan dari permukaan bebas ini masih memungkinkan molekul yang lebih kecil untuk lewat. Karena itu, enzim dengan berat molekul yang kecil 24 kDa untuk tripsin dan 27 kDa untuk kemotripsin menjaga struktur stabilnya pada buffer Tris-Cl yang digunakan pada penelitian ini. Peningkatan TMP dan ukuran pori membran dapat menyebabkan penurunan aktivitas enzim protease pada permeat yang dihasilkan. Li et al. 2008 b melaporkan bahwa filtrasi ekstrak enzim protease menggunakan membran mikrofiltrasi tercapai pada TMP 30 kPa, peningkatan TMP yang lebih besar dari nilai tersebut menyebabkan penurunan aktivitas enzim protease. Peningkatan TMP menyebabkan agregasi protein yang lebih besar dan terbentuknya cake layer pada permukaan membran Meireles et al. 1991 sehingga menyebabkan sebagian molekul enzim tertahan di permukaan membran selama proses filtrasi. Mekanisme lain yang dapat menyebabkan penurunan aktivitas enzim adalah terjadinya interaksi antara membran dengan enzim yang dihasilkan dari pengulangan adsorpsi-desorpsi molekul enzim ke dalam dinding pori membran Bowen dan Gan 1992. Pada kasus membran dengan ukuran pori membran yang lebih besar, lebih banyak molekul enzim ditahan pada ruang internal dari membran dan mengalami proses adsorpsi-desorpsi. Kontak yang berulang ini menaikkan kerusakan struktural pada molekul enzim. Oleh karena itu, semakin banyak aktivitas enzim yang hilang saat ukuran pori membran yang lebih besar digunakan Li et al. 2008 b . Berdasarkan hasil pengukuran kadar protein dan aktivitas enzim protease dari penggunaan RO memperlihatkan bahwa aktivitas spesifik enzim protease pada retentat membran RO dari permeat UF poliakrilonitril MWCO 100 kDa dan UF polisulfon MWCO 50 kDa mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa pemekatan menggunakan RO efektif untuk digunakan dalam pemekatan enzim protease.

4.7 Penentuan Tingkat Kemurnian Enzim Protease dengan SDS-PAGE