Manfaat Penelitian Sistematika Pembahasan

1 dalam al- Qur’an yang dapat memberikan manfaat dan pengaruh untuk siapa saja yang menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat.

5. Kehidupan Sosial

Kehidupan sosial berarti kehidupan masyarakat. Mengingat kehidupan masyarakat adalah sistem, maka kehidupan sosial di kenal juga dengan istilah sistem sosial. Ketika berbicara sistem, maka kitaa bicara tentang unsur-unsur yang membangunya atau unsur-unsur yang membentuk kehidupan sosial. Paling tidak dalam sebuah sitem harus ada individu-individu yang berkumpul bersama dalam satu wilayah tertentu dan ada norma atau aturan yang mengatur hubungan di antara individu tersebut. Berikut adalah unsur-unsur terbentuknya kehidupan sosial dalam masyarakat: a. Adanya Interaksi sosial Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis baik yang menyangkut antara orang perseorangan, antara perseorangan dengan kelompok manusia maupun antara kelompok dengan kelompok manusia lainnya. Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial. Sebab, tanpa adanya interaksi, tidak akan ada kehidupan bersama. Dalam interaksi sosial, hubungan yang terjadi harus secara timbal balik. Artinya kedua belah pihak harus saling merespon.Unsur pokok dalam interaksi sosial antara lain: 1 1. Terjadi proses dalam interaksi, yaitu berlangsungnya hubungan antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok. 2. Terjadinya komunikasi, yaitu hubungan timbal balik antarindividu, individu dengan kelompok, atau hubungan antarkelompok. 3. Terjadi saling memengaruhi dari dua orang atau dua kelompok yang saling berhubungan. 4. Tindakan dan pikiran yang saling memengaruhi dua pihak yang berkomunikasi. Faktor-faktor Yang mempengaruhi terjadinya interaksi sosial antara lain: a. Motivasi Motivasi adalah dorongan yang diberikan seseorang kepada orang lain sehingga orang yang diberi motivasi melaksanakan apa yang disarankan dengan penuh tanggung jawab, kritis dan rasional. b. Sugesti Sugesti adalah pengaruh dari seseorang kepada orang lain sehingga orang yang diberi sugesti menurutimelaksanakan tanpa berpikir kritis dan rasional. Sugesti bukan merupakan proses belajar, melainkan proses meningkatkan suatu reaksi yang sudah ada pada dirinya. Sugesti terjadi karena pihak yang menerima anjuran itu tergugah secara emosional tanpa dipikir terlebih dahulu. c. Simpati 1 Simpati adalah perasaan tertarik kepada orang lain karena sikap, penampilan, wibawa, perbuatannya yang sedemikian rupa. Rasa simpati akan muncul karena adanya perasaan. Faktor simpati yang utama adalah ingin mengerti dan ingin bekerja sama dengan orang lain. d. Empati Empati adalah perasaan tertarik dan ikut merasakan apa yang dirasakan orang lain tersebut. Sebagai contoh, jika ada orang yang sedang dilanda kesusahan sakit misalnya, kita tertarik untuk memerhatikan dan ikut merasakan apa yang dirasakan orang tersebut. e. Identifikasi Identifikasi adalah kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Proses identifikasi dapat berlangsung dengan sendirinya, sehingga pandangan dan sikap orang lain bisa masuk ke dalam jiwanya. f. Imitasi Imitasi adalah tindakan seseorang yang meniru orang lain baik dalam hal tingkah laku, penampilan maupun gaya hidup. Faktor imitasi akan memunculkan dampak positif dan negatif. Dampak positif kalau yang diimitasinya itu berupa kaidah-kaidah norma dan perilaku yang baik. Sebaliknya imitasi ini akan berdampak negatif kalau yang ditiru itu berupa perilaku yang tidak baik. Selain itu imitasi juga bisa melemahkan daya kreasi seseorang. 1 b . Proses sosial Proses sosial adalah cara-cara berhubungan para individu maupun kelompok yang saling bertemu, kemudian terjadi perubahan-perubahan yang mampu menggoyahkan cara-cara hidup yang telah ada. Proses sosial merupakan cara-cara berhubungan dalam kehidupan masyarakat yang dapat dilihat apabila individu atau kelompok manusia saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut.

F. Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah pembahasan serta pemahaman dalam penulisan skripsi ini, maka penulis membahasnya dengan sistematika sebagai berikut: BAB I: PENDAHULUAN Dalam bab ini peneliti memberikan gambaran tentang latar belakang masalah yang akan di teliti. Selanjutya, peneliti menentukan Fokus Penelitian atau Rumusan Masalah dan menyertakan Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Definisi Konseptual, dan Sistematika Pembahasan. BAB II: KERANGKA ANALISA STRATEGIMAHASISWA UNIT PENGEMBANAGAN TAHFIDZUL QUR’AN PERSPEKTIF PETER L BERGER Dalam bab ini, peneliti memberikan gambaran tentang penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Serta peneliti memberikan gambaran tentang kajian pustaka yang di arahkan pada penyajian informasi terkait yang mendukung gambaran umum tema penelitian, kajian pustaka harus digambarkan 1 dengan jelas. Disamping itu juga harus memperhatikan relevansi teori yang akan digunakan dalam menganalisis masalah yang akan dipergunakan guna adanya implementasi judul penelitian STRATEGI MAHASISWA UNIT PENGEMBANAGAN TAHFIDZUL QUR’AN DALAM MENGAPLIKASIKAN NILAI-NILAI AL-QUR’AN TENTAG KEHIDUPAN SOSIAL DI UIN SUNAN AMPEL SURABAYA. BAB III: METODE PENELITIAN Dalam bab metode penelitian ini, peneliti memberikan gambaran mengenai kegiatan yang dilakukan di lapangan yang terdiri dari Jenis Penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian, Tahap-Tahap Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data dan Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data. BAB IV: KONTRUKSI MAHASISWA UNIT PENGEMBANGAN TAHFIDZUL QUR’AN TENTANG NILAI-NILAI AL-QUR’AN DALAM KEHIDUPAN SOSIAL. Dalam bab ini, peneliti memberikan gambaran tentang data-data yang diperoleh, baik data primer maupun data sekunder. Penyajian data dibuat secara tertulis dan dapat juga disertakan gambar, tabel atau bagian yang mendukung data. Dalam bab ini peneliti juga memberikan gambaran tentang data-data yang dikemas dalam bentuk analisis deskripsi. Setelah itu akan dilakukan penganalisahan data dengan teori yang relevan dengan tema penelitian. Peneliti juga memberikan gambaran tentang data-data yang di peroleh, baik data primer maupun data sekunder. Penyajian data akan di buat secara tertulis dan juga di sertakan gambar-gambar atau tabel yang mendukung data. Dan selanjutnya, akan di lakukan analisa data dengan 1 menggunakan teori yang sesuai, yaituStrategi Mahasiswa Unit Pengebangan Tahfidz Qur’an Dalam Mengaplikasikan Nilai-nilai al-Qur’an Tentang Kehidupan Sosial BAB V: PENUTUP Dalam bab ini, peneliti akan memberikan kesimpulan dari setiap permasalahan dalam penelitian. Kesimpulan ini menjadi hal terpenting pada bab penutup ini. Selain itu, peneliti juga memberikan rekomendasi kepada para pembaca laporan penelitian ini. Pada bab ini, menyertakan saran dan rekomendasi kepada para pembaca.

