20
Beberapa penelitian sebelumnya menyangkut dampak merger terhadap keamanan kerja. Pada penelitian Mylonakis 2006
menunjukan bahwa M A memberikan dampak
negative
terhadap keamanan kerja karyawan. Penelitian Kubo 2011 mengungkapkan
bahwa setelah merger terjadi perampingan manajemen dan penurunan jumlah karyawan. Perubahan setelah merger menjadi
ancaman keamanan kerja bagi karyawan Robbins, 1997. Survei yang dilakukan
International Labour Organization
2001 di Australia menemukan sebanyak 72 persen karyawan mengalami
penurunan keamanan
kerja. Penelitian
Malatjie 2007
mengemukakan bahwa banyak karyawan merasa sangat tidak aman dengan posisi mereka dan tidak yakin apakah mereka masih akan
memiliki pekerjaan pada akhir merger. Lebih lanjut Malatjie menyatakan bahwa setelah merger karyawan merasa kesempatan
untuk promosi dan kemajuan di semua kategori
staff
sangat rendah. Hal senada dikemukakan oleh naveed dkk. 2011 bahwa perubahan
yang terjadi setelah merger menyebabkan karyawan merasa pekerjaan mereka tidak aman. Karyawan akan menghadapai
kemungkinan kehilangan pekerjaanya. Hal ini menyebabkan karyawan stres menghadapi ketidakpastian masa depan pekerjaan
mereka setelah merger Moran, 2005.
2.3. Motivasi Kerja
Kata motivas i berasal dari bahasa latin “movere” yg berarti
dorongan atau penggerak. Dalam bahasa inggris “motivation” yang berarti motivasi, penimbulan motif, atau hal-hal yang menimbulkan
dorongan atau keadaan yang menimbulkan dorongan. Motif adalah motive adalah satu keadaan ketegangan dalam individu yang
21
membangkitkan, memelihara dan mengarahkan perilaku menuju pada satu tujuan atau sasaran Wikipedia.
Motivasi adalah keadaan kejiwaan dan sikap mental manusia yang memberikan energi, mendorong kegiatan atau gerakan dan
mengarahkan atau menyalurkan perilaku ke suatu arah untuk mencapai kebutuhan yang memberikan kepuasan atau mengurangi
ketidakseimbangan Berelson dalam Ezar, 2009. Motivasi adalah satu variabel yang digunakan untuk menimbulkan faktor-faktor
tertentu didalam organisme, yang membangkitkan, mengelola, mempertahankan dan menyalurkan perilaku menuju satu sasaran
chaplin, 2006. Menurut Sahlan Asnawi 2002 Motivasi memiliki tiga
karakteristik: 1
Activation
, yaitu mendorong munculnya gerakan atau perbuatan dan dapat dilihat dari beberapa banyak frekuensi
serta kuatnya gerakan itu. 2
Direction
, yaitu mengarahkan kemana gerakan itu harus ditujukan, misalnya ketika orang lapar kemana ia
harus bergerak, yaitu gerakan orang tersebut pergi mencari makan ke restoran. 3
Analisis motivation
, yaitu gerakan yang dilatarbelakangi motivasi pada hakekatnya dapat dianalisi dari
berbagai arah yaitu a
physiological analisis
; dapat dianalisa semata - mata dari aspek yang bersifat
phisik
. b
individual analisis
; analisis yang semata - mata untuk kepentingan invidual yang sudah
lebih kompleks dibanding hanya kepentingan
phisik
. c
social analisis
; analisis yang sudah bersifat untuk kepentingan masyarakat atau kelompok sosial. d
philosophical analisis
; analisis yang bersifat filosofi.
Motivasi kerja adalah hal-hal yang dapat menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia agar mau bekerja
22
giat dan antusias mencapai hasil yang optimal Siswanto, 2005. Motivasi kerja memberikan energi yang dapat menggerakan segala
potensi yang ada didalam diri karyawan, menciptakan sesuatu keinginan yang tinggi serta meningkatkan kegairahan dalam bekerja
menurut aturan dan ukuran yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Hasibuan 1994, motivasi kerja adalah hal-hal yang dapat
mendorong seseorang bekerja dengan giat sehingga dapat mencapai hasil kerja optimal sesuai dengan ukuran yang ditetapkan
perusahaan. Dari beberapa pengertian diatas maka motivasi kerja adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
suatu pekerjaan. Menurut Maslow’s, seseorang akan termotivasi melakukan
pekerjaan apa saja ketika kebutuhan utamanya terpenuhi yaitu kebutuhan fisik. Selain kebutuhan fisik, kebutuhan keamanan,
social, harga diri dan aktualisasi diri menjadi kebutuhan setiap orang yang perlu dipenuhi. Sedangkan menurut Hezberg’s, karyawan akan
termotivasi bekerja ketika mendapatkan kepuasan dan memperoleh peluang untuk mencapai prestasi, peningkatan dan tanggungjawab
dalam Arep Tanjung, 2004. Menurut Maslow kebutuhan manusia dibagi dalam lima
tingkatan dalam Asnawi, 2003 yaitu: a.
Kebutuhan fisiologis
physiolical needs
yakni kebutuhan manusia yang paling dasar, merupakan kebutuhan manusian
untuk dapat hidup seperti makanan, minuman, perumahan, oksigen, tidur, seks dan lain sebagainya;
b. Kebutuhan rasa aman
security needs
yakni kebutuhan akan rasa aman yang meliputi keamanan akan perlindungan dari
bahaya dan kecelakaan kerja, jaminanan akan keberlangsungan
23
pekerjaan dan jaminan akan hari tuanya pada saat mereka tidak bekerja lagi;
c. Kebutuhan sosial
social needs
, yakni kebutuhan akan persahabatan, afiliasi dan interaksi yang lebih erat dengan orang
lain; d.
Kebutuhan penghargaan esteem needs, yakni kebutuhan yang meliputi kebutuhan keinginan untuk dihormati, dihargai atas
prestasi seseorang, pengakuan atas kemampuan dan keahlian seseorang serta aktivitas kerja seseorang;
e. Kebutuhan aktualisasi diri
self actualization needs
, yakni aktualisasi diri berkaitan dengan proses pengembanan akan
potensi yang sesungguhnya dari seseorang. Kebutuhan untuk menunjukkan kemampuan, keahlian dan potensi yang dimiliki
seseorang. Menyangkut dampak merger terhadap motivasi kerja,
penelitian yang dilakukan oleh Naveed 2011 menemukan bahwa merger memberikan pengaruh negative terhadap motivasi kerja
karyawan. Karyawan merasa mengalami penurunan motivasi kerja setelah merger. Hal ini dirasakan oleh karyawan yang merasakan
adanya ancaman keamanan, kurang dilibatkan dalam proses merger.
2.4. Sikap Kerja