Materi yang di sampaikan oleh guru kepada siswa disamakan, termasuk untuk siswa berkebutuhan khusus. Hasil belajar Fariko terpaut jauh di bawah
siswa-siswa lainnya. Namun demikian, relasi antara Fariko dan siswa-siswa lainnya terjalin baik.
4.2.4 Hasil Penelitian Kelas III
4.2.4.1 Hasil Wawancara
Pelaksanaan wawancara dengan ibu Trifena Wali kelas III dilakukan pada hari Sabtu 3 Maret 2012 pada pukul 09.00 di ruang tamu.ibu Trifena
mengajar di SD Blotongan 03 sejak tahun 2001 sampai sekarang. Ibu Trifena merasa senang tetapi juga bingung mengajar di SD Inklusi. Di kelas III terdapat
dua siswa berkebutuhan khusus yaitu Wulan dan Seno. Kebutuhan khusus antara Wulan dan Seno berbeda-beda, Wulan mengalami kebutuhan khusus pada faktor
mental sedangkan Seno mengalami keterlambatan belajar. Hubungan yang terjalin antar siswa berjalan dengan baik. Awalnya ada
beberapa siswa yang mengganggu siswa berkebutuhan khusus, akan tetapi guru sering mengingatkan untuk tidak mengganggu Wulan dan Seno. Begitu pula
hubungan yang terjadi antara siswa dengan guru terjalin dengan baik. Guru memperlakukan siswa berkebutuhan khusus sejajar dengan siswa-siswa yang lain.
Manajemen pembelajaran yang di terapkan oleh bu Trifena untk kelas III masih disamakan dengan siswa reguler. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran masih
menggunakan RPP umum dan belum ada modifikasi. Berikut pernyatan Ibu Trifena kepada peneliti:
“Untuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sementara masih sama, akan tetapi untuk pelaksanaannya yang kadang
berbeda. Dengan adanya siswa berkebutuhan khusus tidak mengganggu proses pembelajaran. Kendala yang di hadapi dalam
melaksanakan pembelajaran adalah untuk menhadapi anak normal saja kadang masih kualahan, nah dengan adanya siswa
berkebutuhan
khusus saya
merasa tidak
intens
dalam membimbing anak berkebutuhan khusus itu. Cara mengatasi
kendala ini sementara saya baru berusaha untuk membimbing anak merawat diri.”
Metode yang diterapkan sama dengan siswa reguler, antara lain seperti kelompok, demonstrasi dan lain-lain. Dalam penyampaian materi pembelajaran,
guru tidak menerapkan metode khusus untuk siswa Inklusi. Alat bantu khusus untuk siswa berkebutuhan khusus kelas III tidak ada. Materi yang disampaikan
untuk siswa berkebutuhan khusus dikurangi berdasar kemampuan siswa. Hasil belajar siswa berkebutuhan khusus masih jauh di bawah KKM.
4.2.4.2 Observasi