takut untuk memperlihatkan hasil belajarnya kepada guru. selain itu mereka juga sering diam di kelas dan kurang antusian dalam mengikuti pelajaran.
Materi yang disampaikan oleh guru kepada siswa disamakan, tidak ada pengurangan beban. Metode yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran
adalah metode ceramah dan tanya jawab. Dalam pembelajaran, tidak ada metode dan alat bantu khusus yang digunakan oleh guru untuk siswa berkebutuhan
khusus.
4.2.5 Hasil Penelitian Kelas IV
4.2.5.1 Hasil Wawancara
Wawancara dengan guru kelas IV dilaksanakan pada hari Jumat 2 Maret 2012 pukul 09.00 di ruang guru. Ibu Uswatun mengajar di SD Blotongan 03 sejak
tahun 2001 sampai sekarang. Ibu Uswatun merasa senang bisa mengajar di SD Blotongan 03 karena bisa memberikan pendidikan bagi siswa-siswa berkebutuhan
khusus sesuai dengan yang harus mereka dapatkan. Terdapat 3 siswa berkebutuhan khusus dalam kelas IV, yaitu dua
Slow learner
dan satu cacat fisik. Keadaan kelas saat pemebelajaran berjalan lancar, keberadaan siswa
berkebutuhan khusus tidak mengganggu proses pembelajaran. Siswa-siswa berkebutuhan khusus berada di bangku paling depan, hal ini dimaksudkan agar
guru lebih mudah memantau perkembangan siswa berkebutuhan khusus. Siswa- siswa berkebutuhan khusus juga merasa senang berada di bangku paling depan,
karena mereka dapat lebih memperhatikan penjelasan guru dengan jelas.
Menurut pengakuan dari guru kelas IV kerjasama yang terjadi antar siswa terjalin dengan baik. Komunikasi yang terjalin juga baik, siswa-siswa lain kadang
membantu temannya yang memerlukan bantuan. Komunikasi yang terjalin antara guru dan siswa juga terjalin baik, sama seperti komunikasi siswa dan guru pada
umumnya. Metode yang digunakan masih sama dengan siswa-siswa reguler antara
lain ceramah, tanya jawab, diskusi, tidak ada metode khusus yang diterapkan untuk siswa-siswa berkebutuhan khusus. Terdapat satu media khusus yang
digunakan, yaitu kursi roda. Kursi roda digunakan oleh salah satu siswa berkebutuhan kusus yang cacat fisik, dia bernama Putra. Alat bantu ini membuat
siswa merasa lebih nyaman karena dapat melakukan kegiatan sehari-hari tanpa bantuan orang lain.
4.2.5.2 Observasi
Observasi pembelajaran pada kelas IV dilaksanakan pada hari kamis, 19 April 2012 pukul 07.00 sampai pukul 08.10. Pembelajaran dimulai dengan berdoa
dan dilanjutkan mata pelajaran IPA dengan pokok bahasan perubahan kenam- pakan bumi dan benda langit. Sebelum pembelajaran dimulai, keadaan kelas
sangat ramai, akan tetapi setelah pembelajaran dimulai, siswa sangat antusias mengikuti pembelajaran. Terdapat 3 siswa kebutuhan khusus di kelas ini, yang
paling mudah dilihat kebutuhan khusus anak adalah Putra, karena Putra mengalami cacat fisiklumpuh.
Siswa sangat antusias mengikuti pembelajaran, terlihat siswa-siswa aktif dalam menjawab pertanyaan dari guru dan mengeluarkan pendapat dalam kelas.
Materi yang disampaikan oleh guru kepada siswa berkebutuhan khusus disamakan dengan siswa-siswa lain. Metode yang digunakan dalam pembelajaran adalah
metode ceramah dan tanya jawab. Metode khusus yang diterapkan untuk siswa berkebutuhan khusus adalah metode pendekatan khusus. Media khusus yang
digunakan untuk membantu siswa berkebutuhan khusus adalah kursi roda. Kursi roda dipakai oleh Putra, siswa kelas IV yang mengalami cacat fisik.
Kerjasama antar siswa dalam pembelajaran baik, kerjasama ini terlihat pada saat siswa mengerjakan LKS. Selain itu, komunikasi yang terjalin antara
siswa dan guru terjalin dengan baik. Guru tidak membeda-bedakan antara siswa satu dengan siswa yang lain. Guru sering menghampiri siswa-siswa yang
mengalami kesulitan dalam pembelajaran untuk memberikan bimbingan.
4.2.6 Hasil Penelitian Kelas V