Pengertian Informasi Pelayanan Informasi, Edukasi dan Motivasi Kesehatan Pada

37 tertentu.Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yakni penglihatan, pendengaran, peraba, pembau, perasa.Sebagian besar pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang overt behavior.Berdasarkan pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan Notoatmodjo, 2003: 168. Pengetahuan pada hakekatnya merupakan segenap apa yang kita ketahui tentang suatu objek tertentu dan setiap jenis pengetahuan mempunyai ciri-ciri spesifik mengenai apa ontology, bagaimana epistemology, dan untuk apa aksiology pengetahuan tersebut Notoatmodjo, 2000: 19. Edukasi kepada Lanjut usia merupakan bentuk pembekalan beberapa informasi tertentu yang akan membantu di dalam perawatan kesehatan, membantu meningkatkankepatuhan keperawatan dan pengobatan. Edukasi obat, misalnya meliputi nama obat, untuk apa, mengapa diberikan, bagaimana dan kapan harus diberikan, apa efeknya, efek samping apa yang dapat terjadi, dan apa yang harus dilakukan jka ada dosis yang terlewatkan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pentingnya adanya edukasi atau pendidikan kesehatan pada lanjut usia secara optimal untuk memberikan jalan keluar seputar masalah kesehatan yang di alami lanjut usia. Dengan adanya edukasi kesehatan pada lansia di 38 posyandu lansia atau pada kelompok lanjut usia, lansia tidak akan merasa sendiri dan kesepian justru lansia akan menjadi lebih mandiri dalam memelihara kesehatannya.

d. Motivasi

Pada dasarnya, motif merupakan yang meliputi penggerak.Alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusialah yang menyebabkan manusia itu berbuat sesuatu.Semua tingkah laku manusia pada hakikatnya mempunyai motif.Juga tingkah laku yang disebut tingkah laku secara refleks dan yang berlangsung secara otomatis mempunyai maksud tertentu meskipun maksud itu tidak disadari oleh manusia.Motif manusia bisa bekerja secara sadar dan juga secara tidak sadar. Untuk mengerti dan memahami tingkah laku manusia dengan sempurna, patutlah kita pahami dan mengerti terlebih dahulu apa dan bagaimana motif-motifnya dari pada tingkah lakunya. Alex Sobur, 2009: 267 Dalam Sadirman 2006: 75 motivasi dapat juga diartikan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Dalam Tamher 2009:8 adanya motivasi akan sangat membantu individu dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah. Individu yang tidak mempunyai motivasi untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah akan membentuk 39 koping yang destruktif. Menurut maslow dalam tamher, 2009: 8 jika tiap-tiap kebutuhan dapat dicapai, maka individu dapat termotivasi untuk mencari kebutuhan pada tahap yang lebih tinggi berikutnya, sehingga individu akan mempunyai kemampuan dalam memecahkan masalah. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu penggerak atau dorongan dalam diri manusia untuk dapat melakukan sesuatu dan serangkaian usaha dalam diri untuk membantu menghadapi dan menyelesaikan masalah yang telah di alami untuk mencapai suatu tujuan. Lanjut usia yang mempunyai adanya motivasi pada dirinya pasti akan memelihara kesehatanya dengan baik dengan sering hadir pada kegiatan Posyandu untuk memeriksakan kesehatannya.

B. Kajian Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Sivana 2000 mengenai Program Pemberian Gizi Lanjut Usia di Kelurahan Terban Kecamatan Gondokusuman Yogyakarta tinjauan terhadap implementasi, monitoring dan evaluasi program. Skripsi Sivana Khamdi Syukria. 2000. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program pemberian gizi lanjut usia, model evaluasi dan tingkat keberhasilan sebuah program dalam Paguyuban lanjut usia di Kelurahan Terban.Jenis penelitian ini termasuk penelitian lapangan field research yaitu penelitian berdasarkan data empiris, bersifat deskriptif kualitatif.

Dokumen yang terkait

Peran Keluarga Dalam Meningkatkan Kesehatan Jiwa Lansia Di Kelurahan Sidorejo Kecamatan Medan Tembung

2 49 93

PERILAKU LANSIA MENOPAUSE DALAM MENJAGA KESEHATAN REPRODUKSINYA DI POSYANDU LANSIA MAWAR PUTIH RW IX KELURAHAN GAJAH MUNGKUR SEMARANG.

0 2 15

Hubungan Pelaksanaan Tugas Kesehatan Keluarga tentang Hipertensi terhadap Kualitas Hidup Lansia dengan Hipertensi di Posyandu Lansia Kelurahan Surau Gadang Kecamatan Nanggalo Padang.

0 0 13

HUBUNGAN PELAKSANAAN TUGAS KESEHATAN KELUARGA TENTANG HIPERTENSI TERHADAP KUALITAS HIDUP LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI POSYANDU LANSIA KELURAHAN SURAU GADANG KECAMATAN NANGGALO PADANG.

8 31 15

UPAYA LANSIA DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KESEHATAN DI POSYANDU LANSIA CIPTO USODO KELURAHAN BERGASLOR KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG -

0 0 48

PERAN POSYANDU LANSIA DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN LANJUT USIA (Kasus Pada Posyandu Lansia Sejahtera Kelurahan Pasirmuncang) -

0 0 69

AKTIVITAS LANSIA BERHUBUNGAN DENGAN STATUS KESEHATAN LANSIA DI POSYANDU PERMADI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

0 0 9

PROGRAM PENINGKATAN KEWIRAUSAHAAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT RW 05 DEMANGAN, GONDOKUSUMAN, YOGYAKARTA

0 0 8

PELAKSANAAN POSYANDU LANSIA DALAM UPAYA PEMENUHAN PELAYANAN KESEHATAN DAN HAK ASASI LANSIA DI DESA SEREN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN PURWOREJO - Unika Repository

0 0 13

PELAKSANAAN POSYANDU LANSIA DALAM UPAYA PEMENUHAN PELAYANAN KESEHATAN DAN HAK ASASI LANSIA DI DESA SEREN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN PURWOREJO - Unika Repository

0 0 20