Teori Komunikasi Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Public Relations dalam Komunikasi Pemasaran Terpadu T1 362006801 BAB II

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Komunikasi

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna. Dalam komunikasi yang melibatkan dua orang, komunikasi berlangsung apabila adanya kesamaan makna Effendy, 2004 : 9. Komunikasi juga dapat berarti adanya kesamaan makna antara komunikator dan komunikan dengan tujuan mengubah sikap, opini, atau pandanganprilaku orang lain tentang pesan yang disampaikan. Walaupun demikian tidak semua pesan yang disampaikan itu sesuai dengan apa yang diharapkan dan bahkan ada kesalahan maksud dalam penerimaan pesan tersebut, untuk itu diperlukan suatu komunikasi yang efektif. Para ahli komunikasi mendefinisikan proses komunikasi sebagai “Knowing what he wants to communicate and knowing how he should deliver his message to give it the deepest penetration possible into the minds of his audience .” Definisi tersebut mengindikasikan, bahwa karakter komunikator selalu berusaha meraih keberhasilan semaksimal mungkin dalam menyampaikan pesan “deepest penetration possible.” Artinya, pengertian komunikasi bersumber dari gagasan komunikator yang ingin disampaikan kepada pihak penerima, dengan segala daya dan usaha bahkan tipu daya agar pihak penerima tersebut komunikan mengenal, mengerti, memahami dan menerima “ideologinya” lewat pesan–pesan yang disampaikan Purwasito 2003 :195. Komunikasi pada umumnya diartikan sebagai hubungan atau kegiatan yang ada kaitannya dengan masalah hubungan, ada pula yang mengartikan saling tukar-menukar pikiran dan pendapat. Gode dalam Wiryanto 2004 : 6 memberikan pengertian mengenai komunikasi sebagai suatu proses yang membuat kebersamaan bagi dua atau lebih yang semula dimonopoli oleh satu atau beberapa orang. Raymond S. Ross dalam Wiryanto 2004 : 6 mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses menyortir, memilih dan mengirim simbol-simbol sedemikian rupa, sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau respon dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksud oleh sang komunikator. Everet M. Rogers dan Lawrence Kincaid dalam Wiryanto 2004 : 6 menyatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi antara satu sama lain, yang ada gilirannya terjadi saling pengertian yang mendalam. Definisi-definisi diatas belum bisa mewakili semua definisi yang telah dibuat oleh para ahli. Namun, paling tidak kita memperoleh gambaran tentang apa yang dimaksud dengan komunikasi, sebagaimana yang diungkapkan oleh Shannon Weaver dalam Wiryanto 2004 : 7, bahwa komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak sengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni dan teknologi. Komunikasi juga dapat berarti adanya kesamaan makna antara komunikator dan komunikan dengan tujuan mengubah sikap, opini atau pandanganperilaku orang lain tentang pesan yang disampaikan. Walaupun demikian tidak semua pesan yang disampaikan itu sesuai dengan apa yang diharapkan dan bahkan ada kesalahan dalam penerimaan pesan tersebut, untuk itu diperlukan suatu komunikasi yang efektif. Menurut Effendy 1992, komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang menimbulkan efek tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh si penyampai. Efek yang ditimbulkan oleh komunikasi dapat diklarifikasikan pada : 1. Efek kognitif, yaitu bila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, diperpsepsi oleh komunikan atau yang berkaitan dengan pikiran dan nalar atau ratio. Dengan kata lain, pesan yang disampaikan ditujukan kepada pikiran komunikasi. 2. Efek afektif, yaitu bila ada perubahan pada apa yang dirasakan atau yang berhubungan dengan perasaan. Dengan kata lain, tujuan komunikator bukan saja agar komunikan tahu tapi juga tergerak hatinya. 3. Efek konatif, yaitu perilaku yang nyata yang meliputi pola–pola tindakan, kegiatan kebiasaan atau dapat juga dikatakan menimbulkan itikad baik untuk berprilaku tertentu dalam arti kita melakukan suatu tindakan atau kegiatan yang bersifat fisik jasmaniah. Komunikasi memang menyentuh semua aspek kehidupan bermasyarakat, atau sebaliknya semua aspek kehidupan bermasyarakat menyentuh komunikasi. Justru itu orang melukiskan komunikasi sebagai ubiquitos atau serba hadir. Artinya komunikasi berada di manapun dan kapan pun juga. Terdapat banyak sekali teori ilmu komunikasi yang telah dikemukakan para ahli komunikasi terdahulu, diantaranya ada yang disebut dengan teori komunikasi linear, teori komunikasi dua arah two-way-communication, dan teori komunikasi berbasis media. Teori