CaCl
2
; dan 0,2 gram NaN
3
ke dalam 800 ml akuades kemudian dilakukan
penambahan HCl 0,1 M ke dalam larutan tersebut hingga diperoleh pH 8,0.
Ekstrak yang telah homogen diprefiltrasi menggunakan nilon 225 Mesh, dilanjutkan dengan penyaringan menggunakan nilon 375 Mesh. Hasilnya disaring
mengggunakan penyaringan vakum dengan kertas saring kasar. Ekstrak yang diperoleh diambil secukupnya untuk pengukuran kadar protein terlarut
Bradford 1976 dan pengujian aktivitas enzim protease Walter 1988. Ekstrak tersebut digunakan sebagai umpan dalam proses UF.
3.3.3 Penentuan permeabilitas dan tahanan membran Uju 2008
Permeabilitas membran dan tahanan membran internal diukur menggunakan air destilasi sebagai umpan. Proses pengukuran dilakukan pada suhu 30
°
C, 35
°
C dan 40
°
C dengan kisaran tekanan transmembran yang digunakan 28 kPa - 280 kPa. Fluks permeat diukur pada setiap suhu dan TMP yang diujikan. Data
yang diperoleh dimodelkan regresi menggunakan Microsoft excel 2007. Nilai permeabilitas membran K ditentukan dengan cara menghitung
gradien plot grafik antara nilai fluks J
w
sebagai sumbu Y dan tekanan transmembran ∆P sebagai sumbu X. Penentuan nilai tahanan membran internal
R
m
dilakukan dengan cara membuat plot grafik nilai 1J
w
sebagai sumbu Y dan 1∆P sebagai sumbu X. Nilai tahanan membran internal diperoleh dengan cara
menghitung gradien pada persamaan garis dari nilai plot 1J
w
d an 1∆P.
3.3.4 Proses ulltrafiltrasi
Pengaruh dari MWCO dan kondisi operasi membran dapat ditunjukkan dengan model recycle. Ekstrak protease kasar sebanyak 400 ml digunakan sebagai
umpan pada setiap percobaan, ekstrak dimasukkan ke dalam tangki umpan, kemudian
dipanaskan pada
suhu tertentu.
Untuk memanaskan
dan mempertahankan umpan pada suhu tertentu, tangki umpan dilengkapi dengan
thermostat dan pemanas listrik. Produk hasil proses membran permeat dan retentat diresirkulasikan ke dalam tangki umpan. Pada waktu tertentu dilakukan
sampling terhadap permeat untuk pengukuran fluks dan nilai rejeksi. Seluruh aktivitas percobaan dioperasikan pada suhu 30
°
C, 35
°
C dan 40
°
C. Tekanan transmembran yang digunakan berkisar antara 28 kPa - 280 kPa.
Produksi permeat dilakukan pada kondisi optimum membran UF yang diperoleh dari percobaan diatas, yakni pada TMP 55 kPa dan suhu 40
°
C untuk membran UF poliakrilonitril 100 kDa, serta pada TMP 55 kPa dan suhu 30
°
C untuk membran UF polisulfon 50 kDa. Produksi permeat dilakukan dengan cara
sebagai berikut, ekstrak protease kasar sebanyak 1,5 liter dimasukkan ke dalam
tangki umpan kemudian setting suhu dan tekanan. Setelah diperoleh suhu dan tekanan yang stabil maka proses mulai dijalankan dan permeat ditampung, tanpa
recycle. Permeat dari filtrasi diambil secukupnya untuk uji kadar protein Bradford 1976 dan aktivitas enzim protease Walter 1988. Diagram alir proses
membran dapat dilihat pada Gambar 4.
1
Keterangan: 1. Tangki umpan
7. Pressure gauge 2.
Pemanas 8. Membran
3. Pengaduk
9. Tangki permeat 4.
Termometer 10. Aliran umpan
5. Valve
11. Aliran permeat 6.
Pompa 12. Aliran retentat
Gambar 4 Diagram alir proses membran
3.3.5 Proses reverse osmosis untuk pemekatan