Tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat, sampai
pada kemampuan memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk menghubungakan dan menggabungkan beberapa ide, gagasan, metode atau
prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut. Dengan demikian aspek kognitif adalah subtaksonomi yangmengungkapkan tentang kegiatan mental
yang sering berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang paling tinggi yaitu evaluasi. Masalah afektif dirasakan penting oleh semua orang, namun
implementasinya masih kurang. Hal ini disebabkan merancang pencapaian tujuan pembelajaran afektif tidak semudah seperti pembelajaran kognitif dan psikomotor.
Satuan pendidikan harus merancang kegiatan pembelajaran yang tepat agar tujuan pembelajaran afektif dapat dicapai.
Mengingat saat ini banyak alat evaluasi yang dapat digunakan guru dalam menge-tahui sejauhmana proses pembelajaran yang dilakukan berhasil dan
sejauhmana materi ajar yang disampaikan dikuasai oleh peserta didiknya, maka penting bagi guru mengenal dan mengetahui berbagai alat evaluasi yang dapat
diterapkan dalam proses pembelajaran, jika perlu mengembangkannya. Terlebih saat ini juga diterapkan kurikulum berkarakter yang mengharuskan guru
mengetahui pula bagaimana menilai karakter peserta didiknya, maka adanya workshop ini dapat menjadi ajang
sharing
bagi kita semua.
B. PEMBAHASAN A. Pengertian Penilaian
Penilaian adalah proses sistematis meliputi pengumpulan informasi angka atau deskripsi verbal, analisis, dan interpretasi untuk mengambil
keputusan. Sedangkan penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta
didik. Untuk itu, diperlukan data sebagai informasi yang diandalkan sebagai
dasar pengambilan keputusan. Dalam hal ini, keputusan berhubungan dengan Disampaikan pada Pelatihan PEKERTI STIKES AISYIYAH Tahun 2014 Gelombang 2
Pusat Pengembangan Kurikulum Instruksional dan Sumber Belajar LPPMP UNY. Dosen Program Studi Pendidikan IPA, Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA - UNY.
sudah atau belum berhasilnya peserta didik dalam mencapai suatu kompetensi. Jadi, penilaian merupakan salah satu pilar dalam pelaksanaan Kurikulum 2013
yang berbasis kompetensi. Penilaian merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-
langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta
didik, pengolahan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik. Penilaian dilaksanakan melalui berbagai bentuk antara lain: penilaian
unjuk kerja
performance
, penilaian sikap, penilaian tertulis
paper and pencil test
, penilaian proyek, penilaian melalui kumpulan hasil kerjakarya peserta didik
portfolio
, dan penilaian diri. Penilaian hasil belajar baik formal maupun informal diadakan dalam
suasana yang menyenangkan, sehingga memungkinkan peserta didik menunjukkan apa yang dipahami dan mampu dikerjakannya. Hasil belajar
seorang peserta didik tidak dianjurkan untuk dibandingkan dengan peserta didik lainnya, tetapi dengan hasil yang dimiliki peserta didik tersebut
sebelumnya. Dengan demikian peserta didik tidak merasa dihakimi oleh guru tetapi dibantu untuk mencapai apa yang diharapkan
B. Prinsip Penilaian