Instrumen Penilaian Alternatif Penilaian Portofolio 1. Pengertian

e. Jika menggunakan skala likert, harus diberi pedoman untuk setiap kriteria, misal sangat baik jika ………… f. Pengubahan skor ke nilai tergantung yang diinginkan, misalkan untuk skala likert 5 dengan pernyataan positif angket sebanyak 20, maka skor maksimal 5 x 20, jika ingin diubah dapat dilakukan dengan menghitung skor respondenskor maksimal x 100.

5. Instrumen Penilaian Alternatif

Timbulnya penilaian alternatif didasarkan pada teori inteligensi jamak multiple-intelligents dari Howard Gardner 1980. Selama ini penilaian selalu ditujukan pada dua kemampuan dasar peserta didik, yaitu logical-mathematical dan verbal-linguistic , padahal kemampuan peserta didik bersifat jamak banyak. Teori inteligensi jamak menimbulkan usaha untuk melakukan penilaian hasil belajar dengan spektrum objek yang lebih luas, yaitu penilaian alternatif. Penilaian dengan kertas dan pensil disebut penilaian tradisional yang sering dipertentangkan dengan penilaian alternatif alternative assesment atau penilaian otentik outentic assesment . Penilaian alternatif adalah teknik penilaian non-tradisional yang menggunakan instrumen penilaian bervariasi, antara lain, kumpulan hasil karya peserta didik portofolio, hasil kerja peserta didik produk, penugasan terhadap peserta didik proyek, dan kinerja peserta didik performance . Instrumen penilaian alternatif berupa tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik dan dapat berbentuk tugas menyusun portofolio, mengembangkan suatu produk, melaksanakan suatu proyek, dan melakukan suatu unjuk kerja performance . Portofolio adalah kumpulan hasil karya peserta didik seperti karangan, lukisan, herbarium, dan lain-lain. Tugas menyusun portofolio dalam satu semester yang menghasil-kan suatu portofolio itulah yang merupakan instrumen penilaian portofolio. Tidak semua kumpulan hasil karya peserta didik yang berbentuk portofolio dapat dipakai sebagai penilaian portofolio. Hanya karya yang benar- benar disusun peserta didik sendiri yang dapat dikategorikan sebagai portofolio. Tugas mengembangkan suatu produk, misalnya produk yang berupa gambar atau benda-benda model. Tugas melaksanakan suatu proyek yang dapat diberikan kepada peserta didik sangat bervariasi, misalnya merancang alat untuk menunjukkan pernafasan tumbuhan, merancang alat untuk menunjukkan sifat magnet. Tugas melakukan suatu kiner-ja peserta didik misalnya melakukan praktik unjuk kerja sifat konduktor alat-alat yang terbuat dari logam. Penilaian alternatif dilakukan terhadap proses dan hasilnya.

C. PENUTUP

Penilaian merupakan salah satu komponen penting yang harus dilakukan guru untuk mengetahui berhasil tidaknya proses pembelajaran yang telah dilakukan. Meskipun guru SD merupakan guru kelas yang mengampu lebih dari satu mata pelajaran, namun dengan niat dan kemauan yang kuat, tentu masih dapat menyisihkan sebagian waktunya untuk berlatih mengembangkan instrumen penilaian sendiri. Melakukan segala sesuatu yang belum biasa memang sulit dan berat, tetapi jika sudah terbiasa menjadi mudah dan ringan. Jika tetap merasa kesulitan, maka dapat dicoba secara berkelompok. Semboyan ringan sama dijinjing berat sama dipikul perlu diterapkan, jangan malah ringan sama dijinjing berat sama-sama ditinggalkan. Cobalah berulang-ulang, pasti akhirnya bisa. Percayalah DAFTAR PUSTAKA Anderson, L. W. and David R. Krathwohl. 2001. A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing . New York: Longman. Cizek, G. J. 2000. Pockets of Resistance in the Assessment Revolution, Educational Measurement : Issues and Practice . Summer 2000. Volum 19, Number 2. Colin Marsh. 1996. Handbook for beginning teachers . Sydney : Addison Wesley Longman Australia Pry Limited. Depdiknas. 1999. Pengelolaan Pengujian bagi Guru Mata Pelajaran . Jakarta: Depdiknas. _________. 2003. Undang-undang No. 23 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Sisdiknas. Bandung: Citra Umbara. _________. 2005. Undang-undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen . Jakarta : Depdiknas.