komunikasi linear, dalam teori ini dijelaskan bahwa komunikasi sebagai proses linear , karena yang ditekankan adalah teknologi seperti radio dan telepon yang menjadi saluran untuk dilalui oleh informasi. Dalam teori ini juga seolah-olah menganggap bahwa pada terjadinya suatu komunikasi manusia hanya berperan sebagai pengirim atau penerima. Sehingga dalam teori ini elemen yang ada pada terjadinya suatu komunikasi hanya berpaku pada sumber source, pesan message, dan penerima receiver. Teori komunikasi linear sering disebut dengan teori Shannon dan Weaver, karena teori ini berasal dari gagasan kedua orang tersebut. Awalnya Shannon lebih berfokus pada teori matematik dalam komunikasi permesinan, namun tahun 1949 bersama dengan Weaver memulai penerapan teori tersebut pada proses komunikasi manusia human communication. Siklus komunikasi dari teori ini sebagai berikut, sumber informasi membuat sebuah pesan kemudian dirubah menjadi sinyal oleh transmitter agar sesuai dengan saluran yang akan digunakan sebagai media penyalur sinyal dari pemancar kepada penerima informasi. Teori komunikasi dua arah two-way-communication, mudahnya, kita contohkan dengan medium komunikasi dua arah yang berbanding terbalik dengan medium komunikasi satu arah. Apabila dalam medium komunikasi satu arah segala bentuk content informasi yang ingin disampaikan sudah disediakan atau diatur oleh pihak-pihak media dan kita tidak mempunyai ruang untuk turut peran serta memproduksi, menaggapi dengan cepat dan hanya mempunyai pilihan untuk mengkonsumsi informasi yang telah disediakan, seperti contohnya televisi, dan koran, maka dalam komunikasi dua arah memiliki pengertian yang berlawanan, yaitu dalam medium komunikasi dua arah kita diajak untuk berperan aktif menciptakan content dan mempublikasikannya agar dapat dikonsumsi oleh user pengguna lain. Contoh yang paling mudah dan sangat akrab dengan kalangan masyarakat saat ini adalah internet. Pada medium ini peluang untuk terjadinya komunikasi dua arah terbuka selebar-lebarnya. Kita sebagai user dapat ikut memproduksi sebuah informasi yang dikonsumsi oleh user lain dan terdapat ruang bagi user lain untuk memberikan feedback dengan waktu yang relatif singkat. Berdasarkan contoh-contoh tersebut diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasi dua arah yaitu komunikasi yang terjalin antara pihak satu dan pihak yang lain yang keduanya sama-sama mempunyai peluang untuk memberikan sumbangsih content informasi yang ingin disampaikan. Teori komunikasi berbasis media, dalam teori ini bisa dijelaskan bahwa media mempunyai peran penting dalam proses komunikasi. Secara historis, komunikasi berbasis media mulai dilakukan setelah terjadinya revolusi industri sekitar awal abad 20-an, dimana saat itu sudah mulai muncul alat-alat yang bisa dijadikan media untuk berkomunikasi. Bisa kita simpulkan juga bahwa komunikasi berbasis media adalah komunikasi yang terjalin setelah masa revolusi industri atau komunikasi modern yang menggunakan alat sebagai media dalam berkomunikasi. Dan bisa kita katakan bahwa komunikasi yang terjadi sebelum revolusi industri sebagai komunikasi tradisional bahkan bisa disebut primitif, karena masih harus dilakukan secara face to face dan tidak praktis.

2.2 Komunikasi Pemasaran Terpadu KPT Integrated

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Kreatif Public Relations Best Western Star Hotel Dalam Penyelesaian Konflik T1 362008033 BAB II

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Pesan Strategi Komunikasi Pemasaran Coolant dalam Membentuk Positioning T1 362009021 BAB II

0 2 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Komunikasi Pemasaran Terpadu Laras Asri Resort & Spa Periode 2010 – 2012 T1 362009056 BAB II

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Public Relations dalam Komunikasi Pemasaran Terpadu

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Public Relations dalam Komunikasi Pemasaran Terpadu T1 362006801 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Public Relations dalam Komunikasi Pemasaran Terpadu T1 362006801 BAB IV

6 73 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Public Relations dalam Komunikasi Pemasaran Terpadu T1 362006801 BAB V

0 1 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Public Relations dalam Komunikasi Pemasaran Terpadu T1 362006801 BAB VI

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Pemasaran Magic Wave dalam Mendapatkan Pengiklan T1 362006025 BAB II

0 0 19

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu 3D Tour and Travel dalam Membangun Kepercayaan terhadap Konsumen T1 BAB II

0 1 20