BAB II KONSTRUKSI SOSIAL-PETER L BERGER

A. Penelitian Terdahulu

Dalam rangka membantu menyajikan penulisan penelitian ini, maka peneliti juga mencantumkan hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian ini. Pencantuman penelitian terdahulu sebagai telaah pustaka tentunya bertujuan untuk mengetahui gambaran umum tema penelitian dan juga menunjukkan karakter dan ciri khas yang membedakannya dengan penelitian sebelumnya. 1 Untuk itu peneliti menyertakan beberapa penelitian sebelumnya yang relevan sebagai berikut: 1. Upaya Peningkatan Pemahaman al-Qur’an Pengaruhnya Terhadap Perilaku Sosial ParaHafidz Dan Hafidzah di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga Penelitian ini dilakukan oleh Muntaha Al Misbah, mahasiswa Pendidikan Agama IslamSekolah Tinggi Agama Islam NegeriSalatiga pada tahun 2010. Penelitian ini dilakukan berkat ketertarikan peneliti untuk mengetahui pengaruh positif pemahaman al- Qur’an terhadap perilaku sosial para mahasiswa. Dalam penelitianya peneliti menggunakan pendekatan psikologi. Analisis data yang dilakukan dengan metode kuantitatif Proses pelaksanaan penelitian ini, respondennya sebanyak 40 mahasiswa dan pengumpulan data menggunakan angket. Sehingga hipotesis yang menyatakan pemahaman al-Qur ’an ada 1 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi Program Studi Sosiologi 2015 Surabaya: FISIP UINSA, 2015, 16 21 pengaruhnya dalam merubah perilaku social para mahasiswa. Hasil penelitianya adalah sebagai berikut: a. Dari upaya peningkatan pemahaman al-Qur’an para mahasiswa hafidz dan hafidzah dapat diketahui: b. Untuk upaya peningkatan pemahaman al-Qur’an yang mendapat nilai tinggi SR sebanyak 17 mahasiswa dan mahasiswi ada 42,5 c. Untuk upaya peningkatan pemahaman al-Qur’an yang mendapat nilai sedang KK sebanyak 20 mahasiswa dan mahasiswi ada 50 d. Untuk upaya peningkatan pemahaman al-Qur’an yang mendapat nilai rendah TP sebanyak 3 mahasiswa dan mahasiswi ada7,5 Dari perubahan perilaku sosial para mahasiswa hafidz dan hafidzah dapat diketahui: a. Untuk perilaku sosial yang mendapat nilai baik SR sebanyak 20 mahasiswa dan mahasiswi ada 50 b. Untuk perilaku sosial yang mendapat nilai sedang KK sebanyak 13 mahasiswa dan mahasiswi ada 32 c. Untuk perilaku sosial yang mendapat nilai kurang baik TP sebanyak7 mahasiswa dan mahasiswi ada17,5 Jadi ada pengaruh positif antara upaya peningkatan pemahaman al- Qur’an terhadap perilaku sosial para mahasiwa hafidz dan hafidzah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Dari beberapa ulasan yang telah dikutip untuk memberikan gambaran singkat mengenai penelitian diatas, yang dimana letak perbedaan dengan penelitian yang akan peneliti kerjakan adalah mengenai metode penelitian dan tujuan penelitianyang mana pada penelitian yang dilakukan olehMuntaha Al Misbahmenggunkan metode kuantitatif, sedangkan untuk penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti sendiri menggunakan penelitian kualitatif dan tujuan penelitian terdahulu lebih berfokus pada pengaruh positif pemahaman al-Quran terhadap perubahan perilaku sosial para mahasiswa. Sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memahami al- Qur’an dalam menghadapi perubahan perilaku sosial. Sedangkan penelitian yang akan dilakukan berfokus pada upaya para penghafal al- Qur’an dalam mengaplikasikan nilai-nilai al- Qur’an dalam kehidupan sosial. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Muntaha Al Misbah dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti terletak pada tema yang mana sama membahas tentang penghafal al- Qur’an. 2. Budaya Menjaga Hafalan al-Qur’an bagi Hafidz dan Hafidzah di Lingkungan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Penelitian ini dilakukan oleh Riswandi Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga pada tahun 2013. Dalam penelitian ini peneliti ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui metode observasi dan menggunakan wawancara mendalam. Hasil penelitian yang diperoleh: 1 Beberapa cara para mahasiwa hafidz dan hafidzah dalam mempertahankan menjaga hafalan al- Qur’an mereka dalah dengan beberapa cara berikut: a Wirid al-Qur’an b Menjadi imam sholat berjamaah c Mengajarkan orang lain dengan cara menyimak hafalan mereka ketika setoran dan diskusi. 2 Peran hafidz dan hafidzah di UIN Sunan Kalijaga adalah sebagai berikut: a Sebagai imam di laboratorium agama masjid UIN Sunan Kalijaga b Wadah untuk baca tulis al-Qur’an c Ikut berpartisipasi dalam barbagai event Musabaqoh Hifdzil Qur’an MHQ Dari beberapa ulasan yang telah dikutip untuk memberikan gambaran singkat mengenai penelitian diatas, yang dimana letak perbedaan dengan penelitian yang akan peneliti kerjakan adalah mengenai fokus pembahasan dan sasaran penelitianyang mana pada penelitian yang dilakukan oleh Riswandimemfokuskan padamasalah untuk mengetahui dan memahami kebiasaan para hafidz Qur’an dalam menjaga dan mempertahankan hafalan mereka, mengetahui motivasi para penghafal al- Qur’an sehingga memunculkan semangat dalam menjaga dan mempertahankan hafalan mereka, mengetahui pengaruh peran hafidz pada aktifitas penghafal al- Qur’an di dalam maupun di luar kampus UIN Sunan Kalijaga dan penelitian yang akan dilakukan berfokus pada upaya yang dilakukan oleh mahasiswa Unit Penge mbangan Tahfidzul Qur’an dalam mengaplikasin nilai-nilai al- Qur’an tentang kehidupan sosial di UIN Sunan Ampel Surabaya. Persamaanpenelitian yang dilakukan oleh Riswandidengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti terletak pada metode penelitian yang mana penelitian terdahulu maupun penelitian yang sekarang sama menggunakan penelitian kualitatif dantopik penelitian pun sama-sama berfokus pada penghafal al- Qur’an. 3. Hubungan self regulation learning dengan prestasi akademik pada mahasiswa penghafal al-Q ur’an di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Penelitian ini dilakukan oleh Linda Miftahul Husna mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang pada tahun 2014. Penelitian ini dilakukan berkat ketertarikan peneliti untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara self regulation learning dengan prestasi akademik pada mahasiswa penghafal al- Qur’an di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Penelitian ini menggunakan metode penelitan kuantitatif korelasional dengan self regulation learning sebagai variabel bebas dan prestasi akademik sebagai variabel terikat. Kemudian mengkategorikasikan tingkat self regulation learning degan menentukan mean hipotetik dan standart deviasi terlebih dahulu dan mengkategorikan tingkat prestasi akademik dengan yudisium S1. Sampel penelitian sebesar 53,4 yang didapatkan dari teknik random dengan mengundi nama-nama subyek dan populasi. Jumlah populasi 131 mahasiswa sehingga sample